Sebelum kembali ke lapangan, Luna menyempatkan diri ke toilet untuk membasuh wajahnya yang sembab. Sampai didepan pintu toilet para siswi menatap Luna dengan tatapan bingung karena wajah Luna terlihat murung dari sebelumnya.
"Ehh, kamu Luna kan? Kok sembab muka nya?" Tanya salah satu siswi. Luna hanya membalas dengan senyuman dan langsung berlalu. Keadaan hatinya sedang tidak baik, ia ingin sendiri dan menyepi.
Selesai dari ritual membasuh muka, Luna langsung keluar dan berjalan kearah lapangan. Baru sampai didepan halaman sekolah, fokus Luna buyar melihat security muda itu sedang mencuci rambut dengan air minum kemasan.'Very perfect' batin Luna. Ketika sang security mendongak, Luna menjadi gelagapan. Sang security hanya tersenyum melihat tingkah konyol Luna.
'Astagfirullah, dosa banget aku'ucap Luna sambil menggosok - gosok kepalanya.
'Lucu banget tuh gadis, shalehah lagi'security itu tertawa dalam hati.Sesampai dilapangan, Luna langsung bergabung dengan teman - teman seperjuangannya.
Pelantikan pun di mulai, banyak siswa - siswi yang mencalonkan diri dan banyak juga yang hanya menjadi pemilih. Semuanya tampak mengasyikkan, tetapi tidak dengan Luna.
Pikirannya bercabang karena memikirkan wajah security yang tadi dia perhatikan."Haduuh, ada apa dengan aku?" Gumam Luna sambil memegang dadanya yang berdetak tak karuan.
"Security itu benar - benar merusak jantung dan fikiranku" Lanjutnya lagi. Luna langsung bangkit dan pergi ke kantin untuk makan bersama dengan teman nya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
security in love
Teen FictionKisah Luna dan Irwan, seorang siswi dan security yang terlibat cinta dalam sekolah. Bagaimanakah kelanjutannya?