3. Nasib Buruk

263K 1.1K 112
                                    

Gue berjalan kearah bengkel dengan kaos oblong hitam ketat dan basah karena keringat setelah gue lari tadi. Badan gue tercetak jelas dari luar, mulai dada bidang sampai pentil gue pun tercetak jelas. Itu semua gak gue hirauin, karna gue bangga sama badan gue dan tak sedikit juga cewek cewek yg melihat gua dengan pesona.

Sesampainya di bengkel gue berniat pesen kopi sambil nunggu si doni beres. Bengkel itu emang posisinya agak masuk di gang buntu setelah tikungan, jadi emang sedikit gelap dan remang walau pagi hari, karena sekelilingnya masih banyak pohon.

"Pak saya pesen kopi itemnya satu ya pak, gulanya dikit aja"

"Siaap, mau kopi asli apa sachet bang?"

"Asli aja deh pak, cobain"

"Oke.."

"Oiya pak, saya tambah ambil air mineral ya pak"

"Yaa" ucapnya mengangguk

Di bengkel itu hanya ada dua orang, yang satu yang lagi benerin Doni, yang satu lagi, lagi buat kopi. Dua orang itu kembar, yang satu Fizi dan yang satu lagi Fauzi.

Fizi yang merupakan adiknya memiliki perawakan sekitar 180cm dan berat 65cm dengan kulit sawo matang, Fizi yang saat itu sedang membetulkan Doni, tidak menggunakan menggunakan atasan (Topless). Badannya yang kekar dengan roti sobek di perutnya dan dada yang bidang terlihat semakin macho ditambah dengan keringat yang mengucur. Tak hanya bekerja di bengkel, Fizi pun merupakan kuli bangunan.

Berbeda dengan Fizi, Fauzi sebagai kakaknya memiliki tinggi yang berbeda sedikit dengan bentuk badan yang sama. Fauzi memiliki tinggi sekitar 178cm, kulit Yang mirip dengan Fizi tetapi Fauzi memiliki kulit yg lebih hitam namun eksotis.

Gue minum air mineral gue langsung abis karna capek bgt abis lari, abis itu gue keluarin rokok dan sambil nunggu gue ngerokok. Banyak yg heran gue sebagai atlit renang kok ngerokok, tp nyatanya gue banyak menyumbangkan medali kok ke sekolah gue.

"Nih kang, kopinya, spesial buat pelanggan pertama hari ini, kopinya bikin santai dan rileks kalo abis lari larian kang hahaha"

"Ya kang, makasih, ini knp buka bengkel gak terlalu keliatan gini kang? Cuma ada plang bengkel di depan gang"

"Ya mau gmn lg, cuma bisa nyewa tempat disini kang, gaada duit lg"

"Oalah, tp semoga untung ya kang, banyak yg liat plang itu hahahaha, kebetulan saya jg ngeliat plang itu aja"

"Iya kang, amin" jawab kang fauzi bersyukur.

"Nih kang udh beres motornya, td agak ngambek dikit aja nih motor hahaha" ucap fizi memberi tau

"Hahah iya kang" jawab gue

"Santai aja dulu kang disini, sambil abisin kopi" kata kang fauzi sambil melirik fizi

"Iya kang, saya jg gk tau mau kmn ini, dikunciin gerbang sekolah, jd ya bolos aja"

"Iya kang, rileks aja disini, kopinya bikin rileks kang hahaha" kata kang fizi ngeliat gue meneguk kopinya

"Aah.. enak kang kopinya, manisnya pas, bikin rileks jg"

"Iya kang, kelas brp kang kalo blh tau? Di SMA depan jalan ini kan kang?"

"Kelas 3 kang, udh mau lulus. Iya kang di depan situ. Deket sih dari sini, tp kalo lari kuyup jg kang kyk gini hahaha" kata gue sambil gue seruput kopinya

Lama kelamaan kopi dan rokok gue pun abis, gue berniat main ps aja ke tmpt biasa gue main. Tp kok gue ngerasa ngantuk bgt. Gue nyender aja dulu di kursi sampe gue gasadar kalo ternyata di dalem kopi itu udh ditaro obat tidur sama fauzi.

"Yess, berhasil ji hahaha, bakal kita jadiin budak seks kita jii, biar gak cuma coli doang kita, ada masukinnya jg hahahaha" kata fauzi ketawa sambil bisik bisik ke fizi

"Iye bang, akhirnya, dah gak sabar gua bang, obatnya msh di lu kan bang?" Kata fizi bahagia

"Iya, tenang aja, obat aman sama gua, yg penting kita pindahin dulu dia ke gudang ya ji"

"Siap bang, gua angkat, lu siapin tempat di dalem ya bang"

"Iyaaa"
.
.
.
.
.

Bersambung..

Ilustrasi Fizi (35) dan Fauzi (35)

Ilustrasi Fizi (35) dan Fauzi (35)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sengsara kenikmatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang