1.💚

275 22 2
                                    

"Ha zero chanel?" Beo ku.

"Zhong Chenle, Z H O N G C H E N L E," tekannya pada setiap huruf.

"Ah iya-iya kirain chanel merek brand kan rasa mirip tuh."

So, him name is Chenle.

Orang Korea asli bukan? Bahasa Korea nya menurutku juga sedikit aneh. Ah ngak tau ngak mau tau juga.

Sepanjang pejalanan mengantarkan ku pulang, Chenle hanya diam sesekali Chenle melorotkan tudung hoodienya. Jika aku menatapnya, Chenle juga semakin menunduk, bukan apasih takutnya kalo Chenle jalannya menunduk terus jatuh terjungkal kan pasti sakit tuh.

"Ehm. Mau tanya dong,?" Aku bersuara berusaha menghilangkan kecanggungan yang kami ciptakan.

"Tanya aja." Chenle menjawab sambil terus menunduk.

"Lo kenapa jalannya nunduk terus? Takut sama gue ya?" Aku menebak,

"Lah kenapa harus takut sama lo, "

"Lah lo kok balik nanya ke gue?" Ini orang kenapa sih setiap aku tanya malah balik tanya.

"Ngak papa suka aja jln nunduk sapa tau nemu duit dijalan." jawabnya asal.
"Dih mana ada."

Hening lagi..

Wah didepan aku sudah melihat gedung yang ngak familiar menurutku. Itu pasti gedung apartemenku.

"Ma-makasih" ucapku terbata dan Chenle hanya mengangguk.

"Loh, lo kenapa masih ngikut in gue, lo ngk ada niat buat nginep di apartemen gue kan?" Tanyaku karena Chenle mengikuti masuk ke dalam gedung apartemen.

"Gue haus abis lo ajak lari-lari an, lo ngak ada niatan buatin gue minuman?" Ini sebuah pertanyaan apa pernyataan ya.

"Ah iya diapartemen ada soda" jawabku sekenanya malas memperdebat.

"Ah iya diapartemen ada soda" jawabku sekenanya malas memperdebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nih, maaf ngk dingin gue belum beli kulkas."ucapku setelah kami sampai diapartemen dan memberikan chenle soda.

"Makasih" serunya sambil membuka tutup botol dan meminummya.

Aku terpanah dengan wajahnya. Tampak jelas waktu Chenle melepas tudung hoodie nya. Daritadi dia jalan sambil nunduk, sekarang lebih jelas aku melihat wajahnya.

Imut, manis mm.. ganteng juga sih, putih pasti pakek skincare mahal. But wait, rambutnya warna apatuh putih? Kuning? Gold? Atau apa tuh ngak tau. Apa mungkin Chenle sopir taxi online ya seperti yang pernah ibuku bilang dulu, kalo supir taxi online harus ganteng biar bisa menarik pelanggan. Tapi mana ada supir taxi online secute Chenle. Eh but did I just praise him? Oh wow ngak waras ni otak.

"Hei, lo kenapa ngeliatin gue kayak gitu, suka ya lo sama gue" Chenle melambai didepan wajahku dengan senyum tengil yang pertama kali aku lihat.

Everytime• Zhong Chenle√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang