1- Awal Kenal

208 29 2
                                    

Hai, kenalin gue Alnada Zyjen. Nama gue berasal dari gabungan nama Ayah sama Bunda yang di balik-balik doang.

Jennyalin Nada, itu nama Bunda.
Zyn Aladin, itu nama Ayah.

Alay?
Kita sepemikiran. Oke lupakan soal nama. Sekarang beralih ke usia.

Usia gue baru 20 tahun. Masih muda banget lah. Makanya wajar baru ngerasain pacaran di usia saat ini. Sebelumnya, single until 3 months ago.

Bener, tiga bulan lalu gue baru jadian sama Mas pacar. Banyak keanehan yang gue rasa dari mulai proses bertemu, naksir sampai jadian.

Gue bakal ceritain satu-satu dulu.

Selama ini, gue gak pernah naksir ke cowok-cowok dengan tipikal serius, pendiem, kalem, karena gak se-frekuensi dengan gue.

Bayangkan saja misalnya gue ini tipikal cewek yang bebas, rame, gak bisa diem terus  jadian dengan cowok seperti yang gue sebutkan di atas.

Capek kayaknya. Cuman, itu pikiran awal gue sebelum..... ketemu sosok Moon Taeil. Cowok yang selama 3 bulan ini statusnya sebagai pacar gue.
__

Pertama kali ketemu Moon Taeil.

Itu ketika gue masih kerja part time di sebuah kafe pinggiran kota.

Sejak hari pertama gue kerja, dia udah kesana. Kami sempat ada interaksi karena dia menumpahkan minumanya sendiri lalu meminta lap ke gue buat bersihin bekasnya. Tanpa ada momen pinjam lap, mungkin gue gak akan perhatiin dia.

Jalan seminggu dia terus mampir ke kafe.

Gue lihat dia setiap hari kesana sambil nugas. Bahkan dia sempet gue jadikan bahan gibah sama temen se-tempat kerja saking seringnya dia kesana.

Berhubung gue penasaran, gue punya ide waktu itu buat ngepoin dia langsung. Gue baru sadar sekarang, ini aneh bagi gue bisa ngepoin orang asing.

Gue masih inget waktu itu nganterin minuman yang dia pesan. Terus, gue celetukin,

"Kak, kok sendirian lagi?"

Kak Taeil hanya melirik gue sekilas lalu membalas, itupun arah matanya tertuju ke laptop,

Kak Taeil hanya melirik gue sekilas lalu membalas, itupun arah matanya tertuju ke laptop,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu perhatiin saya?"

"Iya, soalnya cuman kakak satu-satunya pengunjung yang aneh di mata saya."

"Maksud kamu saya aneh?" Mukanya kembali naik dengan mata lurus menatapku.

"Maksud kamu saya aneh?" Mukanya kembali naik dengan mata lurus menatapku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heem. Setiap hari kesini dan selalu sendiri- Eh, maaf kak kalo udah menyinggung. Aku gak ada maksud-"

Semakin dilihat, cara menatapnya seperti gak suka dengan perkataan gue. Makanya gue buru-buru meralat ketika itu.

"Gak apa. Udah biasa." Dia kembali menurunkan matanya dan berkutat dengan tugasnya lagi.

Mampus, pikir gue waktu itu.

"Kak, maaf banget aku orangnya suka ceplas-ceplos, gak bisa ngontrol omongan kadang.. Eh..sering. Jangan adukan ke manager ya, Kak. Kalo nanti aku dipecat, gagal nabung buat nonton konser. Kalo gak pake duit sendiri, gak diizinin pergi sama Ayah Bunda."

"Gak akan." Pelan banget suaranya, gue mikir dia kayak gak ikhlas gitu.

"Beneran Kak? Janji?" Gue sampe ngulurin jari kelingking waktu itu. Kak Taeil menatapnya bingung, tapi gue gak peduli.

"Iya," jawabnya sambil menautkan kelingkingnya di kelingkingku.

Dan benar saja. Gue gak ditegur pak manager.

Gak tahu kenapa, semenjak itu hari-hari berikutnya gue makin penasaran dan curi-curi waktu buat bisa ngobrol sama dia. Dia juga welcome meski balas omongan gue sekata-sekata. Ya seperti yang gue bilang sebelumnya soal tipe cowok kayak Kak Taeil.

Sampai hari ke-10 kami berkenalan satu sama lain.

___

Halloo...
Selamat datang di Cerita Moon Taeil
Ini aku ajak flashback dulu ya...
Semoga tidak membosankan
^^

Extraordinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang