Pagi.
Senin.
Upacara.
Panas.Yaudah gitulah nyebelin ya hari Senin
Lorong kelas"Rey lu knp dah bengong Mulu" Aira
"Gpp...cuma mikir aja" Reyna
"Heh!dungu semua orng juga klo bengong mikir" Aira si tukang ngegas"Bodoh! Maksud gue itu gua lagi mikir knp ya kok kita di suruh rapat dadakan sama Bu sus" Reyna
"Ohh ngemeng dong"
"Iya, apa kita bkln di suruh bikin projek lagi?" Reyna
"Ya gpp dong numpung osis juga lagi gk ada jadwal" ucap Aira sambil mengayunkan tangannya seperti anak kecil"Tapi denger² kata nayla kita bakalan kerja sma, sama anak putsal" kata Reyna bingung
"WHAT!bakalan ketemu sma si Malvin itu!? Yg fakboynya setengah mati?OGAH!" Kata Aira ngegas
"Yaudah lah Ra kita kan klo punya ilmu harus bantu mereka" ucap Reyna sok² tegar padahal ia deg²an apalagi mengingat kejadian seminggu yang lalu
"Trus kita bakalan ketemu si Kelvin yg sok cool itu?! Idieee ogahh"
"Hus! gk blh gitu, dulu juga dia kan--"
"Udh stop gk ush di lanjutin"
Omongan Reyna terputus karena Aira udh motong dgn wajah serius/Perpustakaan
Iya. Kita. Anak Mading emng lebih sering ngabisin waktu di perusahaan termasuk rapat dadakan."Assalamualaikum" Aira,Reyna
"Waalaikumsalam" anak² putsal sekitar 5 orng.
Ya. Termasuk si Kelvin dan malving itu."Ya krana kita sudah berkumpul di sini semua kita mulai saja" Bu sus ambil alih
"Jadi kita akan membahas Masalah ajang perlombaan buat futsal yg di adakan dari sekolah kita, nah jadi berhubung putsal sekolah kita tuan rumahnya jadi mereka minta bantuan buat di desainin poster nya" lanjut Bu sus
"Jadi gmn kalian bisa bantuin mereka kan" belum Aira dan Reyna menjawab Bu sus udh balik bicara"Sudah ibu percayakan kepada Aira dan Reyna" setelah itu Bu sus keluar dan sisa lah anak putsal 5 orng dgn kami.
Suasana hening.
Aku yg fokus cari buku referensi buat desainnya.
Dan Reyna yg sibuk mencatat jadwal,
Tema, dllDi sela² pembicaraannya. Tiba² malvin berucap
"Mmm kejadian yang kemarin... Maaf ya Rey gk sengaja"
Reyna menoleh dan bicara
"Oh-- i-ya gpp kok Vin" gugup. Ya Reyna aneh.
Lalu Malvin pun senyum dan menatap reyna. Ya tatapannya sulit di artikan, Reyna yg di liatin ya jelas malu.Sedangkan di beberapa rak buku yang berjejer ada dua insan yg saling melirik dgn dingin sampai membuat atmosfer di sekitar menjadi dingin
"Sampe kapan mau cari" kata laki² itu cuek.
"Cari pake mata bukan pake mulut" timpal Aira dingin
Lalu. Hening kembali."Sbnrnya lu mau cara buku apa sih" laki² itu kembali berucap. Ya Kelvin aditama.
"Lo ribet bgt ya, klo gk mau bantuin ya udh"
"Ya lo mau cari buku apa"
"Referensi buat desain poster Lo lah!"
"Ya nama bukunya apa Aira liliaza!"Aira diam.berhenti berjalan. Menoleh
Ada rasa aneh di hatinya setelah setahun lamanya Kelvin tak pernah menyebut namanya."Ywdh klo gtu mnta tolong tnya ke penjaga perpus buku sastra warna biru blng aja yg sering Rey pinjem"
"Dari tadi kek" Kelvin cuek
Setelah itu Aira kembali ke Reyna dan gk berapa lama Kelvin dtng membawa buku yg di suruh Aira tadi
"Nih" cuek Kelvin
"Mksh" Aira balas dinginReyna dan Malvin yg melihat hanya geleng² kepala.
Oh iya 3 anggota putsal yg ikut rapat tadi sudah keluar perpus duluan katanya ada urusan."Yaudah kita duluan ya yg penting tema dan jadwal yg kalian pgn udh di catet kan sama Reyna" ucap Aira seperti orang buru²
Reyna yg melihat itu pun bingung
Aira hanya mengedipkan mata seolah mengkode Reyna"Ayo Rey gua ada perlu juga abis ini"
Reyna seolah mengerti akhinya menuruti kemauan sahabatnya"Yaudah kami pamit dulu y"
Malvin hanya mengangguk dan Kelvin menatap dgn tatapan dinginnyaSetelah keluar dan berjalan ke kantin
"Knp sih ra?"
"Males"
"Tapi kan kita lagi ngejalanin projek"
"Plis lah rey, gua muak liat muka Kelvin"
"Jgn telalu benci,itu udh satu tahun yg lalu"
"Jgn di bahas,mual"
"Yaudah kita balik aja yuk udh sore"Saat di depan gerbang Aira bertemu dgn laki² itu
Bukan.
Bukan kelvin.Reyna yg mengerti pun menarik Aira untuk masuk ke dlm angkot
Tbc.
Haii heheh
Jgn lupa vote ya
Maav klo ada typo
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BADBOY
RomanceApa yang bikin Lo blm bisa percaya sma gua- laki² itu berucap dgn dingin Gue capek Vin, hati gua blm pasti dri pada Lo sakit mending Lo pergi- reyna bimbang