1. Paparazzi

39.4K 500 3
                                    

Happy reading 💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading 💋

📸📸📸

1
————————
DHEA

Pria itu mulai mengeluarkan senjata apinya, ia mengarahkan ke ban mobil gadis itu lalu. . . . .

DORRR!

Aku berteriak karena panik, ban mobilku pecah akibat tembakan. Aku mengerem mobil Mazda ku sambil mengubah stir ke kiri dan ke kanan guna menghindari mobil-mobil dan pejalan kaki yang berada di sekitar sana.

Mobil sportku berhenti bersamaan dengan mobil polisi dan satu mobil sedan hitam ber-merk Ferarri milik ayahku. Dia keluar dari mobilnya, berjalan mendekati mobilku, ia menarikku keluar dari kendaraan tersebut.

"DHEA CANBERLY!" teriaknya, ia bernama "James Canberly" pria berumur empat puluh sembilan tahun dengan uban yang mulai tumbuh di sekitar tubuhnya secara perlahan-lahan. Memiliki bola mata berwarna coklat persis sepertiku, aku adalah jiplakan ayahku.

"Papih sakit!" keluhku yang kesakitan akibat cengkraman tangan nya yang kuat. Aku tahu ayahku akan memarahi ku nanti, bagaimana dia akan membentakku, kata-kata yang akan ia ucapkan pasti selalu itu, itu, itu dan itu. Lihat saja nanti.

Langkah ku sedikit terbirit-birit mengekori ayahku yang berjalan dengan langkah kaki yang lebar dan cepat. Kita berdua masuk ke dalam mobil miliknya, menyuruh supir untuk pergi ke tempat tujuannya sekarang, bandara.

"Bisa-bisanya kau bilang kepada kami kalau kau berada di Indonesia tapi nyatanya kau ada di Jepang hanya untuk mengikuti balapan?! Are you insane?!"

"Dan kau membawa mobilmu secara ilegal dibantu oleh anak Yakuza!" Ayahku membentak ku lagi. Sudah kuduga pasti ucapannya seperti itu, lagi. Entah kenapa setiap rencana yang kubuat hanya demi bisa balapan selalu gagal, pernah dua sampai tiga kali tapi jika aku sedang beruntung saja.

Aku hanya bisa diam dan menunduk sambil mengucap, "Maaf, Pih." hanya itu bisa ku katakan kepadanya.

"Semua sudah terlanjur, para media tau tentang kau berada disini!" dia mengurut pelipis nya karena stress menghadapi para wartawan yang selalu mengulik info tentangku. Mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur dan aku tak bisa menghentikannya bukan?

Ia berucap lagi, "Papih berikan kau hukuman. Kartu dan mobil sport kau Papih sita, uang saku dikurangin dan setiap berangkat sekolah hanya boleh diantarkan oleh ketiga kakakmu atau supir. Mengerti?" jelasnya panjang lebar. Aku mengangguk pelan mengiyakan perkataan ayahku. Yeah, itulah hukumanku, kartu dan mobilku disita, tidak ada waktu malam untukku dan di malam hari aku harus habiskan untuk belajar. Sangat membosankan, padahal aku ingin bermabukkan bersama sahabatku!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 8 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Almost Raped [21+] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang