For You

709 75 19
                                    

"YUNHO-AH! AKHIRNYA YEOSANG MENERIMAKU!"

Yunho tersenyum mendengar seruan Mingi. Sahabatnya sudah lama mengejar Yeosang. Dan akhirnya cinta sahabatnya itu tidaklah bertepuk sebelah tangan. Tidak seperti dirinya...

"Selamat Mingi-ah~ akhirnya kau tidak single lagi," goda Yunho mencoba menutupi rasa sakitnya.

Mingi segera menjitak kepala Yunho. "Ya! Kau ini menyebalkan sekali!" ujar Mingi.

Yunho hanya terkekeh menanggapinya. "Tapi sungguh Mingi. Selamat. Perjuanganmu selama ini untuk mendapatkan Yeosang tidak sia-sia."

Mingi tersenyum lebar mendengarnya. "Jika bukan karena bantuanmu, kurasa aku tidak akan bisa mendapatkan Yeosang. Terima kasih Yunho, kau memang sahabat terbaikku."

*****

"Kau baik-baik saja hyung?"

Yunho mendongakkan kepalanya menatap Jongho, lalu menganggukkan kepalanya. "Tentu," jawabnya.

Jongho menghampiri Yunho dan duduk di sebelahnya.

Yunho selalu menghabiskan waktunya di atas atap rumah saat dia merasa sedih atau tertekan. Yunho memandangi bintang-bintang di atas langit untuk meredakan rasa sedihnya. Dan akhir-akhir ini intensitas dirinya duduk di atas atap semakin meningkat.

"Kau yakin?" tanya Jongho lagi. Jongho mengenal hyungnya itu. Jongho tahu hyungnya sedang terluka. Mereka mungkin bukan saudara kandung, tapi Jongho sangat menyayanginya layaknya saudara sendiri. Dan dia sangat memahami Yunho.

Isakan lirih terdengar setelah pertanyaanya kedua terlontar. Dan tanpa ragu-ragu Jongho segera memeluk hyungnya tersebut. "Tidak apa-apa hyung. Tidak apa-apa. Aku disini."

Dan malam itu Yunho menghabiskan waktunya untuk menangis, menuangkan seluruh perasaannya.

*****

Yunho berjalan menuju kampusnya dengan langkah ringan. Biasanya dia berangkat bersama Mingi. Tapi karena Mingi sudah memiliki Yeosang, Mingi sudah tidak pernah menjemputnya untuk berangkat bersama lagi.

Begitu Yunho memasuki gerbang kampus seseorang merangkul lehernya dan memaksanya merunduk karena tinggi tubuh mereka yang berbeda.

"MORNING YUNHO-AH!" teriak San tepat ditelinganya.

Yunho segera mendorong tubuh San dan menggosok telinganya. "Sialan San-ah, kau membuatku tuli," gerutu Yunho.

San hanya menyeringai mendengarnya. "Ah ah, hanya sesaat. Telingamu akan pulih sebentar lagi. Seharusnya, hahahahaha," tawa San.

Yunho menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku San.

"Kau baik-baik saja Yunho-ah?"

Yunho menatap Seonghwa yang menatapnya dengan pandangan khawatir dimatanya. Disebelahnya berdiri Hongjoong yang juga memperhatikannya dengan pandangan khawatir. Salah satu orang yang tahu tentang perasaannya pada Mingi selain Jongho adalah Seonghwa dan kekasihnya Hongjoong.

Yunho mengangguk, tidak mempercayakan suaranya untuk berbicara. Entah mengapa dia yakin suaranya akan bergetar jika dia berbicara.

Hongjoong mengusap rambut Yunho perlahan. "Kau akan baik-baik saja."

"Ya."

*****

"Kau ingin cokelat ini Yeosang-ah? Buka mulutmu, aaa~"

Yunho memperhatikan Mingi yang menyuapi Yeosang cokelat. Meskipun bibirnya tersenyum, hatinya hancur.

Posisi itu. Posisi yang selalu Yunho inginkan. Pandangan cinta itu adalah pandangan yang Yunho mimpikan. Perhatian itu adalah perhatian yang Yunho dambakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

For You {YUNGI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang