Welcome di pecinta cogan, selamat membaca, semoga terhibur dengan karya receh ini.
Tekan 🌟 untuk terus support aku supaya updatenya lancar.
Jangan lupa komentarnya
Aku tunggu."Alfe sini berhenti nggak lo, balikin album foto cogan gue." Teriak Ara dengan kencang di sepanjang koridor SMA NAGARA tak peduli pandangan sejumlah siswa mengarah padanya. Ia terus berlari mengejar Alfe.
"Halah lo alasan kali, pasti nih album isinya foto candid gue nih." Ucap Alfe dengan percaya diri.
"Lah ini kenapa pada main kejar kejaran, mau latihan bikin flm India nih pasti, gue ikut ah." Ucap Beva yang tiba tiba datang lalu ikut aksi kejar kejaran bersama dengan Alfe dan Ara.
"Eh lo bibir merah bantuin gue, ambil tuh album dari dia." Suruh Ara pada Beva, sontak saja Beva menunjuk dirinya sendiri.
"Gue? Apa lo bilang tadi? Bibir merah? Lah emang gue cabe cabean apa. Ngaco parah." Gerutu Beva tetapi tetap mengejar Alfe.
"Dih orang bibir lo emang merah kok." Bela Ara.
"Gue bukan cabe."
"Tapi bibir lo merah kok." Bela Ara.
"Serah deh, mau nggak nih gue kejar si dia nya?" tanya Beva.
"Ya udah buruan lo kejar dia." Suruh Ara dengan sedikit mendorong badan Beva.
"Dia dia mulu kayak lagunya Anji aja. Dia siapa sih?" tanya Beva yang pasalnya belum tau siapa yang ada di depan sana.
"Noh Alfeonus." Jawab Ara sambil menunjuk Alfe dengan dagunya.
"Okelah, tunggu Alfe, Bevan datang yuhuuuu." Ucap Beva dengan berlari secepat kilat.
"Aduh Be lo ngapain sih didepan gue, minggir nggak!" Perintah Alfe kala Beva berada di depannya.
"Gue tadi di suruh cewek disana, suruh ngejar elo, yaudah gue kejar." Jelas Beva dengan rasa tak bersalahnya. "Mending lo berhenti sebentar deh, nggak capek apa, gue aja capek kok." Lanjut Beva dengan ngos ngos an, capek juga latihan kejar kejaran kayak flm India.
"Iya deh capek gue." Akhirnya Alfe mau berhenti.
"Udah siniin album cewek tadi." Ucap Beva.
"Sebenernya lo temen gue bukan sih Be?" tanya Alfe dengan penuh kecurigaan.
"Etdah gue temen lo kalo lo lupa Fe. Inget lo belum tua, belum waktunya pikun."
"Nah kan berhenti juga lo, siniin nggak album gue." Ujar Ara ketika mendapati keduanya berhenti.
"Udah deh bro balikin aja napa, sama perempuan tuh yang ngalah, gitu aja mau coba dapatin cewek yang pas MO..." Alfe langsung menutup mulut Beva yang kelewat bocor itu, bisa malu dia, Ara ada di depannya. "Shhh, ih lo baru pegang apasih! Bau tangan lo!" Ucap Beva sambil bergidik ngeri.
"Gue abis garukin pantat gue, emang kenapa? Wangi iya dong." Ucap Alfe dengan percaya diri.
"Ih Alfe jorok banget sih!" Ejek Ara pada Alfe. Mampus. Alfe melupakan sesuatu, Ara masih berada di depannya. Ah harga dirinya sedang dijatuhkan.
"Becanda Ra, orang gue nggak abis garuk garuk kok hehe. Emang dasar Bevanya aja yang lebay noh." Bela Alfe sambil meringis.
"Ih sini album gue jangan lo pegang, nanti terkotori para cogan gue. Sini!" Akhirnya dengan tak rela Alfe memberikan album foto itu. Album foto itu sebenarnya album yang di pakai Ara khusus meletakkan foto para cogannya, kan Alfe hanya ingin mengintip seperti apa saja cogan Ara, siapa tau ia bisa menjadi salah satunya. Ya Alfe ingin meniru gaya para cogan Ara agar bisa menarik perhatian Ara. Dia Ara si pecinta cogan.
"Makasih cowok bibir merah." Ara mengucapkannya dengan senyuman, dan Beva membalasnya pun dengan senyuman.
Dukk
Sial Alfe memukul kepala Beva."Kalo lihat biasa aja dong!" umpat Alfe.
"Kalo ngomong jangan ngegas dong!" Beva membalasnya.
"Gimana lo bisa tau Ara?"
"Oh jadi dia Ara, cewek yang buat lo jatuh cinta pas jaman MOS itu?" tanya Beva dan Alfe hanya membalasnya dengan anggukan kepala. "Dan sampai sekarang pun lo masih belum bisa dapatin hatinya? Hahaha." Lanjut Beva dengan tertawa puas.
"Ah lo mah, teman tuh di support bukan di ejek terus terusan. Kasih semangat kek biar gue semangat gitu berjuangnya." Gerutu Alfe.
"Ya abis jaman MOS kan udah 2 tahun yang lalu, masa ini si Alfe yang katanya most wanted SMA NEGARA kalah pesonanya sama si Seno itu sih. Kurang gercep lu deketin Aranya."
"Lo jangan samain gue sama dia lah, kita beda woy." Bela Alfe.
"Iya lah beda orang Seno ada diatas lo. Hahaha." Beva menertawai Alfe, puas bener ya:v
"Apa lo bilang!" Alfe mulai sebal dengan perkataan Beva. Dasar Beva menyebalkan.
"Udah bel buruan masuk." Ucap Teonardo yang baru saja datang. Dengan santainya ia melewati Alfe dan Beva yang sedang bersitegang.
"Eh apaan tuh kok rame!" teriak Beva tepat di depan telinga Teonardo.
Teo menoleh diikuti dengan tatapan sinis, "kaleng rombeng." Teo menepuk telinganya yang sedikit berdengung. Emang sekeras itu ya :v
"Yee gitu aja sinis, kuping lo nggak copot kok Te, aman aman, kalau pun copot gue bakal tanggung jawab kok." Ucap Beva dengan meringis.
"Emang mau lo apain?" tanya Alfe terkekeh.
"Gue lem G dong biar kuat." Jawab Beva dengan mantapnya.
Dukkk
Sial, sudah dua kali ini kepala Beva dipukul, dan itu pun oleh para sohibnya sendiri, yang pertama tadi Alfe dan sekarang Teo, apa sebegitu menggemaskan kepala Beva sampai kepalanya di tabok terus. Dasar menyebalkan."Awh sakit bego. Jadi orang tuh jangan serius serius napa." Kesal Beva.
"Ngopi napa ngopi." Ejek Alfe melihat keduanya.
"Lo mau juga?" tanya Teo pada Alfe. Alfe hanya membalasnya dengan gelengan kepala diikuti dengan senyuman.
"Excuse me, para cogan mau lewat." Ucap Alfe saat melihat para murid masih berkerumung di depan MADING. "Memangnya ada apa?" tanyanya.
"Nih pengumuman PENSI bulan depan. Sama bakal ada prince dan princess pilihan SMA NAGARA." Jawab Werdi yang kebetulan sekelas dengan Alfe. Alfe yang mendengar berita itu langsung tergiur, bagaimana caranya ia harus bisa menjadi prince SMA NAGARA dan yang menjadi princessnya nanti ia berharap adalah Amara Floriensa. Kan sama sama cakep. Ah dia bermimpi terlalu tinggi.
"Yahhh si Alfe ngeces, lagi halu nih kayaknya dia." Kata Beva dan Teo hanya geleng geleng kepala. Dasar.
Terima kasih sudah membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
PECINTA COGAN
FanfictionPerjuangan seorang cowok untuk mendapatkan hati cewek si pecinta cogan. Apa apa dibandingin sama cogannya. Si oppa lah, si pangeran manis lah, si mancung lah. Akankah Alfe bisa meluluhkan hati Ara? Cukupkah kegantengan Alfe? Apakah akhirnya hanya ke...