3. Teo

45 4 1
                                    

Selamat datang Pecinta cogan, semoga terhibur dengan karya receh ini.

Tekan 🌟 untuk terus support aku supaya updatenya lancar.

Jangan lupa komentarnya, aku tunggu.

"Eh kira kira siapa yang bakalan jadi prince di tahun ini ya?" tanya Lily ketika mereka berdua berada di kantin.

"Prince apaan Lil?" Ara malah bertanya balik.

"Ah lo mah ketinggalan mulu Ra, satu bulan lagi ada PENSI dan sekaligus pemilihan prince and princess SMA NAGARA." Lily menjelaskan.

"Kok tumben gue nggak tau sih," Ara menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Padahal tadi pagi rame banget anak-anak bicarain itu,"

"Ehehe gue kan nggak suka nguping Lil, dan pasti yang jadi prince Seno lagi," lanjut Ara.

"Iya sih kan dia ganteng hehe." Ucap Lily menyetujui.

"Ganteng banget lah," ujar Ara.

"Iya iya, tau kok kalo gue ganteng," ucap seseorang dibelakang Ara, Ara menoleh dan ada Alfe dibelakangnya. Alfe lagi, dan Alfe lagi. Ara mendengus sebal.

"Siapa sih yang ngomongin elu? Jangan GR deh." Sirik Ara.

"Haha emang cuma lo doang yang ganteng Al?" Lily ikut berkomentar.

"Iya deh yang suka sama Teo, Teo doang deh yang ganteng." Sindir Alfe pada Lily yang memang kebetulan menyimpan rasa untuk Teo.

Siapa yang tak suka Teo? Ganteng? Iya. Tinggi? Super tinggi malahan, yang lebih istimewa lagi dia adalah kapten volly di SMA NAGARA. Setiap ada perlombaaan volly kaum hawa rela berteriak-teriak menyebut namanya dengan membawa spanduk besar, kebanyakan spanduk itu bukan untuk menyemangati team volly tetapi untuk menarik perhatian Teo. Sayangnya, usaha itu sia sia, Teo tipe cowok yang cuek dan kaku.

"Lah kok dia tau," ucap Ara lalu menutup mulutnya. Ara keceplosan, ia menyengir tanpa dosa. Lily melayangkan tatapan tajamnya.

"Ah itu berita hoax, lu ikutan gosip juga ternyata," Lily berusaha mengelak ucapan Alfe.

"Haha kejebak, dari awal tadi gue nggak bilang siapa yang suka sama Teo, tapi selamat Lily anda mengaku duluan," ucap Teo sambil bertepuk tangan.

"Kok bisa gue?" tanya Lily.

"Karena lo yang ngerasa duluan, dan Ara tadi sempat keceplosan," jawab Alfe dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Dasar.

"Selain nyebelin dan jorok, lu juga licik ya Al," Ara mulai jengkel dengan tingkah Alfe.

"Eh santai dong Ra, ehem gue bilang ke Teo seru kali ya?" goda Alfe pada Lily, sontak saja Lily menggelengkan kepalanya, ia tidak mau.

Kenapa? Teo itu judes dan cuek. Setiap ada cewek yang suka sama dia, dia selalu bilang langsung ke ceweknya. "Jangan suka gue, gue lagi nggak pengen suka sama orang."
Lucu sih kalimatnya, tetapi kalau yang mengucapkan itu adalah Teo jadi nggak jadi lucu lagi, ia selalu berbicara tanpa ekspresi ditambah lagi tatapan mengintimidasi yang selalu melekat padanya, membuat nyali si cewek menciut.

"Yah Al, lu kan ganteng, baik hati dan tidak sombong, jangan aduin gue ya? Gue pengen berteman aja sama dia, ya tapi elo tau lah dia gimana," Lily berusaha membujuk Alfe dengan pujian yang ia lontarkan.

"Em bentar gue mikir dulu," ucap Alfe menimbang-nimbang.

"Elah lama, gue tau otak elu lemot Al," ucap Ara tak sabaran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PECINTA COGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang