Setelah sampai dikantin mereka duduk di sebelah bangku bangku yg biasa di duduki oleh Alaskar dan terlihat beberapa Anak Alaskar yg bertemu olehnya tadi pagi.
"Eh neng Mentari."Ujar Dion.
"Duduk sini aja Tar.Rim sini."Ujar Gilang namun malah mendapatkan muka judes Rima.
"Engga deh gue gamau dibilang so asik.Gapapa gue sama temen temen gue disini aja."Jawab Mentari dengan senyuman.
"Duh gatahan deh sama senyumannya."Ujar Rey sambil tersenyum kepada mentari.
"Yaudah kita aja yang pindah ke meja lo ya?Gaada penolakan Anak Alaskar gabung dimana aja.Yakan abang abang?"Ujar Gilang sembari berdiri menuju meja Mentari.
"Yongkrut!"Ujar semuanya dengan kompak.
Akhirnya mereka pun bergabung.Terlihat ada yg menatap tidak suka ada juga yg menatap dengan rasa berharap bahwa dia pun ingin seperti teman teman Mentari.
"Eh.Ketua-Lo?"Ujar Mentari gugup karna ada urusan apa dia tiba tiba menanyakan Aska.
"Aska?Ciah..Nanyain nih.Kalah deh gue dari Aska."Ucap Dion Bercanda.
"Dia madol ke warjok palingan.Tadi lewat-"Ujar Vano terpotong. "Tembok sana kan?"Tanya Mentari sembari menunjuk tempat dimana tadi dia melihat sosok Aska.
"Hm."Ujar Rivan.Dia memang irit dalam berbicara terkecuali dengan Aska.
"Rim jangan marah ya?Tadi tuh Aku dipaksa sama dia buat ngeboncengin dia padahal kan biasanya dia dibonceng sama-"Ujar Gilang yg terpotong. "Suka suka kamu aja deh sekarangmah lang.Mungkin aku emang salah kali ya udah nerima kamu padahal aku udah tau kalo kamu itu begitu."Ujar Rima.
"Ciahh Mampus deh lo lang."Ujar Dimas seraya melemparkan kulit kacang kearah Gilang.
"Lagi sih Rim..Ko lo mau si sama modelan kaya Gilang?Mendingan juga sama gue.Gagah dan pemberani tapi kalo ramean mungkin."Ujar Vito dan membuat gelak tawa bagi mereka semua.
Tiba tiba Handphone dari Dion Berdering.
Devaska Ardanil.
Panggilan Masuk."Lo dimana?Gue sendirian jir di sini tega lo bangsat."
"Bhahaha sorry bos.Gue lagi dikantin sama Mentari."
"Mentari doang?"
"Ada temen temennya jugalah yakali."
"Gue kesana.Tunggu lo semua gue acak acak gara gara ga nyusulin gue."
"Hahaha tadinya gue mau nyusulin lo tapi ada cecan gue mana tahan."
"Ck.Dah ah gue mau jalan nih!"
Tut..
Panggilan diputus oleh Aska Dan akhirnya Dion kembali mengobrol Ria dengan yg lain.Setelah beberapa menit datanglah seorang lelaki yg sudah membuat Mentari Naik darah.
"Ck.Gue balik ke kelas aja deh ya?Udah ada Aska juga kan?"Ujar Mentari sembari berdiri namun tertahan karna tangganya dipegang oleh Aska.
"Duduk."Perintah Aska.
"Ga.Awas deh gue mau ke kelas.Gue gamau cari cari masalah sama lo sumpah.Galiat apa?Fans Fanatik Lo udh mandang gue kaya mau makan gue idup idup."Ujar Mentari sembari melihat ke sekeliling mereka.Banyak yg menatap Mentari tak suka.
"Disini gue yg nyuruh lo.Jadi lo gabisa nolak."Ujar Aska dan memaksa badan Mentari untuk duduk kembali.
"Kali ini oke gue turutin mau lo."Ujar Mentari ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENTARI [Hiat]
Teen FictionMentari Aurelia seorang gadis cantik yg dikagumi oleh banyak orang terutama Aska.Ketua geng 'ALASKAR' itu pun nampaknya menyukai Mentari Namun dia sedikit ragu untuk mengatakannya.