Amber terbangun dengan sinar terang matahari di balik tirai jendelanya. Ia melakukan peregangan pagi dan tidak lama kemudian, ia mendengar suara ketukan pintu.
Tok.. Tok..
Valerie masuk dengan membawa sebuah gaun hitam mewah yang baru didapatnya dari perancang busana ternama di Roma.
"Selamat pagi nyonya, hari ini adalah hari pertemuan para petinggi. Kita akan berangkat dalam waktu 2 jam. Saya akan menyiapkan air hangat anda.", ucap Valerie sambl meletakkan gaunnya di sofa lembut Amber dan berlalu ke toilet.
Amber melakukan meditasi di pagi hari hanya beberapa menit, dikarenakan waktu yang sangat tidak memadai. Ia kemudian masuk ke toilet dan segera membersihkan dirinya.
***
Valerie adalah asisten yang sangat berbakat. Ia tahu betul bahwa Amber tidak suka ada yang masuk ke kamarnya dan hanya dia yang boleh. Ia menatapi Amber yang terlihat sangat anggun di depan cermin. Amber baru selesai didandani oleh Valerie.
Bahkan rambutpun, Valerie yang menatanya. Sungguh professional.
"Terima kasih Valerie. Sepertinya macan-macan kelaparan itu akan makin menjadi setelah kau dandani aku seperti ini."
Valerie tersenyum dengan candaan Amber dan mengangguk hormat, meninggalkan Amber sendirian.
Amber memakai anting-anting mutiaranya dan kacamata hitamnya. Ia menekan dinding rahasianya dan masuk ke dalamnya. Amber segera mengambil tas hitam yang di dalamnya telah berisikan surat dari Jacob Romeo dan pistol kesayangannya.
The game is start now sweetheart.
***
"Silahkan nyonya.", ujar supir Amber.
Amber masuk ke dalam mobil yang sudah dibukakan oleh supirnya dan diikuti oleh Valerie.
"Valerie, aku ingin menikmati kopiku dan roti sebelum ke pertemuan itu.", ucap Amber yang sibuk membaca informasi dan pesan dari anak buahnya.
"Baik nyonya. Roy, tolong siggah ke toko kopi yang biasa kita datangi."
Roy mengangguk patuh dan segera menjalankan mobilnya.
***
Mereka sudah sampai. Gedung romawi tua yang terlihat kusam dan tidak terawatt di depannya. Beberapa mobil mewah sudah terparkir tidak jauh dari lokasi tersebut.Seorang petugas di gedung tersebut segera membukakan pintu Amber ketika mobilnya berhenti tepat di depan gedung itu.
"Selamat datang Ms. Sofia. Sungguh sebuah kehormatan dapat bertemu anda lagi.", petugas itu memberi hormat kepada Amber.
Amber bahkan tidak mengingat siapa pria di depannya ini. Apakah mereka bahkan pernah bertemu? Amber hanya tersenyum sopan dan masuk ke gedung itu.
Valerie mengekori Amber dari belakang. Tatapannya menerawangi isi gedung itu. Bersiap-siap menerkam orang yang berani melukai bosnya.
Walaupun Valerie hanya seorang asisten dan tangan kanan Amber, ia sudah dilatih khusus untuk bersiap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.
Bodyguard Amber segera membuka pintu ruangan pertemuan. Amber membawa 5 bodyguard bersamanya, tetapi hanya dia dan Valerie yang akan masuk.
Ruangan itu sudah dipenuhi oleh orang-orang penting yang memiliki kekuasaan dan kekayaan berlebihan. Sepertinya Amber orang terakhir yang akan menempati satu kursi kosong itu.
"Welcome Miss Sofia. Saya sangat bahagia dapat bertemu anda lagi.", ucap ketua rapat pertemuan ini. Hans Robby.
Amber tersenyum sopan dan mengangguk dengan anggun. Lalu ia duduk di kursi kosong itu. Valerie berdiri tepat di belakang Amber.
KAMU SEDANG MEMBACA
goddess of death
ActionThe GOD, goddess of death. Nama yang terkenal dan ditakuti di dunia kriminal. Cantik, kuat, dan mematikan. Tiga kata sudah cukup untuk menggambarkan Amber Sofia. Seorang pembunuh bayaran profesional yang mencoba menyelesaikan masalahnya. Jeremy Aust...