Amber menatap tajam dan berjalan ke arah mereka, "Ladies, lebih baik kalian menjaga mulut kalian sebelum anak peluruku menembus bibir palsumu itu."
Mereka ketakutan ketika melihat Amber menggenggam pistol yang ada diselipan rok kulitnya. Mereka juga tampak kebingungan, bukannya mall elite ini harusnya memiliki penjagaan yang ketat dan selalu diperiksa dahulu sebelum masuk?
Wanita-wanita itu segera mundur ketika Valeria dan body guard Amber menyusulnya.
"Nyonya, apakah semuanya baik-baik saja?", tanya Valerie sembari menatap wanita-wanita sosialita yang ketakutan di depannya.
"Iya semuanya baik-baik saja. Aku hanya butuh kau memberikan sedikit pelajaran kepada mereka.". Amber berlalu dan memasuki toko Coco Chanel.
Suasana toko sangat sepi dengan diiringi musik elegantnya. Sungguh impian setiap orang, berbelanja tanpa ada pelayan yang megekori sepanjang kamu melangkahkan kaki.
Amber melihat seisi toko dan ternyata pelayannya disisakan 2.
"Selamat dating kembali Miss Sofia, apakah anda ingin melihat-lihat dulu atau langsung saya tunjukkan koleksi terbarunya?"
"Tolong langsung tunjukkan koleksi terbarunya.", Amber berlalu di kursi dan meja yang sudah disediakan.
Pelayan yang satu lagi segera menghidangkan Natalia sepotong kue dan teh mawar yang sangat harum, "Silahkan dinikmati Miss Sofia."
"Terima kasih.", Amber tersenyum hangat.
Pelayan yang menyapa Amber keluar sembari membawa beberapa koleksi terbaru mereka.
Amber tertarik dengan semua tas mereka terutama dengan tas bening parfum Chanel.
"Bagaimana miss, apakah anda tertarik dengan model season ini?", tanya pelayan dengan senyum ramah. Mereka tidak berani mempromosikan dan memperjelas produk mereka karena kapok demarahin dulu.
"Iya aku sangat tertarik dengan tas-tas ini.", ucap Amber sambal mengecek tasnya.
"Anda tertarik dengan yang mana satu miss?"
Amber melihatnya dan tersenyum anggun, "Aku tertarik dengan mereka semua. Aku akan membeli semuanya. Tolong bergegaslah."
Ucapan Amber membuat pelayannya tercengok karena kaget dan segera kembali kesadarannya setelah Valerie masuk.
"Valerie, tolong urus transaksinya. Aku akan segera kembali ke mobil dan menunggumu disana. Batalkan saja toko-toko yang sudah aku reservasi."
Valerie tersenyum dan hormat, "Baik nyonya."
Amber keluar dari toko dan bertemu dengan body guardnya, "Kalian bertiga tolong bantulah Valerie mengangkat tasku dan sisanya boleh ikut aku."
Mereka mengangguk hormat dan segera menjalankan perintah. Setiap langkah anggun Amber, membuat setiap detik orang-orang berhenti untuk menatapnya. Ia terlalu indah untuk disia-siakan dan dia tahu benar tentang itu.
***
Amber masuk ke dalam mobil yang sudah disediakan, "Nyonya, apakah kita jalan sekarang?", tanya supir Amber.
"Kita tunggu Valerie."
Supir Amber mengangguk patuh. Tidak lama setelah itu, Valerie dating dengan body guard yang masing-masing membawa kanton kertas Chanel berisi tas Amber.
"Maaf lama nyonya.", ucap Valerie dengan hormat.
Amber hanya mengangguk, "Apa yang kau lakukan dengan wanita tadi?"
Valerie menoleh, "Saya hanya menggunting rambut mereka dan memecahkan satu payudara implan mereka nyonya. Saya sudah memastikan mereka tidak akan berani berkata buruk tentang nyonya."
KAMU SEDANG MEMBACA
goddess of death
AcciónThe GOD, goddess of death. Nama yang terkenal dan ditakuti di dunia kriminal. Cantik, kuat, dan mematikan. Tiga kata sudah cukup untuk menggambarkan Amber Sofia. Seorang pembunuh bayaran profesional yang mencoba menyelesaikan masalahnya. Jeremy Aust...