Knight Diary

23 5 2
                                    

Saat itu aku sedang berjalan pulang sehabis sekolah.

Namaku Matsumoto Ichiro. Seorang siswa di sebuah SMA swasta.

Sama seperti kebanyakan remaja 'jaman sekarang', aku mengikuti beberapa anime, manga, game, dan kadang juga novel. Tapi aku juga belajar dengan sungguh-sungguh sehingga nilaiku di sekolah bisa dibilang bagus. Aku bisa bilang begitu karena aku selalu peringkat dua atau tiga di kelas. Bukannya aku ingin menyombongkan diri, sih.

Tapi, seberapa tinggi-pun prestasi yang kudapat, tetap saja tidak ada yang memberiku pujian.

Aku tinggal sendirian di rumahku. Kemana kedua orang tuaku? Ya, bisa dibilang... mereka menelantarkan aku.

Saat aku masih SD, aku sering mendengar ayah dan ibuku mengatakan hal seperti "Dulu saat Papa pertama kali bertemu dengan Mama-mu, Papa benar-benar ingin menikahi Mama." atau "Meskipun orang tua Mama tidak menyetujuinya, tapi Mama sangat mencintai Papa dan tetap menikah dengan Papa."

Tapi saat aku masuk SMP, tiga hal yang kulihat setiap hari dari kedua orang tua-ku adalah pertengkaran, pertengkaran, dan pertengkaran.

Kupikir mereka sudah tidak bisa lagi mencapai kata sepakat, tapi aku salah. Mereka benar-benar sepakat dalam satu hal, yaitu perceraian. Pada akhirnya, meskipun mereka bersedia untuk mengirimi-ku uang tiap bulannya, mereka tetap saja pergi, menikah lagi dengan pasangan baru, dan tak pernah sekalipun menanyakan kabarku.

Mereka sampah F*CK.

Ah, maaf jika aku agak kasar.

Dari kejadian itu, aku mengambil suatu kesimpulan.

Tidak ada cinta di dunia yang digerakkan oleh uang ini. Cinta itu hanyalah mitos. Cinta itu hanyalah sebuah kata ungkapan yang eksis karena adanya kesalahan dalam persepsi manusia. Tidak ada yang namanya cinta pertama, cinta sejati, atau apapun dari sub-spesies cinta lainnya. Yang ada hanyalah perasaan suka yang akan terus berkurang dan akhirnya lenyap

Apa?

Kalian tidak sependapat denganku?

Tidak apa-apa jika kalian tidak setuju dengan pendapatku, toh itu wajar jika setiap orang memiliki anggapannya masing-masing. Juga ada kemungkinan kalau pendapatku tentang cinta, akan berubah suatu hari nanti.

'Film komedi romantis adalah yang terbaik!'

'Cinta adalah segalanya!'

Nah, aku dengan tegas menolak kata kata di atas ketika teman-temanku mengatakan kata-kata semacam itu.

Karena itulah teman-temanku menganggapku sebagai 'orang yang anti-asmara'.

Dengan sikap dan ideologi-ku yang seperti ini, itu wajar jika aku tidak pernah punya 'teman spesial'.

Ini bukan berarti kalau aku sudah tidak tertarik pada perempuan!

Tidak, aku masih normal.

Ah, sepertinya aku sudah meracau terlalu banyak.

Kenapa kalian terlihat mengantuk?

Oke oke, mari kita kembali ke alur cerita.

Saat itu aku sedang berjalan pulang dari sekolah.

Pikiranku agak lelah karena Masashi-sensei tadi mengadakan ulangan 'kejutan'. Untung saja aku tidak pernah lupa belajar. Anehnya aku juga tidak pernah lupa meluangkan waktu untuk game, anime, dan manga.

Rumahku tidak jauh dari sekolah. Hanya berjarak 10 menit jalan kaki.

Berjalan kira-kira 2 menit lalu belok kiri di suatu pertigaan, melalui barisan toko, melewati sebuah taman, kemudian belok kanan di perempatan, lalu berjalan sedikit lagi, dan akhirnya aku sampai di rumah.

Knight DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang