Setelah perjalanan panjang, dengan pandangan yg di manjakan oleh alam, percakapan yang begitu mengalir tanpa harus berpikir.
Akhirnya kita sampai, istirahat di peristirahatan pertama dengan takjub karna kita sampai pada tempat yang paling indah, sejuk, damai, wangi ciri khas,dan terang...
Dalam waktu yang singkat itu,
Pikirku dengan rasa yang tak bisa di gambarkan pada saat itu, aku selalu membayangkan dimana kita berakhir bahagia, berakhir bersama dengan perjuangan dan perjalanan yang kita lakukan, memandang kamu dengan candu, pekat seolah aku tidak ingin kamu menghilang. Cukup disitu saja dengan senyuman mu yang merekah, berlari melihat arah agar tau apa yang akan kita hadapi jika kita kesana.
Namun seperti kau tau bahwa jalan itu tidak mungkin bisa aku lalui, kalo mungkin bisa aku akan kelelahan di tengah jalan.
Melihatmu kembali dengan petualangan yang sebentar dan membuatku ingin berlari menemuimu. Aku bersyukur kamu selalu cepat sampai sebelum aku beranjak...
Dengan sadar sambil memainkan kaki yang tergantung
Memandang hamparan biru dan kuning kecoklatan, bertanda mereka selesai menjalankan tugasnya...
Membuat deru ombak menjadi tenang, membuat burung terlihat menari.
Sungguh waktu itu aku tidak ingin pulang.
Namun kamu selalu menyadarkan ku, bahwa ini hanya peristirahatan...
Akhirnya aku beranjak kembali, menyeimbangkan langkah sambil memegang jaket mu, aku menatap dengan tanda "terus bawa aku ya"Cahaya, Augustus 2019
✨✨✨
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WORLD IN WORDS
Teen Fictionsetiap hari harus berkata Harus bermimpi *ini sebuah kata yang tak ter suarakan*