PART 3

210 13 1
                                    

Cuek itu bawaanNyuekin itu kebiasaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuek itu bawaan
Nyuekin itu kebiasaan.

******

Selama diperjalanan semuanya bungkam, tidak ada yang membuka suara dan mereka hanya sibuk dengan pemikiranya masing masing dan Athaya sangat tidak menyukai situasi seperti ini.

"Dimana?" Tanya Devano memecahkan keheningan.

"Apanya yang dimana" tanya Athaya sambil mengernyitkan dahi pertanda dia tidak paham.

"Rumah lo"

"Ohh jalan kenanga no. 6"

Setelah obrolan singkat semuanya kembali hening, karena tidak tahan dengan situasi seperti ini Athaya akhirnya memberanikan diri untul membuka suara.

"Van"

"Hm"

"Vano"

"Hm"

"Devano"

"Apa?!" Jawab Devano kesal

"Gitu dong ditanya tuh jawab jangan bisanya cuma hm hm doang, mau konser sabyan lo?"

Devano memutar bola matanya malas dan tidak berniat untuk membalas ucapan Athaya tadi.

"Ohh iya btw nama gue Athaya, lo gausah deh nyebutin nama lo karena gue udah tau" ucap Athaya panjang lebar.

"Hm"

"Ishh nyebelin!" Ucap Athaya kesal terhadap respon Devano.

Mereka kedua kembali memilih untuk diam dan sibuk dengan pemikiranya masing masing, namun tak lama kemudian Devano merasa ada yang tidak beres dengan motornya dan memilih untuk berhenti untuk memeriksa apa yang terjadi dengan motornya.

"Kenapa berhenti, kan masih jauh" tanya Athaya heran.

"Turun" ucap Devano datar.

"Lo tega nurunin gue disini?"

Devano menghela nafas panjang dan menghembuskan dengan kasar, jengah dengan tingkah Athaya dan memilih untuk turun dari motor membiarkan Athaya yang tetap berada diatas motornya.

Ternyata benar dugaan Devano terhadap motornya, Devano berdecak saat mengetahui bahwa saat ini ban motornya bocor dan posisinya saat ini lumayan jauh dengan bengkel.

"Motornya kenapa?" Tanya Athaya seraya turun untuk memastikan apa yang sedang terjadi.

"Yahh kok bisa bocor sih van, Mana bengkel jauh lagi"

Devano memutar bola matanya malas dan beranjak untuk mendorong motornya menuju bengkel terdekat, ia melirik sekilas Athaya yang tengah menggerutu dibelakang.

"Bantu dorong" ucap Devano tanpa menoleh

Akhirnya mau tidak mau Athaya ikut membantu Devano, jika dipikir pikir dia juga masih punya rasa kemanusiaan kepada Devano karena sudah berbaik hati memberinya tumpangan walaupun harus seperti ini akhirnya.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang