Kang Haneul
Aku masih mengingat dihari sabtu musim semi Kang Yeeun-kakak kandungku-menyeretku pulang untuk menemui tamunya, berkata 'aku akan mendapatkan hadiah'. Sialnya, aku menurut dan tergiur dengan hadiah yang akan ia beri. Sesampainya di rumah, aku disuguhkan dua orang berperawakan tampan memakai jas hitam. Menatapku seolah-olah mereka akan membawa dan menyandera ku dikemudian hari.
Kang Yeeun tersenyum bahagia, mengajakku berkenalan dengan dua orang tamunya.
"Haneul, kenalkan. Ini Jeon Jungkook dan Kim Mingyu, mereka temanku semasa kuliah."
Sungguhan, aku tidak peduli mereka teman Yeeun ataupun tidak. Aku hanya ingin cepat pada intinya dan bisa main lagi bersama Olivia. Namun diluar dugaan, Yeeun banyak sekali berbasa-basi pada kedua temannya itu. Segala menyajikan makanan dan minuman, menceritakan bagaimana aku hidup, tentang sekolahku, masa kecilku, pokoknya yang berkaitan langsung denganku. Oh, aku tahu. Dalam hati, mereka tidak peduli bagaimana aku menjalani kehidupan ini.
"Aku menyayangi Haneul, mungkin melebihi diriku sendiri. Walaupun dia menyusahkan, tapi Haneul sering mendengar ceritaku dan menemaniku saat Papa sibuk. Aku harap Haneul bahagia dengan keputusan yang kita ambil, Jungkook."
Aku benci saat Yeeun berkata demikian, apa maksudnya 'keputusan kita' dengan menatap pria bernama Jeon Jungkook. Aku bertambah benci pada Yeeun kalau ia menjualku pada kedua pria itu, katanya dia menyayangi ku.
"Haneul, apapun yang terjadi selanjutnya, bisakah kau tidak membenciku?" ia berkata sembari menggenggam kedua tanganku dengan linangan air mata, menunduk dan mengucapkan 'maaf'.
"Buat apa aku membencimu?"
"A-aku memberimu pada Jungkook, demi hutangku padanya." Yeeun menjawabku, semakin menangis sampai tersedu-sedu.
Sedangkan aku hanya mampu menghela nafas kasar, perlahan menarik tanganku kembali dari genggamannya. "Kau menjualku, Yeeun?"
Yeeun menggeleng, sekuat tenaga meyakinkanku atas apa yang ia katakan sebelumnya. Tepat sesudah itu, sebuah map coklat tergeletak diatas meja kaca. Aku menatap nyalang pada Jungkook-pelakunya, ia hanya menggendikan bahu dan menunjuk map tersebut menggunakan dagu. Cih, sombong kali dia.
"Kau akan menikah denganku setelah menandatangani itu, baca baik-baik dan kau boleh protes. Namun yang masuk akal." ujar Jungkook dengan mata yang menatapku tajam.
Oh, Jeon Jungkook, aku tidak akan gentar dengan tatapammu. Maka perlahan aku membaca isi map, perihal kontrak yang harus aku tanda tangani. Ini tidak sulit. Jujur saja, aku tergiur dengan isinya. Sejenak aku melirik pada Yeeun yang menatapku sayu, mungkin ia benar-benar kasihan padaku karena ulahnya.
"Jika aku menyetujui ini, apa yang aku dan Yeeun dapatkan?" tanyaku menantang.
Jungkook tersenyum miring, "Tentunya Kang Yeeun terbebas dari hutang, ia akan mendapatkan kedudukan yang wajar di anak perusahaan keluargaku. Dan kau Kang Haneul, kau akan mendapatkan apa yang selama ini kedua orangtua mu tidak beri. Kehidupan yang layak, misalnya?"
Aku berdecih, tentang 'kehidupan yang layak'. Bahkan Mama menjual tanahnya untuk membiayai sekolahku, Papa yang bekerja seharian untuk mengisi perut, dan Yeeun yang bekerja sampingan untuk biaya kuliahnya. Walaupun begitu, aku masih dapat menikmati hidup. Rumahku juga tidak terlalu sederhana, walau ini rumah nenek tapi masih dibilang bagus. Jadi apa yang dimaksud Jungkook pasal 'kehidupan yang layak'?
Disisi lain, Yeeun mengerjap menatapku karena berpikir. Tentu saja aku berpikir tentang hidupku selanjutnya. Menikah dengan orang yang sama sekali tidak aku cintai, tinggal satu atap-mungkin satu ranjang-dengan pria yang tidak aku kenal, dan lebih parahnya memberi 'mahkotaku' pada Jungkook yang notabene orang asing. Sekarang, bolehkah aku berlari dan sembunyi di rumah Olivia? Kabur dari pernikahan kontrak ini.
"Bagaimana? Tertarik untuk mencoba, Nona Kang?" Kim Mingyu bersuara, menyilangkan kakinya sembari menatapku jahil.
Aku melirik Yeeun sejenak, lantas mengangguk. Bukankah selama ini aku menyusahkan untuknya? Maka sekarang aku membayar untuk apa yang Yeeun keluarkan demiku.
Cast;
Kang Haneul, twenty-two years.
Jeon Jungkook, twenty-seven years.
•••
Big lup💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
Random「ON GOING」 Kang Haneul memang sering berangan tentang bahagianya kehidupan berumah-tangga, memiliki anak dan hidup sampai tua bersama keluarga. Sialnya. Ia mendapatkan kehidupan berumah-tangga diatas kertas dengan sepuluh butir aturan dan dibuahi ta...