Part 2🦋

8 2 0
                                    

Bel istirahat pun telah berbunyi 2 menit yang lalu. Bulan pun memasuki semua peralatan belajar nya, walaupun dari tadi bulan tidak menggunakannya. Jangan kan menulis,melirik buku saja dia tidak lakukan. Mood nya rusak gara gara si cowok aneh di samping nya itu. Tapi walaupun dia tidak belajar pun, dia tetap lah orang pintar. Aneh memang,tapi itu lah kenyataannya. Mungkin keturunan dari sang papa yang memiliki IQ tinggi.

Bulan berniat ingin pergi ke kantin bersama sahabatnya. Tetapi cowok aneh tersebut masih mengikutinya dari belakang.

"Lo ngapain sih ngikutin gue terus!"ucap bulan lalu membalikan  badan nya menghadap si pengganggu.
"Huh. Teteh GR, ini sekolah kan ngak punya teteh. Terserah aku dong mau kemana pun"balas raffa dengan menjulurkan lidah nya.

Geram mendengar orang aneh tersebut, lebih baik bulan pergi ke kantin mengisi perut.

"ni bakso punya gue??"tanya bulan pada sahabatnya sekaligus tetangga nya. Tapi sekarang mereka beda kelas.
"Iyee, tu tadi gue pesenin. Lu sih lama banget."balas citra.

"Ada cowok aneh gangguin gue. Gue kek nya mau pindah sekolah deh,ikut ngak?"tanya si bulan lagi.
"Hm. Gue ngikut ae lah, kuy lah. udah bosan sekolah disini. Ngak ada menarik nya. Besok kita pindah" balas citra. Ternyata si cowok pengganggu itu mendengar perbincangan dua gadis tersebut,'oke,gue bakalan ikutin lu sweety. Lu mau kabur kabur dari gue. Gak bakalan bisa, karna lu milik gue,apa pun yang membuat gue tartarik berarti itu milik gue.' batin raffa bintang putra dengan senyum yang mengerikan. Mungkin dia sudah gila karna bulan.

Citra pun senyum sinis ke arah bulan.
Kalau senyum mereka kek gitu,berarti mereka bakalan bikin keributan.
"Ada cabe njir, beraksi"bisik citra.

Bulan pun sedikit berlari membawa minuman nya menuju si kakak kelas yang dandanan nya mirip cabe cabean di lampu merah.
"Upss, sengaja kak. Maaf yaa,jadi luntur ya kak bedak nya. Eh kok muka kakak item, aduhh bulu mata nya copot." ucap bulan dengan muka polos nya. Polos polos bangsat maksudnya.

Citra pun membawa cabe ijo untuk campuran soto ke dekat kakak itu.
"Aduhh. Maaf juga ya kak, di sengaja tadi. Yahh kenak baju kakak cabe nya, panas yaa kak?? Ngk papa kok, udah cocok di campurin sama kakak. Kan sama sama cabe."

"Hahaha.." tawa semua orang yang melihat kejadian itu pun meledak,termasuk raffa."lu tuh lucu banget sih."batin raffa.

Kakak kelas itu pun geram dengan dua gadis nakal di depan nya. Dia pun mulai menjambak rambut citra dan bulan "berani berani nya yaa kalian berdua.Adek kelas kurang ajar"

"Hm. ada dua pilihan, lepesin tangan kakak dari rambut kami atau muka kakak hancur" ujar bulan dengan muka datar nya.

Kakak kelas itu pun melepaskan tangan mereka, karena dia tau bagaimana dua gadis di depan nya ini sangat lah menyeramkan kalau marah. "Awas kalian yaa, gue kaduin sama guru."

"huuu. Si tukang ngaduhh,lu tu sadar diri dulu tante" teriak citra dengan menjulurkan lidah nya.
Bagi murid murid lain nya, kejadian itu sudah sering terjadi. Bulan dan citra mengganggu orang kalau orang itu yang mengusik diri mereka terlebih dahulu, yaps si kakak kelas tadi telah mengusik salah satu dari mereka. Dia telah mengganggu citra, pelakor hubungan citra dengan pacar nya. Citra mah rela bangett kalau pacar nya sama tu cabe,tapi disini dia difitnah,membuat citra geram.

Bel masuk pun berbunyi, membuat semangat bulan berkurang. Karena dia harus bertemu dengan cowok aneh itu lagi.
"Aduhh. udah bel nii, males banget gue masuk. Bolos kuy" ajak bulan dengan senyuman miring nya.
"Yahhh. Sekarang gue ngak bisa, gue mau ulangan matematika. Nantik bapak botak nya malah ngomel ngomel sama gue minggu depan,budek gue denger nya.gue duluan ya,nantik pulang sekolah gue tunggu lu di depan kantor kepala sekolah,kita urus kepindahan"balas citra lalu beranjak dari tempat duduk nya.

Mau tidak mau dia harus bertemu lagi sama cowok itu.

"Teteh kok lama banget sih di kantin nya?" Tanya raffa basa basi.
Bulan tidak menanggapi nya,dia lebih baik mendengarkan musik dari pada suara jelek cowok di sebelah nya.

Tidak kehilangan akal, raffa pun melepaskan handset sebelah punya bulan dan memasangkan ketelinga nya.Ternyata bulan mendengar kan lagu Trouble is a friend.
"Teteh coba ganti lagu yang lain, dj atau hip hop gitu? Hidup itu harus bahagia, jangan jadikan masalah itu teman.  Saya bakalan ajarin teteh apa itu kebahagiaan yang sesungguhnya dan bagaimana cara tersenyum. bintang ngak suka melihat bulan sedih terus" bulan pun menatap cowok yang dia anggap aneh itu,bola mata biru. Sangat indah dan ketulusan lah yang dia lihat. Ntah kenapa bulan tersenyum tanpa sengaja.

Raffa pun merasa jantung nya berdebar debar, ini kah nama nya jatuh cinta? Kalau benar. Manis sekali. Jangan senyum,saya tak sanggup melihat anda seperti itu.

****
Semenjak kejadian tadi bulan dan raffa pun saling diam. Raffa yang biasa nya mengganggu bulan seketika membisu.

Bel pulang sekolah pun berbunyi, sesuai janji bulan dengan citra bahwa mereka akan ke kantor kepala sekolah untuk mengurus kepindahan mereka.Ntah kenapa,bulan merasa betah untuk sekolah disini. tapi dia tidak akan membuat sahabat satu satu nya ini kecewa,dia harus tetap pindah.

"Maaf, lama menunggu ya?"tanya bulan.
"Ahh lu nii. Santai aja,gue juga baru 5 menit yang lalu duduk disini. Yaudah yuk masuk."

Ternyata raffa sudah terlebih dahulu masuk kedalam ruang kepala sekolah,jangan tanya kenapa dia bisa masuk. Ini adalah sekolah punya kakek nya,kepala sekolah tentu saja mengenalnya. Dia pun masuk kedalam kolong meja kepala sekolah, dia ingin mendengar kemana cewek itu akan pindah.

"Assalamualaikum pak. Boleh mengganggu waktu bapak sebentar." tanya citra basa basi,tidak mungkin bulan yang bakalan basa basi. Dia tidak menyukai hal itu.

"Waalaikumsalam,tentu boleh. Duduk nak." balas bpk kepala sekolah dengan ramah.
"Jadi gini pak, kami tidak merasa nyaman bersekolah disini. kami selalu di gosipin, padahal kan kami orang baik" citra pun memulai akting nya.
"Iya pak,terus saya juga tidak nyaman. Ada anak baru di kelas saya,yang selalu mengganggu saya" sahut bulan juga. Raffa yang mendengarkan itu pun menahan tawa, karna dia tau kalau dia lah yang dimaksud gadis tersebut.

"Hm. Kami tidak sanggup pak, kami ingin pindah aja" ujar bulan lagi dan mengeluarkan air mata nya. Sangat sangat cocok citra menjadi seorang aktris.
"Apa tidak ingin, nak citra dan bulan untuk bertahan dulu di sekolah ini? saya akan menghukum orang yang mengganggu kalian".Balas bpk kepala sekolah.
"Hm, kami lebih baik pindah aja pak. Kami ingin besok pindah."

"Emang nya kalian ingin pindah kemana?" tanya bpk kepala sekolah lagi.
"Ke SMA harapan pak."balas bulan.

"hm baik lah, besok kalian urus surat kepindahan nya. Saya harap di sekolah baru,kalian merasa nyaman untuk menuntun ilmu nya."
"Amiin pak,kami permisi dulu. Assalamualaikum" ujar bulan dan citra serentak. Lalu berlalu pergi dari ruangan kepala sekolah.

___________________
Makasih telah membaca. Komen dan vote ya.
Assalamualaikum❣

BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang