Malam menjadi pagi, bulan berganti matahari. Tanpa di beri aba-aba lagi Sang surya perlahan mengangkasa menerangi sepenuh nya kegiatan manusia. Cahaya nya menembus ke balik jendela menerangi apa saja yang gelap gulita bahkan menyoroti mata yang masih tertutup di balik selimut tipis berwarna jingga hingga terpaksa ia harus meronta karena sinarnya.
Xea terbangun, perlahan membuka mata mengangkat selimut yang masih melekat di tubuh, dan menekan tombol lampu seketika juga kamar menjadi terang. Dan ia melihat jam ternyata sudah pukul 7:35, sontak Xea bergegas ke kamar mandi tanpa basa basi lagi.
Setelah mengganti baju dan mengambil tas ia bergegas ke bawah sambil memanggil manggil.
"Bu .. ibu, bu". Tak ada jawaban.
Tanpa membawa uang jajan dan sarapan. Xea langsung bergegas ke sekolah.
Gerbang sekolah sudah di tutup, bahkan di dalam nya lenggang tidak ada lalu lalang siswa apalagi kendaraan. Kbm nampak nya sudah di mulai.
Lantas ia berkeliling, memutari sekolah mencari celah masuk meski harus memanjat, atau tengkurep sekalipun. Yang penting ia bisa masuk.
Setelah memutari ternyata ada pagar tembok pendek yang bisa di panjati. Tanpa ragu lagi dia Mengambil ancang-ancang dan "Hiatt". langsung meloncat. Sambil tertawa-tawa sendiri.
Setelah mendarat ternyata di balik pagar itu tempat toilet perempuan, terlihat dari pintu bergambar seorang wanita memakai rok. Untung saja sepi tidak ada siapa siapa. Fikirnya dalam diam.Baru dua langkah berjalan tiba-tiba pintu terbuka. Reflek Xea menghentikan langkah dan menunggu siapa yang keluar dari balik pintu itu. kuharap bukan ibu guru apalagi pak guru katanya dalam hati. Setelah terbuka, terlihat wanita cantik jelita dengan senyum mempesona, bergigi gingsul. Rambut hitamnya nya terurai dengan rapih . Xea mematung seperti orang Gila, terkesima dengan kecantikannya.
Dia melihat Xea, Xea juga melihat dia. Mereka saling bertatap kaget, seolah tak percaya. Tak percaya bahwa di depan Xea ada sesosok bidadari yang sedang tersesat di bumi. Dan dia mungkin kaget tak percaya ada lelaki di kamar mandi wanita.
Xea berlari seperti orang gila, seolah menyelamat kan diri sebelum dia berteriak. Sebelum suasana menjadi rumit. Tapi dalam hati yang paling dalam ia masih ingin melihat nya, tak ingin melepas pandang dari wajah nya. Beruntung akal masih waras. Ini bukan waktu yang tepat untuk mengagumi nya. Saling bertatap hanya berdua di kamar mandi, kau gila?
Masih dalam keadaan ngos-ngosan setelah berlari dari kamar mandi dan menaiki anak tangga dari lantai satu ke lantai ketiga, Xea malah terkekeh tertawa. Seolah tidak merasa capek atau letih bahkan keringat yang membasahi seluruh muka pun ter abaikan, tak ter sentuh sedikit pun.
pikiran nya melayang, terbayang kejadian tadi. seolah tak pacaya akan bertemu dengan wanita cantik jelita yang entah siapa namanya.
Bagi Xea wanita adalah salah satu bentuk keindahan yang tuhan ciptakan. Seperti bunga Mawar yang memanjakan mata juga memilukan rasa. Kadang Xea menangis ketika melihat bunga yang ia tanam di pot halaman rumah nya. Hati nya merasa cemas dan khawatir kalau bunga itu layu. Ia tersenyum bahagia Ketika melihat Bunga Mawar itu menari di pagi hari. namun Sore hari nya ia merasa sedih tatkala melihat tubuh mawar itu mengering, kelopak bunga nya menguning. Sontak dengan bergegas Ia mengambil Air dan Mengusap-ngusapkan nya ke bagian tubuh bunga yang tengah sakit itu.Setelah nafas kembali normal dan senyumnya kembali datar. Ia bergegas ke kelas sambil menyeka keringat di seluruh muka, kancing baju pertama di buka dan mengibas ngibaskannya, seolah membuat angin buatan agar tubuh dan pakaian cepat mengering dari basah nya air keringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
XDL-Trip (SUDAH TERBIT)
Teen FictionSebuah kisah seorang anak Sma genius yang mengalami banyak penderitaan juga kesedihan di lengkapi dengan bumbu bumbu cinta di dalam nya.