renungan jendela kaca dan tiba nya kaka.

42 2 0
                                    

Malam ini Xea terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu. Ia merenung lebih lama dari biasanya.

Tatapan nya kosong menembus jendela kaca. Ia terduduk Memeluk paha, dagu nya ia sandar kan pada batok lutut. Terdiam, tanpa kata. matanya lama tak berdekip, wajah nya datar, tegang, seperti sedang menonton adegan film aksi, lalu tiba-tiba pipinya basah, seperti sedang menonton film romantis.

Seolah ia tengah menonton diri nya sendiri.

Saluran bayangan berpindah gambar. Ia melihat dirinya tengah di permainkan oleh Garda dan kawannya. kamera berganti ke arah dhea. senyum nya tawanya kecantikan nya setiap kata yang di ucapkannya, tindakannya ketika ia rela di hukum untuk menemani nya di luar kelas sambil mengangkat satu kaki dan kedua tangan nya memegang telinga. Lalu bayangan berganti ke Arah Garda, terlihat sebuah adegan ketika ia mengancam agar menjauhi Dhea. Tiba-tiba kamera kembali berganti arah, nampak jelas sebuah senyum yang mempesona, paras wajah nya yang cantik jelita, alis mata tebal serta mata nya yang sipit ketika ia tersenyum. Juga tutur katanya yang lemah lembut penuh kasih sayang "kau harus berani Xea ! Mau Sampai kapan kau akan terus menunduk ? Bukan kah orang yang terus menunduk akan selalu di permainkan dan di injak injak? Angkat lah kepalamu Xea dan tataplah mataku ! ". Suara miki terus terngiang membayang-bayangi. 

Xea menangis dalam diam, suasana hening mencekam semakin menambah kesedihan nya.

Mudah untuk berbicara tapi sulit untuk di lakukan miki, aku bukan kau dan kau bukan aku ! Jangan samakan semua manusia seolah bisa di lakukan sama seperti kau melakukannya. Manusia memiliki kekurangan dan kelebihan nya masing-masing miki. "Hei Xea kau pasti bisa ! Kau hanya ragu untuk melangkah. Bukan kah tuhan juga pernah bilang, “aku tidak akan merubah suatu kaum kecuali ia merubah diri nya sendiri ”. Suara ibu nya menggema tanpa wujud, ikut meyakinkan.

Xea tak bisa membantah, ia hanya terdiam. tenggelam dan hanyut ke dalam kesunyian yang paling terdalam.


******


Hari ini libur, tanggal merah di kalender memberi tanda bahwa tidak ada aktifitas belajar di sekolah. 

Xea akhir nya terbangun dari malam yang berkepanjangan, sinar pagi menyinari raut wajah nya yang tampan. rambut Xea masih berantakan, tak sempat ia merapihkan lalu melangkah dengan lesu ke dapur.

Ibu sedang membawa piring dari dapur ke meja makan.

Satu persatu piring-piring yang telah terisi makanan di letakan di atas meja dan merapihkan nya.

Xea duduk di kursi, di hadapan makanan yang telah tersaji.

"Pagi Xea". Ucap seorang wanita muda sambil membawa piring.

"Pagi".

"Lama tak bertemu, sepertinya kau baik-baik saja". Setelah meletakan piring wanita itu duduk, saling berhadap-hadapan.

"Ee-h kakak, kapan kakak datang ?". Xea terlihat semangat melihat kaka nya setelah kurang lebih enam bulan tidak bertemu. Karena sibuk kuliah di salah satu universitas ternama ibu kota. kaka nya bernama Chua Dyatmika Laqueta, ia seorang wanita cantik berambut pirang. Dan kecerdasan nya tak kalah dengan Xea, rasa ingin tahu nya pun sama, sama-sama penasaran terhadap sesuatu yang belum ia ketahui jawaban nya. Terkadang Chua selalu bertanya ke Xea sampai-sampai Xea merasa risih dengan kakak nya.

XDL-Trip (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang