- 02

83 15 2
                                    



sejak kecil, nakyung itu selalu percaya dengan yang namanya 'akhir bahagia'.

happy ending, begitu cara lain nakyung menyebutnya.

nakyung tahu istilah ini dari dongeng. setiap malam, kak jisun akan menceritakan nakyung dongeng dari buku.

nakyung percaya, kesulitan dan masa-masa berat di setiap orang akan punya waktu bahagianya di akhir. happy ending di setiap akhir cerita.

kehidupan itu seperti roda. kehidupan punya dua sisi. kadang berada diatas, kadang juga berada dibawah.

nakyung sudah merasakan kedua sisi itu. dia pernah berada diatas, juga pernah berada di bawah.

pertama adalah saat diatas ketika dia lahir dan ada mama, papa, dan kak jisun disisinya karena saat itu jiheon belum lahir.

saat itu nakyung merasa hidup dengan bahagia.

sosok mama yang selalu penuh kasih sayang, sosok papa yang selalu memberikan segalanya yang nakyung inginkan, dan juga kak jisun yang selalu ada buat nakyung.

kedua adalah saat dibawah ketika papa dan mama memutuskan untuk bercerai. itu terjadi tepat ketika nakyung berusia 10 tahun, kak jisun 16 tahun dan jiheon berusia 6 tahun.

semenjak itu, mama memutuskan untuk menjadi single mother dan tidak akan pernah menikah lagi.

papa pergi meninggalkan keluarganya dan juga nakyung. sosok papa yang selalu memberikan segalanya sudah tidak ada, membuat mama terlilit hutang disana-sini.

jika nakyung sebelumnya berpikir dia hidup bahagia dengan keluarga di sisinya, ternyata tidak cukup.

nakyung tak pernah merasa setakut itu sebelumnya. tiap malam sejak itu, mereka tidur dengan keadaan dimana pintu rumah selalu digedor-gedor oleh seseorang.

seseorang yang kata kak jisun adalah rentenir yang ingin berteman dengan keluarga mereka.

entah bagaimana tapi nakyung tahu gedoran tak bersahabat itu bukan ajakan untuk berteman. itu terlalu kasar untuk ajakan berteman yang hangat.

mereka hidup dalam ketakutan.

mama merasa depresi karena hutang dimana-mana, jiheon dan nakyung yang saat itu masih kecil tak mengerti apa-apa, dan kak jisun yang berusaha sekuat tenaga untuk menguatkan mama dan nakyung.



kata kak jisun, ketika masa berat ini hilang, mereka akan mencapai happy ending.

kak jisun bilang, masa berat itu adalah hujan lebat.

tidak akan bertahan terlalu lama karena akan cepat berlalu.

kak jisun bilang, cepat atau lambat hujan lebat ini akan hilang dan berganti oleh air mata bahagia yang menghangatkan.

kak jisun selalu meyakinkan mama dan nakyung kalau hujan ini akan hilang dengan mereka menghadapinya bersama-sama.

tapi nakyung tersadar satu hal.

kenapa hujan lebat ini hilang seiring dengan hilangnya kak jisun?

kenapa saat masa-masa berat itu hilang kak jisun juga ikut menghilang?

kenapa ketika mereka hampir berhasil mencapai happy ending, kak jisun yang selalu menyemangati mereka menghilang?

sosok kak jisun seakan menghilang begitu saja setelah pergi dibonceng oleh seorang laki-laki diatas motor pada suatu sore.

semenjak hari itu, keadaan ekonomi keluarga nakyung membaik.

mereka tidak perlu lagi hidup dengan rasa ketakutan.

nakyung bahagia, sungguh, karena pada akhirnya mereka berada diatas roda kehidupan lagi.

tapi juga kenapa terasa tidak adil?

ini tidak adil, begitu pikir nakyung. sosok kak jisun yang selama masa berat itu selalu menghibur dan menyemangati mereka itu hilang saat ketika masa berat itu berakhir.




maksud nakyung, kenapa harus menghilang saat masa berat itu berakhir?

kak jisun menghilang sebelum sempat merasakan happy ending. itu tidak adil.

   kak jisun berhak mendapatkan happy ending, setiap orang berhak mendapatkannya.










alur ceritanya emang agak slow, mungkin kira-kira 2 chapter lagi sampai nakyung bener-bener masuk ke petualangan yg sebenarnya

-emptyben

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

happy ending  | lee nakyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang