2. Lo bakal mengakui gue sebagai pacar lo

17 4 2
                                    

"Usaha gue pasti berhasil"-Sisil

********


Ragil dkk sekarang sedang berkumpul dipojok kelas, karena mau bagaimanapun mereka bukanlah orang-orang rajin tapi bukan pula orang-orang malas. Jadi maksudnya apa? Ya maksudnya mereka bakal rajin kalau lagi mood dan bakal malas kalau lagi gak mood.

"Gila ya Bim si cewek tadi. Berani banget mengklaim teman kita sebagai pacarnya" ujar Tio heboh karena guru yang sedang mengajar di kelasnya sedang izin ke toilet sebentar. Udah pada tau pasti gimana reaksi mereka saat di tinggal, "yang lama ya bu." Isi hati para murid.

"Ho'oh, gak tau aja si Ragil kayak gimana. Ckc" jawab Bima berdecak karena sudah tau sifat asli Ragil.

"Coba aja tadi cewek itu gak langsung pergi. Udah pasti dibuat malu sama si Ragil" ujar Aldi sambil menatap Ragil horor seakan-akan dia yang akan di permalukan.

"Kalian kenapa sih? Suka banget berlebih-lebihan kalau soal gue?" Jawab Ragil mendengus pasalnya para sahabatnya itu pasti akan selalu mencari-cari cara untuk bisa mengejeknya. Ya kecuali si Angga yang paling bijak dan calm di antara mereka.

"Tapi bener deh Gil. Gimana perasaan lo barusan pas di klaim sama seorang cewek yang sexy begitu?" Ujar Tio yang memang paling mesum di antara mereka. Lihat saja ekspresinya tadi pas melihat Sisil jingkrak-jingkrak matanya berbinar tanda rezeki nomplok.

"Otak kiri lo emang selalu on ya yo" dengus Ragil heran pasalnya Tio terlalu mudah loading jika berbau mesum.

"Lo juga mesum kali Gil." Jawab Angga yang sedari tadi diem angkat suara.

"Kalau Angga ngomong mah pasti bener. Ye kan Gil?" Ujar Bima terkekeh yang membuat yang lain tertawa bahkan Ragil ikut tertawa.

"Bener dong Bim, tapi ntar pas udah sah. Haha" jawab Ragil spontan tertawa heboh dengan jawabannya sendiri keempat sahabatnya juga ikut tertawa keras mendengar jawaban Ragil.

KRING! KRING! KRING!

Mereka yang mendengar bel pulang pun segera bergegas untuk pulang. Mereka berjalan di lorong sekolahan menuju parkiran tersebut membuat banyak kaun hawa teriak histeris karena bagaimana pun mereka adalah Cogan SMA Bhakti.

Tio dan Bima yang tebar pesona dengan menyapa para siswi berbeda jauh dengan Ragil, Aldi dan Angga yang hanya berjalan santai seolah-olah bukan mereka yang jadi pusat perhatian.

"RAGIIIL!! TUNGGUIN GUE DONG!!" Teriakan itu membuat kelima cogan itu berhenti tepat saat mereka sampai di parkiran. Dan mereka berbalik untuk melihat siapa yang memanggil Ragil dengan begitu prustasi eh semangatnya.

"Huh huh huh, Ragil gue kan pacar lo. Jadi anterin gue pulang ya!" Deru napas Sisil tak beraturan tanda bahwa dia baru saja lari maraton, hanya untuk mengejar Ragil.

"Maaf, gue bukan pacar siapa-siapa. Termasuk lo." Jawab Ragil apa adanya, dia memang anaknya biasa saja. Padahal penggemarnya banyak banget yang ngaku jadi pacarnya.

"Eh, enak aja semenjak dari kantin lo itu pacar gue. Lo gak denger apa kalimat gue yang di kantin. Ckc, ganteng-ganteng kok tuli." Dengus Sisil tak terima karena tak di anggap.

"Heh, pake ngatain temen gue tuli lagi lo. Lo tuli Gil?" Pertanyaan bodoh itu meluncur dari mulut Tio yang memang laknat.

"Diem deh yo, gak mutu banget sih pertanyaan lo!" Kesal Bima dengan pertanyaan Tio yang selalu gak bermutu.

"Ayo Gil! Kita pulang." Ajak Sisil lagi dengan menarik tangan Ragil menuju motornya. "Eh, yang mana motor lo Gil?" Tanya Sisil karena pasalnya dia tidak tau hidung eh rupa motor pacarnya.

Ragil segera menepis tangan Sisil karena merasa tidak nyaman di sentuh cewek. Bukannya dia penyakitan cuma dia tidak terbiasa.

"Maaf ya, gue bukan pacar lo. Dan gak akan pulang bareng lo!" Tekan Ragil karena kesal dengan tingkah Sisil yang tak tau malu.

"Ish, susah banget ya Gil nganggep gue pacar lo?" Tanya sisil dengan memajukan bibirnya tanda dia kesal dengan penolakan Ragil.

"Astagfirullah" ragil mengelus dadanya agar tabah menghadapi cobaan. "Gue aja gak kenal sama lo." Lanjut Ragil setelah mengelus dadanya.

"Ya udah kita kenalan makanya. Perkenalin nama gue Sisil Pranata. Panggil aja Sisil, dan gue pacarnya Ragil Putra Ilham. Udah kenalkan sekarang!" Ujar Sisil panjang lebar pada Ragil dengan senyum manisnya di suguhkan saat kata-kata terakhirnya berakhir.

"Oh, gue pulang dulu." Itulah respon Ragil dan segera menghampiri motornya lalu menaikinya. Sisil melotot mendengar respon Ragil yang begitu biasa saja serta tidak berniat pulang bersamanya.

"Oh ya, lo harus inget gue BUKAN PACAR LO. Assalamu'alaikum!" Kata-kata itu di lontarkan Ragil saat dia berhenti mengendarai motornya sejenak di depan Sisil dan berucap salam setelah itu dia meluncur pergi meninggalkan Sisil yang masih melongo dengan kejadian tersebut.

"Iiihhh!! DASAR RAGIL SIALAN. LIAT AJA LO BAKAL MENGAKUI GUE SEBAGAI PACAR LO! SECEPATNYA."  Teriak Sisil keras saat sadar bahwa Ragil sudah meninggalkannya pergi.

"Wa'alaikumussalam" jawab serempak para sahabat Ragil yang sedang menutup telinganya rapat-rapat.

"Eh, tadikan Ragil salam dulu ya sebelum pergi. Jawab salam kan wajib ya, yaudah Wa'alaikumussalam pacar gue." Gumam Sisil saat mendengar sahabat-sahabatnya Ragil menjawab Salam lalu segera beranjak meninggalkan tempat itu. Sedangkan sahabat-sahabat Ragil hanya menggeleng-gelengkan kepala karena ulah Sisil.



Aduh thank you yang udah baca. Dan maaf karena ceritanya pendek, Insya Allah kalau otak author gak mumet pasti author bakal update setiap hari. Assalamu'alaikum





RagilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang