2 | Dengan Simon

72 22 4
                                    

Pagi ini sangat cocok untuk bersepeda, dari ambang pintu berdiri seorang gadis yang sedang mengunyah pisang di tangannya. Ia hanya memastikan bahwa hujan tidak akan datang. Sesaat ia melirik ke sepeda yang terparkir di dekat pagar kayu itu dan kembali memandangi langit. Wajahnya sedikit menunduk, ia kemudian melempar kulit pisang itu ke tempat sampah.

"Gol" Ucapnya sambil menghela napas.

Matanya beralih ke rumah tetangga, dilihatnya Simon, anak tetangga berdarah Prancis itu tengah sibuk dengan ayahnya membawa beberapa kotak berukuran sedang, entah isinya apa. Gadis ini ingin menyapa juga membantu tapi tidak ingin risih dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Mama, aku ingin bersepeda sebentar, ok?" teriaknya, berjalan menuju ke sepeda itu.

"Baiklah, nikmati akhir pekanmu sayang" Jawab mama yang tengah sibuk di dapur.

Ia mengayuh sepeda dengan perlahan kemudian mengayuhnya lebih cepat. Dia menarik nafas dan merasakan angin sepoi-sepoi yang menyentuh kulitnya, ia menikmati perjalanan ini.

Desa ini, Merrickville-Wolford di juluki Jewel of the Rideau. Pemandangannya yang indah dengan bangunan-bangunan peninggalan seperti rumah bergaya Victoria dan bangunan peninggalan lainnya. Desa ini terletak di Ontario Timur, Kanada, tepatnya daerah Leeds dan Grenville. Ini membentang di tepi sungai Rideau. Kanal Rideau mengalir melalui desa ini, menjadikannya semakin indah.

Terlihat seorang wanita yang sedang digandeng oleh pasangannya, ia beberapa kali menyenderkan kepalanya sembari tersenyum mendengar perkataan laki-laki berjaket hitam itu.

"Wah" Ucapnya, memandangi pasangan muda itu, senyum kecil terukir di wajahnya dan kembali fokus ke depan.

"Haru" panggil seorang lelaki yang mengayuh sepeda di samping Haru, yah gadis yang memakan pisang tadi. Ia sedikit terengah karena mengejar Haru.

"Simon apa yang kau lakukan?" Tanya Haru dan berhenti, sekarang sepatunya menyentuh bumi.

Simon pun ikut menghentikan sepedanya.

"Ini" Ia menjulurkan syal yang ada ditangannya.
"Dari mamamu," lanjut Simon.

Apa ini syal baru? Dia menitipkannya kepada Simon? Kenapa tidak memberikannya di rumah saja?
Tunggu Ny. Harley tidak pernah membeli sesuatu yang baru belakangan ini, sekalipun ia ingin pergi pasti Haru bersamanya.

Haru menerima syal itu dengan kedua tangannya, keningnya sedikit mengerut, matanya tertunduk menatap syalnya. "Uhh... Terima kasih Simon." Katanya ragu, masih memikirkan benda hangat itu. "Tapi ini bu..."

Lelaki dengan hoodie itu mengangguk layaknya mengatakan ya sama-sama tapi aku harus pergi, lalu meninggalkan Haru. Setidaknya dia bisa memasang syalnya dengan benar.

Ya Tuhan, yang benar saja?

"Kenapa dia?" Tanya Haru memiringkan kepalanya ke kanan.

Haru melihat punggung Simon yang semakin jauh meninggalkannya. Dia melilitkan syal rajut itu di lehernya dan kembali mengayuh sepeda. Tapi arahnya berbelok, Haru menuju ke suatu tempat yaitu Cranberry Lake, danau ini agak jauh dari rumah Haru, tapi yah biarkan saja. Alasannya dia tidak ingin searah dengan pria barusan.

"Aku mau memilih jalanku sendiri" sambil mengayuh sepeda dengan cepat, sesekali ia melihat ke langit dan arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.

• • • • •

Simon membantu ayahnya mengangkat beberapa barang, namun tiba-tiba terhenti dengan pekerjaan itu. Simon melihat Haru yang tengah menaiki sepeda, ia berpikir untuk mengikuti Haru yang bahkan Haru sama sekali tidak memintanya.

Rudy Si Daun MapleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang