Hari ini, adalah MOS pertama ia disekolah yang akan membimbing dirinya selama tiga tahun kedepan. Dan sekarang Jam telah menunjukkan angka 07:02 yang berarti ia telat masuk 2 menit. But,,, Ia masih bisa berjalan santai menuju gerbang sekolah yang sudah tertutup didepannya--seolah ini bukan masalah besar--tanpa gelisah sedikitpun. Ingat 'Sedikitpun'.
Sebenarnya gadis itu sangat malas untuk pergi kesekolah, tapi apa boleh buat ia sekolah dengan bantuan beasiswa mana mungkin dia seenak jidat nya bukan?? Walaupun ayahnya adalah pengusaha sukses tapi tetap saja gadis itu tidak ingin sampai merepotkan ayahnya itu.
"Halo pak." Sapanya setelah sampai didepan gerbang sekolah seraya melambaikan tangannya.
Alhasil satpam yang sedang terduduk disebuah kursi panjang itu mengalihkan pandangannya dari lapangan sekolah kedepanq, tepat dimana seseorang yang menyapanya tadi. Keningnya menyerngit heran, disana didepannya terdapat seorang siswi dengan seragam SMP dengan tas di punggung nya, Papan nama dari sebuah kardus yang dibalik, rok diatas lutut --maklum bekas SMP selama Tiga tahun--dan seragam sedikit ketat, tapi yang membuatnya heran adalah siswi tersebut memakai topi SMP dengan rambut diikat kuncir kuda dan memakai masker hitam, sehingga membuatnya tidak dapat melihat wajah siswi tersebut.
"Adek siswa sini? Terlambat dek?" Satpam tersebut berkata tanpa membalas sapaan siswi didepannya ini.
Siswi tersebut menggaruk tengkuknya yang tak gatal, siswi ini bingung sudah tau terlambat masih saja nanya kan kezell. Tapi demi menjaga image nya ia membalas perkataan satpam tersebut dengan sangat amat sopan, bahkan kelewat sopan.
"Hehe... Iya pak, bapak bukain gerbangnya yah, yah, yah, ayo dong pak maksa ini!! Entar saya makin terlambat kalau bapak lama buka gerbangnya, bukain yah pak." jeda sebentar, "Ayo dong paaakkkk!!, Ah elah bapak kan ganteng bin kasep, tolong yah.... Bukain elah!!!" Pintanya dengan wajah memelas yang dibuat buat walaupun sia sia karna terhalang oleh masker yang dipakai olehnya tersebut.
Satpam tersebut menghela nafas terlebih dahulu, sebelum membalas perkataan siswi didepannya tersebut.
"Baiklah, karna hari ini hari pertama kamu sekolah, bapak kasih keringannan sedikit, kamu boleh masuk."
Balasnya seraya membuka kunci gerbang sekolah. Dengan wajah berbinar gadis itu meloncat dengan girang seraya tepuk tangan sebelum masuk kedalam, sebelum benar benar pergi gadis itu mengucap kan terima kasih pada satpam tersebut dan dibalas anggukan singkat oleh nya.
Gadis itu berjalan dengan riang kedalam tengah lapangan yang luas nan ramai oleh siswa/i dan kakak osis yang mengikuti dan membimbing Mos pertama mereka, masih belum melepas masker yang menutupi wajah nya, ia berkata pada kakak pembimbing wanita yang membelakanginya.
"Permisi kak, Mohon maaf saya terlambat..."
Tidak ada jawaban.
"PERMISI KAK...??" Ujarnya Sekali lagi.
Dan ucapannya tersebut mampu mengundang berbagai tatapan dari semua orang yang berada dilapangan termasuk dari koridor kakak kelas yang berada dilantai 2 dan 3.
Tunggu .... Tunggu
Apakah ucapannya itu terlalu keras atau lantang?? Sehingga membuat semua orang yang berada disana mengalihkan pandangan nya pada dirinya?? Sehingga membuat dirinya meringis malu!!
'Ohh tuhan...'
Kakak kelas perempuan tadi yang ditegur oleh dirinya itu seketika membalikkan tubuhnya menghadap dirinya. Sesaat Siswi yang terlambat tersebut tertegun, tapi ia segera menormalkan kembali.
"Terlambat??" Tanya nya dibalas anggukan malas olehnya. "Hari Pertama udah terlambat ajh, Mana kendaraan kamu??" Tanya nya lagi agak sewot
"Saya anak beasiswa, tidak bawa kendaraan." Jawabnya dengan tenang
Kakak kelas didepannya ini berdecih sebelum menjawab. "Udah terlambat, Anak beasiswa lagi, belagu banget lo. Terus ngapain pake masker? Teroris kamu, heh?"
Ck, kenapa sih orang didepannya ini banyak tanya, mana semua orang memperhatikan keduanya lagi.
"Muka saya jelek kak, kalau kakak liat pasti bawaan nya pengen muntah. Gigi saya ini agak kedepan kak, kakak mau liat muka saya." Jawabnya santai seraya tersenyum jenaka dibalik maskernya itu.
Semua orang yang ada dilapangan itu bergidik ngeri, Mungkin karna percaya dengan ucapanya barusan.
"Ihhh,,,Udah jelek, anak beasiswa, datang terlambat, terus-
"Siapa??" Potongnya cepat
"Ya elo--
"Yang nanya!!"
Hening sebentar, sebelum disusul tawa tertahan dari semua manusia yang ada dilapangan tersebut.
"DIAM...!!!" Hening, "Dan LO...!!!" ujar nya dengan jari telunjuk mengarah tepat didepan mukanya.
"Jangan belagu yah, Lo itu anak beasiswa, Anak Miskin, Lo harus Menghormati Gue sebagai Anak Donatur terbesar disekolah ini!!!" Ucapnya lantang
Hening....
Siswi yang terlambat tersebut Langsung terperanjat kaget --yang dibuat buat-- sambil memegang dadanya, Lalu bertanya "Massa???"
Dan sukses membuat kakak kelas perempuan didepannya ini tersenyum penuh kemenangan dengan tangan dilipat didepan dada, Seraya menjawab...
"Ya Iy--
"Bodo" Selanya Memotong Ucapan kakak kelas didepannya ini untuk kedua kalinya.
Semua orang tertawa terbahak bahak, Sampai ada yang memegang perutnya, ada juga yang matanya berair karna terlalu enak tertawa, sebelum suara seseorang memberhenti kan nya.
"DIAAMMM...!!!" Teriak kakak kelasnya tadi
Alhasil muka kakak kelas nya ini berubah menjadi merah padam, karna marah. Mungkin kalau dalam film kartun, kakak kelasnya ini pasti sudah terdapat dua tanduk disisi kepalanya, dan asap yang keluar dari telinganya. Uhh....Pasti lucu, memikirkanya saja membuat ia cekikikan tidak jelas, Tapi sayang seribu sayang ini bukan film kartun.
"Sekarang, Buka Masker lo itu!! CEPAT!!" ucap nya seraya tersenyum Cemooh. "Sekarang giliran lo yang bakal diketawain bego, karna muka lo jelek." Gumamnya pelan sehingga hanya dirinya dan kedua teman kakak kelasnya ini yang berada disisi kiri kanan nya.
Siswi tersebut balas tersenyum manis dibalik maskernya, sebelum berujar. "Syiaappp Laksanakan."
Sunyi, Semua yang berada dilapangan termasuk yang berada di koridor semua menanti dirinya membuka masker. Sambil menunduk ia perlahan membuka masker dan topi yang berada dikepalanya tersebut secara bersamaan, dan langsung mendongak seraya tersenyum manis sehingga memperlihatkan lesung pipit yang dalam dikedua pipinya.
Alhasil semua yang berada dilapangan maupun koridor melongo bak seperti orang bego, Sebelum berdecak kagum. Semua yang berada dilapangan mulai berbisik bisik --termasuk kaum Adam-- yang melihat dirinya.
'Cantik bego'
'Ditipu kita, Njirr'
'Ck, Bening Bro'
'Keliatan sama kaki nya ajh mulus, masa muka jelek, kena Frank kita'
Masih mempertahankan senyuman nya ia berujar kepada kakak kelasnya didepannya tadi,
"Hai, Kak Siska." berkata dengan penuh penekanan seraya melambaikan tanganya."Gilsa!!" Gumam Siska sangat amat pelan.
Yah. Kakak kelas perempuan tadi adalah siska, yang tak lain dan tak bukan Kakaknya --Lebih Tepatnya-- Kakak tirinya.
-----
Gimana? Seru gak?
Lanjut?
Follow dulu akun aku yah)
Tertanda
#NyshaSha
#AnisaJunianti4
[23, Maret 2020]
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Love Game 'Gilsa'
Teen FictionSetelah Masalah Keluarga nya yang berliku liku--BrokenHome- ia harus terjebak dengan LOVE GAME~Permainan Cinta~ yang dibuat keempat kakak kelasnya yang populer menyatakan cinta palsu mereka di tengah lapangan. Galinsyah Pradipta. Irkrafa Bagaskara. ...