"Nonna, apa kau sudah sadar?" Tanya Sean saat melihat gadis itu membuka matanya setelah sekian lama terbaring koma.
"Apa.. aku skrg?" Tanya gadis itu
"Tentu saja .. kamu manusia" jawab Sean terbata-bata
"Aku .. "
"Ah.. istirahat dlu aja, nnti saya akan kembali cek keadaan kamu. Jangan memikirkan banyak hal. Cukup istirahat . Oke?" Sean meyakinkan gadis itu lalu keluar dari kamar pasien itu.
Sean menutup pintu kamar dan berjalan keruangannya sambil memikirkan banyak hal. Gadis yang ditolongnya dikecelakaan dua bulan lalu itu akhirnya sadar. Tidak sia sia dia merawatnya setiap hari dengan sabar. Tapi dia kebingungan sekarang, dugaannya benar. Gadis itu psti kehilangan memori sepenuhnya. Dia tidak mengenal dirinya sendiri. Sejak awal melihat gadis itu di kecelakaan bandara, Sean sudah tau ini akan terjadi. Dan menerima segala risiko juga tangung jawab. Sean akan mengangkat gadis itu sebagai adik angkatnya secara diam diam. Dan dia sudah membereskan segala keperluan untuk kehidupan baru gadis itu.
"Dr. Sean. apa kau sibuk?"
"Ah Dr. Dara. Tidak, ada apa?"
"Bagaimana kabar adikmu?"
"Ah dia sudah sadar. Tapi seperti perkiraanku. Dia tidak mengenal dirinya sendiri"
"Kamu cukup bersabar karena sudah menjaganya hingga dia tersadar, dan skrang kamu harus mengenalkan dirinya sendiri"
"Aku akan melakukan segalanya untuk kebaikan adikku"
"Kamu kakak yg baik Sean"
"Terimakasih, Dara"
××××××××××××××××××××××××××××××××××××
//2 hari kemudian//
"Masuklah Sharon" ajak sean"Jadi namaku.. Lee sharon Valkyrie?" Tanya gadis itu
"Iyaa. Dan kau adik ku satu-satunya"
"Dan namamu?"
"Aku Lee Sean Valkyrie"
"Ah.. nama kita hanya berbeda ditengah2"
"Besok aku akan membawa mu kesekolah barumu, kita akan mengurus administrasi" ucap sean sambil trus melangkah membawa barang2 dan berjalan menunjukan kamar sharon
"Tapi.. knapa kamarku ada dilantai atas, bagaimana dengan kamar mu?"
"Masuklah dlu ke kamar mu, rapikan sisanya sendiri bisa kan?. Dan kamar ku ada diujung sana"
"Tapi apa dilantai bawah tdak ada kamar?"
"Ada, kamar tamu dan pembantu"
"Ah oke. I see"
"U can speak english?"
"Hah? Off course I can, knapa kau merendahkan adikmu sendiri?, bukan kah kita sama2 lahir di LA?" Tanya sharon
Sean memang lahir di LA dan sudah 15 tahun tinggal dikorea. Tpi sean tidak tau dri mana sharon lahir. Sean mengatakan pada sharon bahwa sharon juga lahir dri kota yg sama.
"Okey I see. Baiklah karena kita sudah mengenalkan diri satu sama lain. Lets talk in informal ways"
"Apaa maksudmu?
"Gue capek. Nnti kalaau mau makan pesen aja ok. Ini hp lu. Otak atik sendiri aja"
"Ah aku ga ngerti. Pesenin dlu aja ya, udh bye aku mau mandi dlu" ucap sharon lalu menutup pintu kamarnya
×××××××××××××××××××××××××××××××××××××
"Sharoon makanan lu udh dateng" teriak sean dri bawah
"Iyaaa" jawab sharon sambil berlari kebawah membawa hp barunya
"Jangan lari!!!!" Marah sean membuat sharon berhenti ditengah langkahnya
"Iya iyaa. Jangan marah2"
"Lu baru sembuh sharoon, tolong" ucap sean sambil melihat sharon melangkah pelan hingga sampai dihadapannya
"Kakak laki-laki ku tersayang, hmm oppa, terimakasih makanannya" ucap sharon tersenyum manis pada sean lalu duduk disofa
"Untung adik gue lu" ucap sean lalu membuka tutup sup cream milik adiknya dan memberikannya pada sharon.
"Tapii.. gue udh sembuh. Knapa beli supcream?"
"Lu masih harus makan yg lembut2"
"Di rs juga gue bisa makan ayam"
"Ayam yang begitu gaada yg bisa masak disini. Pembantu kita belum balik" jelas sean
"Yaaaah:(.
"Dimakan aja ya, nih ada sup biasa juga"
"Trus lu pesen apaan?" Tanya sharon
"Burger sama ice coffe"
"Kaaan!!!!!".
"Sttt. Btw besok jam 8 kita berangkat. Jangan telat".
"Iyaa bawel"
"Diihh" keluh sean lalu mengacak-acak rambut sharon .
×××××××××××××××××××××××××××××××××××××××