- 02 -

2.5K 203 4
                                    

Suara alarm menggema di kamar tidur Thalia sementara pemilik kamar perlahan membuka matanya sembari meraung karena terbangun.

Dia mengecek alarmnya yang sudah mati, 04.30 pagi. Matanya terbelalak dengan susah payah karena belekannya masih ada. Di kuceknya matanya lalu jam wekernya di letakkan ke nakas.

"Astaga mau bobok lagi." Raungnya sembari melipat selimutnya.

Thalia P.O.V

Pagi hari yang sedikit mengesalkan. Lagi enak-enak mimpi malah terbangun oleh alarm. Mana ini air bak mandi dingin banget. Cukup 15 menit aku merenung di kamar mandi, tak kuat dengan suhu airnya.

Buru-buru aku masuk ke kamar sembari handuk melilit di tubuhku. Sewaktu hendak melepaskan handuk, ponselku berbunyi karena notifikasi WhatsApp.

Exe-Chef Anggi

Jangan lupa masuk kerja 15 menit sebelum jam 7. Setidaknya kamu bisa bersapa dengan seniormu. - Anggi

Chef Anggi kemarin membuatku bingung, dia bilang sebelum dia memepetkan diriku di pintu kalau dia mantanku. Dan itu membuatku benar-benar bingung. Ange itu panggilanku untuk orang yang benar-benar dekat padaku.

Setelah itu bu Rovens yang tiba-tiba masuk ke Chef Office, raut wajahnya mirip dengan kakak kelasku pas SD dulu. Namanya pun persis dengan nama kakak kelasku itu.

Buat yang baca di page pertama itu, itu khayalanku dengan bu Rovens. Kenyataannya bukan seperti itu.

Bu Rovens sedikit menyeramkan. Dia bisa kusebut dengan Ratu es. Kenapa ratu? Karena dia pemilik hotel tempatku bekerja. Dan es? Selain kulitnya dan mimik wajahnya yang bisa dicocokkan dengan kata es atau dingin. Lebih cocok lagi adalah matanya.

Tatapannya seakan kosong dan tajam kalau berbicara dengan lawan bicaranya.

Biar ku beritahu kalian. Dia berbicara padaku saat aku spontan menanyakan apa dia pernah 1 sekolah denganku di SD?

Dan kalian tahu respon dia apa?

Dia menatapku tajam lalu ukiran senyumannya ga ada pahatan sedikit pun. Dan hanya jawab, "Pernah dan itu kelas 5 pindah karena ada kamu."

Setelah dia jawab begitu, hatiku langsung 'nyes'. Dia sadarkah kalau aku pernah suka dia? Jawaban dari mulutnya membuat Chef Anggi menatap iba dan hampir tertawa saat aku di suruh pulang.

Jam 6 pagi, jalanan mulai ramai. Aku mengendarai motor maticku perlahan karena udara masih sejuk. Sarapan pagi ini sangat sederhana, hanya 2 roti panggang dengan telur ceplok 2 dan susu coklat.

Untukku, sarapan pagi harus membuatku bertenaga sampai siang. Asal kalian tahu, jam makan staff chef atau steward (cuci piring) tidak teratur.

Aku belajar dari tempat magangku saat ku masih SMK dulu, aku makan siang bisa jam 3 sore bahkan sampai pulang pun belum makan. Karena harus menyiapkan semuanya apalagi kalau ada event.

Tanpa sadar aku sudah di depan pagar khusus untuk staff. Security yang berjaga tersenyum padaku lalu aku disuruhnya turun untuk memperlihatkan bagasi motor.

Setelah itu aku di perbolehkan masuk dan langsung aku parkir ke basement. Kulayangkan pandanganku ke sekeliling basement itu dan tak sengaja melihat bu Rovens di sana bersama siapa itu?

"Hey you!"

Seketika diriku terkejut lalu pura-pura aku melepaskan kaitan helmku dan membukanya dari kepalaku. Aku berusaha bodo amat karena kukira bu Rovens memanggil orang lain yang kebetulan ada di dekatnya.

 Mi Primer Amor A Primera Vista (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang