Di kantin hotel yang sepi, duduk seseorang di sana sambil melahap makan siangnya. Bagaimana tidak sepi? Sekarang saja sudah pukul 2.54 siang.
Thalia menikmati makan siang dengan kesunyian lalu dia dikejutkan dengan dobrakan pintu kantin walau tak terlalu keras. Tapi cukup membuatnya terkejut.
Thalia hampir saja tersedak kwetiau gorengnya lalu dia melihat siapa yang mendobrak pintu. Wanita dengan pakaian kantornya berjalan ke area minuman.
Dia tahu siapa gerangan itu. Wanita itu meneguk minumannya menghadap wastafel sementara Thalia melanjutkan makanannya.
Thalia P.O.V
"Makan, Miss." Ucapku.
Walaupun hanya aku yang makan, setidaknya aku seolah mengajak bu Rovens makan. Padahal tinggal makanan yang dipiringku tersisa. Ini pun kurang.
Bu Rovens melirik kearahku sebentar lalu pergi ke balik dinding dimana ia menaruh cangkir bekas ia minum tadi ke wastafel steward.
"Kenapa baru makan jam segini?"
Saat aku ingin menelan kwetiauku, bu Rovens bertanya padaku. Dan siapa sangka dia ada di depanku sambil menatap dingin seakan dia ingin mencekikku.
Aku menelan makananku lalu meminum air mineral.
"Tadi di stand sedang rame orderan. Saya sudah disuruh makan sih, tapi waktu saya---"
Bu Rovens memotong ucapanku, "Kalau sudah jam makan siang ya makan. Aku tak mau staff disini sakit karena terlambat makan."
Suasana disini sepi dan malah mendukung aura bu Rovens. Aku terpaksa menunduk menatap piringku yang kosong. Dan tak lama ku dengar langkahnya menjauh lalu pintu itu terbuka.
Baru masuk sudah kena tegur sama bos.
"Thalia, buruan. Kita mau meeting di stand. Bakal ada menu baru."
Seruan kak Ira dari dish room membuatku sontak berdiri lalu ku bawa piring dan gelas kantin ke wastafel di dish room.
Aku merogoh kantung celanaku dan menemukan permen. Segera ku makan sebelum berjalan ke stand.
Terlihat semua anak service berdiri di depan stand lalu di sana ada Chef Anggi dan wanita yang menegurku barusan, bu Rovens.
"Sorry ya acara makannya di ganggu. Bu Rovens mau semuanya lengkap." Ucap kak Ira.
Aku hanya mengangguk dan saat ku layangkan pandanganku ke depan. Bu Rovens ternyata menatapku dengan datar dan Chef Anggi juga menatapku. Bedanya Chef Anggi sedikit tersenyum.
Kulihat Chef Anggi membisikkan sesuatu ke bu Rovens sehingga bu Rovens memutuskan tatapannya ke aku.
Jujur ya, dilihat seperti itu di tengah situasi seperti ini agak aneh. Bisa-bisa rekan kerjaku menatapku aneh.
"Baiklah kita mulai saja ya. Di depan kalian ini ada beberapa menu baru untuk tahun ini. Dimulai dari Cold Kitchen dan anak service tolong di catat biar tak lupa." Ucap Chef Anggi.
Aku baru sadar kalau di depanku ada banyak menu baru. Baru saja bu Wini menyampaikan 2 menu pertama, orderan muncul. Hanya French Fries 2.
Aku yang paling dekat mesin order itu segera membuat pesanan. Kulangkahkan kakiku ke deep frying dan menggoreng 2 porsi kentang sekaligus.
"Mampus."
Aku terkejut saat sedikit minyak meletup ke tanganku. Segera aku mengelap tanganku dari minyak itu dan membuat 2 keranjang kecil (basket) serta plate dari kayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mi Primer Amor A Primera Vista (GXG)
AléatoireBagaimana rasanya kau bertemu dengan orang yang mengaku mantanmu dan bertemu dengan cinta pertamamu di detik yang sama, dengan bertigaan di 1 ruangan? Itulah yang dialami oleh Thalia Angeline, Chef baru di hotel tempat ia bekerja.