Qout.
Cinta.
Memberikan perasaan bahagia dan sejuta luka.
~-~-~
Yoona's Point Of View.
Gue sekarang lagi di kelas karena capek habis main bola karena diajak sama ara, ya mau gak mau gue ikut karena tim mereka cuma ada lima, dan nambah gue jam enam.
Di kelas gue ada ara, Seohyun, baejin, yanan, Ryujin, dan gak tau lagi siapa namanya karena gue kurang akrab.
"Eh main ToD kuy." Baejin bersuara memecah keheningan dikelas. Spontan mereka melirik baejin yang duduk di kursi guru. "Skuylah main, siapa aja yang mau ikut.", Yanan ikutan nyaut juga.
"Gue." -Ara.
"Gue." -Seohyun.
"Ujin, mau ikut boleh gak?" Pake nanya lagi.
"Boleh kok." Si baejin ngomong nya lemah lembut.
"Siapa lagi yang lain mau ikut gak?" Tanya yanan sama baejin barengan.
"Gue." Ucap dua anak cowok dan cewek yang lagi duduk berdua di kursinya tadi.
"Eh kita mainnya pake ompipa aja yuk." Yanan bersuara. Tak lama suara tawa yang amat kencang dan menggelegar terdengar diseluruh ruangan kelas. Bisa bisanya si yanan ini malah ngelawak.
"Haha, yan, kok lo pintar amat dah, yang ada main ToD itu pake botol buka ompipa." Baejin meledek yanan dengan sisa tawanya dan tak luput tangannya yang memegang erat diperut. "Ya lo carilah botolnya gue mah ogah situ yang ngajak wales." Kesal yanan.Gue? Cuma ngeliatin mereka doang, gak lama si Ryujin ngeliat kearah gue.
"Yoona gak ikut main?" -Ryujin.
"Eh iya lo gak ikutan yon?" -Baejin.
"Gak ah kalian aja gue ngeliat doang."
"Pasti lo takut ya." Yanan ngeledek gue.
"Your head, Yaudah iya gue ikut ah!" -gue."Buruan kek jin cari botolnya kan lo yang ngajak aghhh!!" Teriak yanan mengalahi to a yang ada dilapangan upacara.
"Yaelah sabar kek picakk!" Balas baejin dengan teriak tak kalah kencang.
"Woi gak usah teriak juga monyed lo berdua!" Kesal gue.
"Hehe ampun." Balas mereka berdua dengan cari berbentuk V.Baejin keluar kelas mencari botol buat main ToD. Lima menit dia balik lagi ke kelas dengan sebuah botol kaca berwarna hijau gelap. "Kuy mulai, unsum dulu yang kalah puter botolnya." Baejin datang bersama botol itu. Kami pun berembuk membuat lingkaran. "Siapa yang kalah." Komando baejin. Kami pun berbarengan mengerakkan tangan dengan membentuk punggung tangan dan telapak tangan.
Yang dapat telapak tangannya semuanya kecuali yanan dia punggung tangan."Oke gue puter ya." -yanan.
Sumpah njir gue dagdigdug ser. Gimana gak dagdigdug gue takut gue yang terpilih duluan. Nah nah nahkan, semoga jangan gue bukan gue yanan aja yanan. Lah sialan botolnya ngarah ke gue. Mereka semua ngelirik kearah gue. "YOONA!!".
"TRUTH OR DARE?" mereka pake teriak.
"Dare." Balas gue.
"GOMBALIN JISUNG!"
"Hah?!, lo semua gila? Gak ganti gue truth gak jadi dare."
"Mana bisa ogeb, gak ada cerita pokoknya lo harus gombal sampe jam masuk kalo gak berhasil lo traktir kita di restorants korea." Baejin sama yanan.
"Yaudah deh iya ah, sinting lo berdua emang." Ucap gue terus berlalu meninggalkan mereka.Gue paling males ketemu si jisung, apalagi pas awal ketemu kasar bet anjir, siapa coba gak kesel? Baru kenal main ngedorong anak orang mana gelis lagi hha.
Oiya gue lupa kenalin siapa gue udah main masuk story ini aja hha.
Nama gue kim yoona. Bisa paling yoyo atau ona. Gue lahir 12 september 2003, gue anak kedua dari pasangan kim chengsoon dan kim yunbi. Gue punya kakak namanya kim lami. Bisa dipanggil kak lala atau kak ami. Gue bukan orang miskin atau pun orang kaya, tapi sultan. Sory hanya bercanda. Gue gak terlalu kaya amat tapi ayah gue pengusaha yang cukup terkenal.Oke, back to story.
Gak kerasa gue jalan udah sampe kantin, dikantungi ada suara anak cowok lagi ketawa mungkin mereka. Ah masa iya gue gombalin dia didepan banyak orang malu lah anjir ngotak napa. Kalo gue gak mikir itu temen yang ngajak mainan pembawa petaka itu, gue pites dah tu kepala mereka satu satu.
Udahlah mending gue balik ke kelas dengan embel embel gak nemuin jisung.
Kringkringkring.
Mampus udah bel, mana itu si jisung susah dicari lagi kalo kayak gini, aduh gimana nih Yaudah lah bodo amat ntar gue pulang bareng sepupu gue aja dah.
"Woi yoyo!" Teriak seseorang dari depan gue dengan tangan melambai lambai dan sambil berlari. Ah gue tau siapa ini. Seohyun. My yuyu uwu >.<. Kita punya nama panggilan Somi dipanggil Mimi atau omi, si Seohyun dipanggil yuyu atau oyu.
"Apa yuyu qu gerangan?" Tanya gue dengan nada yang dibuat buat.
"Jemput omi yuk." Ajak Seohyun.
"Yuk." Balas gue.
Gue sama Somi itu beda kelas pas kelas 10 kita sekelas, cuma gue sama Seohyun yang sekelas dan dia sendiri di kelas 11-3.Saat gue sampe depan kelas Somi disana ada jisung, chenle, Jeno, Haechan, Jaemin, dan renjun. Mereka berdua lagi asyik ngobrol depan pintu kelas somi cuma si jisung sama Jaemin cuma diem doang nyimak. "WOI JALAN INI BUKAN PUNYA BAPA LO MINGGIR!" Teriak Seohyun saat kami berdua sampai di depan kelasnya somi. "Lewat tinggal lewat ribet amat." Monolog Chenle pelan namun dapat gue dan seohyun dengar. "Ngomong apa lo cina abal abal!" Geram seohyun. Si Chenle cuma diem terus natap seohyun sinis, tak kalah dengan tatapan Seohyun yang tajam seperti SILET.
Mereka berdua memang bagai tom and jerry. Si tom nya seohyun, jerry nya chenle cocok dah. "Awas lo berantem berantem jadi jatuh cinta." Ucap Somi yang tiba tiba datang. "Gak bakal dan tak kan pernah!!" Pekik Seohyun dan chenle barengan.
"Acieee, Fiwitttt.." sorak kami bersamaan.
"Bacod lo semua!" -Seohyun.
"Udah bubar ribut mulu lo berdua kalo ketemu untuk gak sekelas haha." Ledek jeno.
"JENOOOO!!!!!!!!!" saat teriakan Seohyun dan Chenle dengan cepat Jeno berlari menuju kantin untuk menghindari teriakkan maut dua mahluk hidup itu.
"KABURR!!"
"Awas aja lo yaa!!!!"#Countined.
30/3
![](https://img.wattpad.com/cover/217771615-288-k58768.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice boys. -Park Jisung.
De Todo"Lo?!" -Kim yoona. "Ck, kenapa gue ketemu lo terus sih.. -Park jisung.