#Chapter 3 ^Hanya Rindu^

34 13 2
                                    

"Bagaimana aku bisa lupa,  jika semua yang kuingat hanya tentangmu,
Tentang bagaimana aku bisa kehilanganmu"
Freya

<<<< >>>>

Sebuah nisan dan rerumputan yang tidak terawat yang terlihat dari sebuah makam..

FARA ANINDYA PUTRI

seseorang yang sedang duduk terlihat membersihkan makam itu sebisanya, mencabuti rumput yang sudah nampak lebat dan membersihkan ranting serta dedaunan yang jatuh.

Setelah dilihatnya bersih, ia memulai melafalkan doa yang ia bisa untuk sang mama yang telah tiada.

"Hai ma," sapanya pada sang mama.

"maaf Freya baru sempat kesini. Freya bukannya tak ingin kesini, hanya saja setiap kesini pasti Freya selalu ingat kejadian itu,  kejadian yang membuat Freya selalu merasa bersalah sama mama. Kejadian yang membuat mama ngga ada disamping Freya saat ini."tangisnya

"Ma, mama tau Freya sayang banget sama mama. Andai waktu bisa terulang, Freya mau gantiin posisi mama saat itu. Freya ingin ikut mama"

"Maafin Freya yang belum bisa jadi anak yang terbaik buat mama,  belum bisa jadi anak kebanggaan mama.  Bahkan Freya selalu nyusahin mama. Mama adalah Mama terbaik yang aku miliki didunia ini."

"Ma,  Freya akan sering-sering kesini buat jengukin mama, mama bahagia yah disana. Freya rindu mama"Freya menyeka airmata yang sudah jatuh berlinang.

"Freya pamit yah ma, Miss you" pamitnya pada sang mama.

Itulah freya tak jarang ia menyempatkan waktu pulang sekolahnya hanya untuk menyapa mamanya,
Tapi belakangan ini ia jarang untuk berkunjung, karna banyak tugas yang membuat ia tak menyempatkan datang ketempat itu.

Sehabisnya keluar dari tpu,  ia dikagetkan oleh seseorang yang sepertinya ia kenal, seseorang itu memakai seragam yang sama dengannya.

Iyah dia Rangga yang ia kenal sedang menunggu duduk diatas motor terlihat asik bermain game diponselnya.
Freya yang tak ingin terlihat dengannya, memilih berjalan tanpa menghiraukan orang itu.

Rangga yang sedang asik main game menyadari seseorang yang barusan lewat didepannya. Ia berusaha menggapai tangannya,  tapi tangan yang ia gapai  justru menghempaskannya begitu saja.

"Frey,  kenapa si? Ngambek gitu sama gua"tanyanya sambil berjalan mundur didepan Freya.

"emang gua kenapa? Orang gapapa"juteknya.

"kan kambuh juteknya,  kalo gapapa itu pasti ada apa-apanya"

"sok tau"

"gua gitu,  apa si yang nggak gua tau"candanya menampilkan muka yang so cool.

"udah ah minggir gua mau pulang,  ngalangin aja nih"ucap Freya sambil menyingkirkan badan Rangga dari Hadapannya.

"Ga mau"Rangga yang ga mau kalah dari Freya.

"Maaf yah kalo gua salah?" Ucap Rangga sembari memegang sebelah tangan Freya.

"Maaf buat apa?

"Maaf buat kesalahan yang ngga gua sadari tapi ngebuat lu jadi jutek gini ama gua"mohonnya

"Niat minta maaf ga si? minta maaf koq ga tau salahnya dimana." menghempaskan genggaman tangannya dari Rangga.

"iyah makanya kasi tau,  gua salah apa sama lu ampe lu jutek kaya gini dan ninggalin gua gitu aja tadi dilapangan futsal tadi"

"mau tau salahnya apaan?"diajawab anggukkan oleh Rangga.

"Lu tuh genit tau ngga, and caper banget sama fans-fans lu. Tadi maksudnya apaan,  Gua yang udah nungguin lu daritadi, dan pas lu udah selesai main malah nyamperin cewe-cewe itu dan nerima minum dari dia.  Tapi lu ga liat ke gua, padahal gua udah nyiapin air buat lu."kesal Freya menumpahkan kekesalannya.

2 Hati Satu Cinta (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang