●First Line●

7 3 1
                                    

?? Pov

Hidup tanpa harapan sama saja dengan menjerumuskan dirimu terhadap keputusasaan terbesar.

Hidup tanpa cinta sama saja dengan kehampaan.

Tapi apa jadinya jika hidup tanpa tujuan ?

Sebuah mimpi buruk akan terjadi, sebuah garis kehidupan yang tidak berujung akan mendesak dirimu memasuki sebuah permainan kehidupan berupa..

'Renkarnasi tiada akhir'

?? Pov end..

Time o'clock 07:55

Kriiiiiiing...

   Kriiiiiiiing...

      Kriiiiiiiii— tet

"Astaga.." manik (e/c) indah terbuka, ia menatap langit langit kamarnya sambil termenung sekalian rebahan—

"Kak (y/n) !! ayo keluar !!" Suara lantang bak bar bar milik seorang gadis berusia 4 tahun terdengar dari luar kamar nyamanmu

"Sebentar.. astaga.."

Ketika pintu kau buka, terlihat seorang gadis dengan surai putih salju panjang di kelabang, memakai kemeja putih dengan rok sekolah hitam, ditambahi dengan pita biru yg menghiasi bagian belakang kepalanya

"Akiru.. ini jam 7 pagi.. bukannya sekolahmu jam 10 ?" (Y/n) masih mengantuk, kemarin dia harus mengejar skripnya yg ketinggalan

"Mou.. ini hari libur dessu !! Akiru mau mengajak (Y/n) nee-sama untuk jalan jalan.." gadis itu mengembungkan pipinya, terlihat kesal dimode anak anak

"Maa.. maaf maaf.. aku akan bersiap siap dulu oke.. kau ini" (Y/n) mengambil handuknya dan segera mandi, yah.. demi adiknya Akiru (lastname) dari pada adiknya mengomel sih lebih tepatnya

Skip time~

"Yosh aku siap~ Akiru ayo" (Y/n) sudah siap untuk pergi jalan jalan, berdoa saja Corona tidak mengganggu aktivitasnya— (oke salah info)

(Y/n) dengan Akiru kini tengah asik berjalan jalan sembari mencari penjual permen kapas

"Nee.. (Y/n) nee-sama.." panggilnya sembari menoleh kearah (Y/n)

"Jika semisalnya sebuah mitos, hidup tanpa tujuan akan menjerumuskan pada renkarnasi tak berujung itu benar? Bagaimana?" Manik anak kecil tersebut menatap lekat manik (E/c) milik (Y/n)

(Y/n) menghela nafasnya, kemudian senyum tipis dari wajahnya terukir "mitos hanyalah mitos.. itu tidak akan benar kok.. lagi pula.. hanya Tuhan yg tau segalanya" ucapnya sembari mengusap surai putih salju milik Adiknya

"Maa ii nee-sama.. ada penjual permen kapas !" Akiru menunjuk kearah seorang penjual kapas disebrang jalan, dengan antusias dia berlari (santuy) kearah penjual tersebut

"E-eh akiru, matte—" (Y/n) yg baru saja menyebrang justru tertabrak oleh sebuah mobil yg sepertinya hilang kendali

Yang (Y/n) ingat saat dia masih sadar adalah ketika Akiru mendekat dan berbisik kepadanya "Ichi..."

Dan seketika pandangan (Y/n) menghitam

Endless Line are beginning

.
.
.
.

Nightmare are waiting for someone, who life without determination...

"It is not a Legends, its was beginning" -(Fullname)

Prolog end—

Time o'clock 07:55

"Heee ?!!" Padahal alaramnya baru mau bunyi, (Y/n) malah bunyi duluan dan bangun 10 detik sebelum alaram berbunyi

Kriiiiiiiiing... Tet

(Y/n) menghela nafasnya, berpikir jika dia bermimpi, tapi dia loading sesaat "AKUKAN TIDAK PUNYA ADEK !!" Teriak (Y/n) yg syok

Syukurlah dia baru konek— //plak

Tiba tiba ada yg mengetuk pintu kamar (Y/n)

"(Y/n) ? Ada apa ?? Kok pagi pagi teriak ?" Yah.. (Y/n) membangunkan kakaknya

"Maaf.. ada kecoak mode fly tadi—" alasan (Y/n) kemudian membukakan pintu, kakaknya menghela nafasnya pelan

"Kau ada ada saja.. mandi dulu sana.. baru kita sarapan, kaa-san sudah memasak kemudian pergi bersama tou-san" jelas kakaknya kemudian turun ke meja makan duluan meninggalkan (Y/n)

"Baiklah.. aku akan mandi dulu" (Y/n) mengambil handuk miliknya kemudian menuju kamar mandi sembari sekalian memikirkan mimpinya, serasa sangat nyata

Tapi (Y/n) berusaha menepis hal tersebut, berusaha untuk tenang

Setelah mandi (Y/n) berpakaian rapi kemudian menuju meja makan untuk sarapan bersama kakaknya, akan tetapi pikir

"Maa.. tumben makannya sedikit.. ada apa ?" Sedari tadi rupanya kakak (Y/n) mengawasi tingkah (Y/n)

"Aku makan dikit di protes, makan banyak juga diprotes, lalu yang benar itu yang mana ? Nambah makan diprotes, ga nambah bilangnya 'lagi sakit ?' Aku tuh pusing" (Y/n) mulai kesal dengan kakaknya yg 11:12 dengan ibunya jika mengomentari

"Maaf maaf.." sang kakak cuma ber-sweatdrop ria

Mereka melanjutkan makannya dengan tenang dan damai

"Maa ii aku mau pergi keluar.. kau mau ikut ?" Kakaknya menoleh kearah (Y/n)

"Sepertinya, aku bosan dirumah" (Y/n) membereskan piring kotor kemudian keluar rumah..

Dimana kehidupannya yg sebenarnya dimulai...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Endless LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang