30 Juni 2014
Gelakan tawa, tepukan tangan, klakson yang bergemuruh mengisi acara kelulusan di suatu sekolah menengah atas. Senyum cerah terpancar di pias wajah mereka, binar-binar mata mengisyaratkan betapa bangga dan bahagianya telah menuntaskan tiga tahun pendidikan di sekolah yang tidak mudah. Tangisan, tugas-tugas yang tak ayal sering membuat mereka lembur dan begadang, frustasi, bahkan kegilaan seperti membuat video-video lucu yang mengisi pundi-pundi kenangan di memori mereka.
Baju putih abu-abu itu sekarang sudah berubah warna, merah, kuning, biru, bahkan hitam. Tulisan dan teriakan see you on top atau we are the champion menghiasi seluruh penjuru sekolah.
"Arya!!!! Congrats ya, hebat lo bisa ngalahin Tata" kata seorang pemuda yang rambutnya sudah berubah warna menjadi merah, karena semprotan pilox tentunya.
"Makasih Cho, btw lo ngeliat Tata gak?"
"Loh biasanya kan bareng lo sih. Tumben"
"Arya!"
Arya menoleh dan melihat seorang gadis yang tidak terlalu tinggi, hanya sebatas dadanya. Berambut hitam sepunggung, iris mata cokelat, saat itu dia mengenakan jaket hitam—hanya alibi karena dia tidak suka dengan euphoria kelulusan corat coret ini—dan tote bag bertuliskan PARIS. Simple yet stunning
Tidak terasa senyum mengembang di bibir Arya. "Hey petite cherry!"
"Selamat ya! Gila bisa ngalahin gue lo!"
Arya dan Tata, dua sahabat yang tidak bisa dipisahkan sejak kelas satu SMA. Satu kelas dan duduk sebangku hingga kelas tiga tak membuat mereka bosan dengan satu sama lain. Selalu ada kejutan-kejutan dan momen-momen yang tidak pernah bisa mereka lupakan.
Seperti malam itu, tanggal 13 Februari dua tahun yang lalu, pukul 11 malam tiba-tiba Arya mengajak Tata keluar hanya untuk menemaninya makan nasi goreng kambing di dekat stasiun. Padahal jarak rumah Arya dan Tata itu sebelas kilometer.
"Ga ada yang lebih random dari cowok yang habis putus cinta ngajak temennya makan nasi goreng kambing jam sebelas malem"
"Diputusnya juga ga pas sebelum valentine kali Ta, gue tuh ya udah beliin kado buat Ajeng. Tas Chanel! Gila lo duit tabungan gue tiga bulan abis gitu aja. Terus tadi pas udah gue kasih dia minta putus!!! Kenapa mutusinnya tuh .....dgfhdfkajfadkjfdf"
"Tuhkan keselek, nih minum dulu" Kata Tata sambil menepuk-nepuk punggung Arya
"—kenapa mutusinnya tuh pas sebelum gue ngasih kado!!!! Ya emang sih kemarin dia ulang tahun tapi kan.... Arghhh sebel gue!"
Atau kemarin sebelum hari kelulusan. Arya jam 6 pagi sudah tiba di depan rumah Tata dengan alasan ingin makan seblak langsung di Bandung.
"GILA ARYA ABIMANA SASETYA LO TUH EMANG PALING RANDOM!"
"Tapi lo seneng kan?"
"Hah?"
"Maksutnya lo juga seneng kan gue ajak ke Bandung?"
Tata merespon dengan memutar bola matanya dan bergegas masuk kedalam rumah. Kalian pasti bertanya-tanya reaksi orang tua Tata tentang Arya.
"Kamu sama Arya pacaran ya Ta?" Kata Bunda suatu hari.
"Enggak Bun, sahabatan aja kok"
"Bener????"
"Iya Bun beneran. Emang kenapa sih?"
"Enggak. Ayah sama Bunda itu loh seneng liat kalian berdua. He seems fine though. Dan bertanggung jawab. Tau sendiri kan Ayah kalau sama anak cewek satu-satunya ini protective nya kaya gimana. Tapi setelah kenal sama Arya, pokoknya kalau main sama Arya, Ayah tuh percaya"
"Hmm..."
"Kaya dulu, inget gak subuh-subuh Arya tiba-tiba ngetuk pintu rumah dan ijin mau ngajak kamu ke Jogja cuma buat kondangan. Padahal seninnya kamu ada tryout. Tapi Ayah ngebolehin kan? Berarti tandanya Ayah itu percaya sama Arya."
"Iya bun iya, but we are just friend, not more. And we don't have any intentions to make this so-called best friend into something more intimated bun. Because if we do, I don't think that we can't see each other again"
"Wow, so deep ya. Tapi jangan salah loh, cewek sama cowok itu kalau sahabatan pasti salah satu diantara mereka akan punya rasa yang lebih dari sekedar teman Ta. Kaya Bunda Ayah, kak Arga sama pacarnya? Who knows?"
"No bun, we are not. Kita udah janji untuk gak saling jatuh cinta"
But sometimes, promise meant to be broken
YOU ARE READING
Paradox
ChickLitpar·a·dox a situation, person, or thing that combines contradictory feelings.