Prolog

37 7 9
                                    

Angin sepoi-sepoi menerbangkan hijabnya yang lebar, untung saja Syifa menarik kerudungnya agar tidak terbang dan menampilkan tubuhnya yang terbalut gamis berwarna peach.

Sudah sekitar sepuluh menit Syifa menunggu pesanan mie ayamnya jadi. Ya di sini lah sekarang Syifa berada, di warung Mang Ali, si abang penjual mie ayam yang sangat terkenal di daerahnya.

Gadis itu berdiri dari kursi saat pesanannya sudah siap.

"Jadi berapa mang?"

"Dua puluh ribu neng," ujar Mang Ali.

Syifa mengeluarkan selembar uang hijau dari dompetnya lalu menyerahkannya kepada Mang Ali. "Terimakasih Mang,"

"Sama-sama Neng Syifa." Syifa lantas beranjak dari tempat itu menuju rumahnya dengan berjalan kaki.

Tiba-tiba bahunya tertabrak seseorang dari arah depan. Itu karna seseorang itu sedang fokus kepada .ponsel yang ia pegang.

"Eh- maaf," ujarnya menatap Syifa yang sedang terkejut lalu melangkah mundur untuk menjauh dari Syifa.

Gadis itu hanya menunduk lalu berkata, "i-iya." Syifa segera pergi dari hadapan pria itu dengan berlari.

Ia tak mau di pandang seperti itu oleh seseorang yang bukan muhrimnya. Apalagi seperti barusan sampai menabran bahunya. Tidak, Syifa tidak suka itu.

Pria itu menatap punggung Syifa yang mulai menjauh darinya. Sekilas pria itu bisa melihat mata cantik Syifa yang indah dan bulat.

Segini dulu wkwk

See u next chap

Krisar sangat di trima ya😍😍❣

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir dari Allah Untuk SyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang