Hari sedang hujan.
Itulah yang aku pikir setelah melihat dunia tampak buram karena hujan.
Hujan deras. Tapi hujan lewat begitu saja.
Rambut hitam panjangnya dengan tenang diletakkan di bahunya. Dia merasa kedinginan karena udara basah yang dingin. Dia berpikir sebentar sementara dia memperbaiki selimut biru di bahunya.
Dia meletakkan tangannya diluar dan karena hujan yang deras, lengan bajunya menjadi basah.
Dia meletakkan tangannya yang basah di mulutnya.
Air mengolesi bibirnya yang kering dan pecah, dan aroma air menghembus hidungnya.
"Besok udara akan bersih."
Aku mengatakannya dengan tenang.Sehari setelah hujan, udara terasa sangat segar dan bersih. Aku selalu menyukai itu, jadi Aku selalu menunggu hujan untuk turun.
"Yeho."
Suara kakakku.
Aku menoleh ke Kakak yang baru saja masuk ke kamar. Dia tampak seperti bunga magnolia. Kecantikannya sangat indah seperti bunga yang mekar dengan segar, tetapi sekarang wajahnya yang putih suram tampak seperti bunga magnolia yang basah karena tetesan hujan yang kuat.
"Apa yang kamu tonton?"
Aku tersenyum karena suaranya sangat terdengar lemah dan lembut. Kakakku yang sangat baik dan cantik.
Aku selalu terlihat kumal, tapi Kakakku yang lembut selalu terlihat terawat. Ia tidak pernah menggunakan bedak apa pun di wajahnya tidak seperti wanita lain, tetapi wajahnya sempurna seperti ada beberapa bedak yang akan menyentuh jariku jika aku menyentuh pipinya. Kulitnya yang putih, dahi yang halus, alis yang rapi, dan bulu mata yang panjang seperti kipas yang terbuka dan matanya yang hitam. Semuanya sangat cocok dengan wajahnya.
Jika Kakakku adalah bunga, Aku akan melindungi bunga itu. Pancuran hujan yang membasahi magnolia.
Udara dingin yang dibawa hujan membuat magnolia terasa dingin, dan tetesan hujan yang kuat merusak kelopak bunga.
"Kamu melihat hujan lagi? Oh tidak, kamu basah. Tutup jendelanya! Jangan hanya menatap ke hujan. "
Dia mengatakannya dengan tenang. Kakak dengan cepat menutup jendela.
"Kakak, kamu akan pergi besok?"
Tangannya sedikit bergetar karena apa yang Aku katakan.
"Apa kamu mendengar sesuatu yang buruk lagi?"
Dia mengatakannya seolah itu bukan apa-apa, tapi suaranya agak bergetar. Aku menyeringai dengan bibir keringku.
"Itu tidak buruk kan? Kakakku akan menikah. Bukankah itu sesuatu yang harus kita rayakan? Aku mungkin bisa membayangkan saat Kakak mengenakan gaun sutra warna-warni besok. Aku tidak melihatmu memakai itu sejak aku berilang tahun. Pasti menyenangkan untuk dilihat. "
"... Yeho. "
"Tidak . Bukankah tradisi Kekaisaran Utara adalah membuat pengantin wanita mengenakan gaun sutra seperti magnolia putih murni? Tapi bukankah itu bagus juga? Kakak bahkan tidak pernah memiliki pakaian katun yang layak. "
Kakakku menggigit bibirnya yang seperti bunga persik karena kata-kataku yang bengkok. Dengan dingin aku menatap Kakakku.
"Kenapa kamu membuat wajah itu? Apakah kau tidak ingin pergi ke Kekaisaran Utara? Ini akan jauh lebih baik daripada rumah jelek tua ini. Kau akan bisa makan dan memakai barang-barang bagus. Kenapa kau membuat wajah muram seperti itu? "

KAMU SEDANG MEMBACA
Yeho (Terjemahan Indonesia)
FantasyTipe: Web Novel Author : Anasis Status: -END- Genre: Gender Bender, Historical, Romance, Yaoi Tags: Concubine, Emperor Deskripsi . . Yeho adalah kerabat jauh dari seorang Raja di sebuah kerajaan kecil. Meskipun ia kerabat jauh, rumahnya sangat miski...