"Alex, tolong jemput Peter. Pesawat Helena terlambat mendarat dan mommy sudah dalam perjalanan ke bandara." kata Tamara pada putra tunggalnya.
"Bukankah mommy bisa meminta supir menjemputnya? Aku akan ada pertemuan setelah makan siang dan tidak ada waktu mengurusnya." jawab Alex.
"Kamu tahu bagaimana Peter, dia tidak akan mau jika tidak dijemput oleh kita, kamu mau dia menangis sepanjang hari lagi?"
"Salahnya mommy yang terlalu memanjakannya."
"Mommy tidak mau tahu, kamu jemput dia dari sekolahnya sekarang juga dan jangan suruh asisten atau supirmu menjemputnya." Tamara langsung menutup sambungan teleponnya karena dia yakin sesibuk-sibuknya putranya pasti akan menjemput cucunya.Alexander William Russel adalah putra tunggal dari William dan Tamara Russel, seorang pengusaha perhotelan dan restoran sukses, selain itu dia adalah calon tunggal pewaris Russel Corp.
Alex melihat jam tangan mahal edisi terbatas yang melilit di pergelangan tangannya dan langsung berdiri, menghubungi asistennya untuk menyiapkan mobil, dia harus pergi menjemput Peter jika tidak ingin telinganya panas karena mendapat omelan juga tangisan panjang dan lama.
"Kenapa daddy yang menjemputku? Bukankah harusnya mommy yang jemput?" tanya Peter ketika dia sudah duduk di dalam mobil, dengan tangan membawa kantong kertas yang Alex tidak tahu apa isinya.
"Karena pesawat mommymu terlambat mendarat, dan grandmamu sudah berangkat bersama grandpamu." jawab Alex.
"Oooo, daddy mau ini?" tanya Peter.
"Apa itu?" tanya Alex penasaran.
Peter mengeluarkan sebuah cookies dari dalam kantong kertas yang dari tadi tidak mau dilepaskannya.
"Kamu buat di sekolah? Aku tidak berminat, rasanya pasti diragukan."kata Alex ketika dia melihat apa isi kantong itu.
"Ini cookies enak, bukan aku yang membuatnya. Daddy yakin tidak mau mencobanya?" tanya Peter lagi.
"Darimana kamu mendapatkannya?" tanya Alex sedikit penasaran, karena Peter anak yang sulit dekat dengan orang lain, itulah alasan dia yang harus menjemputnya ketika mommy dan Helena tidak bisa menjemputnya, selain itu Alex tahu Peter juga tidak terlalu suka berteman.
" Ini cookies dikasih Ara." katanya bangga.
"Ara siapa? Pacarmu?" goda Alex.
"Nanti kalau aku sudah besar aku akan menjadikannya pacarku. Daddy yakin tidak ingin mencobanya?" kata Peter sambil memasukkan sepotong cookies yang di penggangnya tadi ke dalam mulutnya.
Alex tertawa mendengar kata Peter, bagaimana bisa seorang anak umur 5 tahun bisa memikirkan soal pacaran.
" Mana sini daddy coba. " kata Alex ingin mengambil kantong kertas yang berisi cookies itu, tetapi Peter lebih cepat, dia menjauhkannya dan berkata, "Rayu aku dulu, baru aku kasih."
Tawa Alex semakin keras, dan dia langsung mengacak rambut Peter.
"Tidak mau, kenapa juga aku harus merayu anak kecil."
"Yakin? Ini enak lho." Peter masih mencoba merayu Alex, "Apakah kita ke kantor daddy?" lanjutnya.
"Tidak, kamu pulang dan tunggu mommymu, dia sudah mendarat dan aku ada pertemuan penting setelah ini." jawab Alex.
Peter mengangguk, dia tahu dia tidak boleh mengganggu Alex yang sibuk bekerja dan tidak masalah jika sebentar lagi dia akan bertemu mommynya.
"Daddy benar-benar tidak mau merayuku untuk cookies ini?" goda Peter lagi, dia memang tidak suka berteman tetapi dia suka menggoda orang-orang yang sudah kenal dekat dengannya.
"Tidak, buat apa aku merayumu atau jangan-jangan kamu ingin belajar merayu Ara-mu itu makanya kamu suruh daddy merayumu?" Alex melirik dengan tatapan penuh curiga pada Peter yang langsung disambut tawa.
"Aku tidak perlu merayu Ara, dia sudah bilangjika dia suka padaku jadi aku tidak perlu belajar merayu. Selain itu aku meragukan kemampuan merayu daddy." kata Peter membuat Alex semakin gemas padanya.
"Mommymu tahu kamu suka pada Ara?" tanya Alex.
"Tahu dan mommy bilang aku masih kecil." kata Peter dengan sedih.
"Jadi itu sebabnya kamu bilang akan menjadikannya pacarmu setelah kamu besar nanti?" tanya Alex, mobil telah memasuki gerbang rumah orang tuanya.
Peter mengangguk, "Kita sudah sampai, daddy tidak usah turun. Bukankah daddy masih ada urusan kantor? Dan sebentar lagi mommy juga pasti sampai." kata Peter.
"Baiklah, tapi ingat jangan membuat masalah selama mommymu belum datang yang membuat kamu menangis seharian karena kalau itu terjadi maka kamu tahu daddy akan kena omelan mereka." kata Alex.
"Tenang saja, aku tidak akan menyulitkan daddy." kata Peter sambil turun dari mobil dibantu asisten Alex.
Alex memperhatikan Peter yang turun disambut dengan para pelayan yang pasti akan menjaganya, dia tersenyum ketika mengingat cerita Peter tentang Ara, dia yakin Helena pasti pusing menjawab pertanyaan Peter soal pacar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Flavors of Love
Romans"Kenapa daddy yang menjemputku? Bukankah harusnya mommy yang jemput?"tanya Peter ketika dia sudah duduk didalam mobil, dengan tangan membawa kantong kertas yang Alex tidak tahu apa isinya. "Karena pesawat mommymu terlambat, dan grandmamu sudah bera...