This story belong to Wonhuibot on ao3, written in English, with the same title. I just translate it to bahasa. And I have the permission from the original author to post this. Anyway, read the original version on ao3 guys..
.
.
.
.
dari dua sisi dunia ada dua jenis pangeran yang berbeda.pada hari jung jaehyun lahir, dia dinobatkan, dilabeli, sebagai seseorang yang spesial. ibunya, pada hari yang ditakdirkan sebagai hari valentine, sedang membuat penampilan tv publik, menjadi seorang putri seperti biasa. dia berdiri, dengan pakaiannya yang sederhana namun elegan, di tepi sebuah taman bunga mawar dan melambai dengan indah ke arah kerumunan wartawan.
tidak peduli sebagaimana stres ataupun lelah, dia selalu melakukan segala hal dengan baik, dia tidak pernah terlihat down, di depan umum maupun di rumah. suasana hatinya cocok dan nyaman dengan situasi apa pun dia berada, juga sangat mudah beralih ke serius ketika waktu yang dibutuhkan.
dalam situasinya saat ini, dia tersenyum ketika dia mulai berjalan, tumit rendahnya berputar di paving batu. dia memastikan untuk mencium bau bunga saat dia lewat dan mengelus pelan perutnya seakan menunjukkan pada bayinya keindahan yang belum dia lihat. hamil sembilan bulan dan tetap menjadi publik figur itu tidak mudah, namun dia melakukannya dengan sangat baik, sampai dia merasakan sesuatu yang basah. dia melihat ke bawah dan saat itulah dia menyadari air ketubannya pecah. dia mendongak dan tersenyum lemah kepada kerumunan sebelum bergegas kembali ke rumahnya.
sehari kemudian, ketika dia sedang menggendong putranya, yang dia dan suaminya beri nama jaehyun, dia menyalakan tv untuk melihat berita. sudah ada berita utama, bagaimana putranya adalah the baby of love. saat mendengarnya, dia tersenyum menatap bayinya. suatu hari, bayi mungil ini akan menjadi pria baik yang percaya diri, yang akan memimpin negara mereka menuju kehebatan.
jaehyun sudah jatuh ke peran ini sejak usia dini. ibaratnya, sebagai seorang bayi ia hampir tidak menangis, dan sebagai seorang balita hampir tidak merengek. meskipun kadang dia merasa seperti dia harus mengatakan sesuatu, apa saja. dia cukup kesepian. setiap hari dia duduk di dalam istana. di sebuah ruangan dengan jendela raksasa yang menghadap ke arah taman besar. dia duduk dan hanya bermain sendirian.
dari kejauhan dia bisa melihat anak-anak kota berlarian dan tertawa. dia akan menaruh mainannya dan berdiri. mendekat kearah jendela dan meletakkan telapak tangannya di sana. dia tersenyum melihat pemandangan itu.
alih-alih bersekolah di sekolah publik dengan kelas-kelas normal, ia menghabiskan banyak waktunya home schooling untuk mempelajari pelajaran-pelajaran seperti hubungan masyarakat, hubungan internasional, dan secara garis besar adalah hanya mempelajari bagaimana menjadi pangeran yang baik. dia menjalani semua itu dengan senyuman, di depan kamera maupun di belakang kamera.
dia sedang duduk di kelas, sebuah meja kayu besar ada di depannya, di mana semua bukunya diletakkan di atasnya. dia fokus pada pelajaran untuk sementara waktu, salah satu pegawai istana mengajari dia tentang etiket. namun akhirnya pikirannya mulai melayang ketika dia menoleh dan mengintip ke arah jendela besar. di kejauhan dia melihat seorang anak seusianya, sekitar 16 atau 17 tahun, tengah melihat juga kearahnya. anak itu tersenyum, seringai yang cukup tampan dan jaehyun mendapati dirinya langsung penasaran, tubuhnya ingin mengikuti siapa pun itu. dia sudah akan keluar sebelum dia mendengar sapaan yang terdengar terlalu akrab dari arah samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trial by Fire [jaewin]
FanfictionJaehyun adalah pangeran di negaranya. Sicheng adalah pengacara yang menangani kasusnya. . . . [bxb] [translation]