01

346 25 4
                                    

"Ini pak taeil udah ngechat gua dan lo semua masih sibuk pushrank" bayangin aja sekarang udah jam 7 malam, kita rapat di rumah jaemin ga menghasilkan apa apa.

"Gua ga push rank key" jawab renjun yang masih berkutat dengan buku olimpiadenya.

"Ngechat apa doi?" Tanya jeno tapi masih sibuk di hpnya.

"Nih tuh ah baca sendiri" gua meletakkan hp gua ditengah tengah haechan jeno dan jaemin yang baru selesai push rank.

"Pftt dikasih fucek sama pak taeil"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pftt dikasih fucek sama pak taeil"

"Gua heran ketua osis jeno, wakil renjun kenapa yang dichat gua sih?" Tanya gua ke mereka semua.

"Pak taeil tuh kapok ngechat kita berempat key" jawab haechan.

"Kenapa lagi?" Terus mereka berempat ngeluarin hp mereka masih masing.

Ini sama jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sama jeno

Ini sama renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sama renjun

Ini sama renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini haechan

Terakhir jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terakhir jaemin

"Lo pada ga ngecek apa itu yang ngechat siapa? Hadu otak tuh ditaro dikepala makanya bukan dibujur" setelahnya gua mengambil tas gua.

"Nah terus sekarang lo ngambil tas mau kemana?" Tanya jaemin.

"Ya pulang lah, rapat dari jam 5 sampe jam segini gada hasil tau gitu gua nonton drakor dirumah"

"Udah diem biar gua anter" jawab jeno.

"Sorry deh ya ogah pake motor lo lagian kemaren abis bonceng si anisa kan? Anak pmr?" Jeno ngangguk.

"Yauda sama gua aja key" jawab renjun. Gua melihat ke arah renjun, teringat hari ini dia bawa mobil mahal dia.

"Gua terlalu low class buat naik mobil bmw mahal lu njun makasi btw" jawab gua.

"Udah buru gua anter pake vespa" jawab haechan dan udah siap menarik tangan gua. Tapi ditahan jeno.

"Pake helm gua, haechan cuman bawa 1 helm"

"Ehh tunggu juga, pake jaket gua nih" kemudian jaemin memberikan jaket levis nya. Jadilah sekarang gua memakai jaket dan helm kebesaran milik jaemin dan jeno.

"Nih chan" renjun kemudian mengeluarkan uang selembar seratus ribu.

"Buat apaan?" Tanya haechan.

"Takut bensin motor lo abis nanti mogok"

"EHEM, gini ya gua pulang cuman 3km dari sini KENAPA KALIAN LEBAY BANGET SIH?"

"UDAH NURUT AJA" teriak mereka berempat. Dan gua cuman bisa mengedipkan mata mendengar teriakan mereka. Akhirnya gua pulang dianter haechan. Tapi ya gitu, tiap gua pulang sama cowo pasti digosipin tetangga.

"Idih piling milim, simi ciwi mini ciwinya ginti ginti" (udah pulang malem, sama cowo mana cowonya ganti ganti)

"Iniknyi di iwisin bi, miin simi ciwi tiris" (anaknnya diawasin bu, mainnya sama cowo terus)

Kayaknya gua dan keluarga gua udah kebal mendengar omongan pedas tetangga, yang paling kebal sih bunda kalo tiap belanja sayur.

•-•

Setelah marah marah akhirnya panitia kebentuk, proposal juga udah diserahin sama haechan. Beberapa panitia juga udah mulai bertugas sesuai tugas masing masing.

"Ini destinasi jadi kemana aja enaknya?" Tanya gua disela sela rapat semua panitia.

"Adain pantai dong, pengen maen pasir" itu usul siyeon salah satu anak dana konsumsi.

"Ke gunung lah tapi pagi, gua mau liat diri gua terbit" jawab haechan. Iya haechan tuh disekolah dijulukin full sun.

"Studi visitnya kemana? Ini kita ke sekolah juga ya bukan jalan jalan doang" ujar renjun.

"Sman 3 bandung dong, cewenya cakep cakep di tiktok" Itu tidak lain tidak bukan siapa lagi kalo bukan jeno.

"Emang cewe smansa kurang nyet?" Tanya jaemin dari belakang ke jeno.

"Cuci mata itu tuh" jawab jeno.

"Sma 5 surabaya tahun kemaren rata rata un 86,65 tuh" ujar gua.

"Boleh tuh sekalian, Sman 3 semarang juga rata2 un mereka kemaren 80,91 ya beda dikit lah sekolah kita 80,33" jawab renjun. Yaudah pada akhirnya kita menata destinasi.

Setelah beres rapat, gua memang langsung bersiap siap pulang. Mengunci pintu ruangan osis dengan rapat kemudian berjalan sama renjun keluar. Iya emang sisa kita berdua doang soalnya yang lain udah pada cabut duluan.

"Gua balik du—" Gua memotong ucapan renjun karena melihat salah satu anak sekolah kita sedang berdiri dilantai 4 sudah bersiap untuk loncat.

"jun ikut gue" akhirnya kita berdua langsung lari ke lantai 4. Anak sekolah itu laki laki.

"STOPP" teriak gua barengan sama renjun waktu kita sampai atas. Anak laki laki itu membalikan badannya menatap gua dan renjun. Gua membaca name tag nya "jisung" namanya.

"Jisung?bukannya lo adenya jeno?" Tanya renjun.

Mereka berdua ada masalah apa?

Tbc

Best friend ; 00 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang