𝓬𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻_𝓽𝓱𝓻𝓮𝓮

1 0 0
                                    

Acara ulang tahun Sohyun berakhir baik, walaupun tadi sempat terganggu karena ulah Jeno. Sekarang sudah malam, saatnya gilaran Doyoung untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada adik tercintanya. Ia menghampiri Sohyun yang sedang fokus memonitor penampilan comeback solo dan grupnya beberapa minggu lalu.

"Hei, babi betina,"kata Doyoung sambil menyerahkan sekaleng soda kepada Sohyun. "Hai juga, kakak babi."katanya sambil mengambil kaleng soda dari tangannya, tetapi matanya masih terpana pada video comebacknya. Doyoung mengambil remot dan mematikan TVnya pas saat Sohyun sangat fokus memperhatikan detail gerakan, karena itu bagiannya.

"YA! DOYOUNG-AH!"ia teriak sambil melihat kearah Doyoung yang bediri dibelakang sofa. "BALIKIN!!" ia berusaha meraih tangan Doyoung tapi gagal. Doyoung lalu melempar remot tersebut dan memeluk Sohyun. Kaget, kaget banget. Kakaknya yang kurang peduli ini tiba tiba memeluknya. Posisi mereka sekarang, Sohyun melutut diatas sofa sedangkan Doyoung memeluknya dari belakang sofa. Gak, bukan backhug kok. Najis."Selamat 15 tahun, babi semok ku." Walaupun mengejek, tapi Sohyun tetap merasa sedikit terharu. Ia lalu mengeratkan pelukannya, lalu terdengar suara isakan Sohyun.

"Apa? terharu karena kata kata mutiaraku?" katanya sambil sedikit mengurai kepalanya agar bisa melihat wajah Sohyun. "Oppa..." suaranya terdengar bergemetar sambil menatap Doyoung. Matanya mulai berkaca kaca dengan sebutir air mata mengusapi pipinya. "Ahh waee? Jangan nangis" "Oppa, aku kangen mama papa... biasanya mereka yang memelukku sambil mengatakan selamat ulang tahun, lalu aku juga menangis isak seperti ini. Dulu karena senang terharu, tapi sekarang malah jadi sedih.. rasanya kurang ulang tahunku tanpa mama papa..." katanya sambil memeluk erat Doyoung kembali. "Eoh. Iya, aku ngerti. Tapi kita gamungkin dateng ke pemakaman mereka besok ato malem ini, kita sama sama ada jadwal tampil di Music Show." Katanya sambil mengusap belakang Sohyun, mereka masih berpelukan. "oh iya, oppa, kita sebentar lagi tampil berdua, kan?" katanya sambil mengurai pelukan dan menatap Doyoung. "Iya. Mau latihan sekarang?" tanya Doyoung, lalu 15 menit kemudian terdengar suara iringan musik dari ruang latihan mereka.

"Ah, Sohyun. Kakimu. Ini, kebelakang saat aku kedepan. Kita seperti menyilang." Katanya sambil menarik pelan kaki Sohyun lalu menempatkannya dibelakangnya. "nah, iya. Begitu." Lalu Sohyun memangguk paham. "Nah, sehabis ini kamu jalan kesana, nanti baru lakukan koreo selanjutnya. Ingat, kan?" kata sambil menunjuk ke posisi Sohyun. "Iya. Ayo, coba ulang dari awal." Katanya sambil berjalan kearah laptop yang menampilkan hasil lagu buatan mereka berdua. Kebetulan agensi mereka sama, dan mereka melakukan comeback bersama sebelum comeback grup Doyoung dan solo Sohyun. Lalu alunan music pre-beat terdengar.

Latihan sudah selesai, sekarang sudah jam 8 malam. Baru Sohyun keluar dari kamar mandi sehabis mandi, HPnya berdering menunjukkan nama Chenle. Ia lalu antusias mengangkat telepon tersebut. "Yeobeoseyo?" katanya pelan sambil mendekatkan HP ketelinganya. Lalu terdengar balasan dari seberang sana. "Hei, Sohyun, kamu gaada kerjaan kan?" "gaada. Udah malem juga. Kenapa?" "keluar. Aku didepan pintumu." "bgst, ngapain? Yaudah bentar, ambil jaket dulu." "aku bilang didepan pintumu, bukan pintu rumah." Seketika Sohyun tersentak, mendengar suara yang sama didepan pintunya. Ia lalu mematikan telepon dan membuka pintu kamarnya. kAbUm. Chenle berdiri didepan dengan hoodie dan celana selutut. "bangsat, kaget." Kata Sohyun sambil termundur. "doyoung tau kamu masuk?" katanya pelan sambil celingak-celinguk. "nggak. Aku-"Sohyun memotong perkataan Chenle saat melihat Doyoung dibawah. Ia menarik Chenle masuk kekamarnya, lalu menutup pintu dan menguncinya.

"goblok, kalo ketauan gimana?! Lu juga kok bisa masuk?" katanya sambil menatap Chenle kawatir. Tangannya masih memegang erat pergelangan Chenle. "gua.. tadi kunci rumah lu jatoh diluar pas nganterin gue ke depan gerbang. Gue baru nyadar pas mau naik, soalnya kuncinya kelempar dibawah mobil. Gue mau balikin, tapi lunya udah ngilang." "o-oh.. hehe iya maap tadi gue mules.. hehehe" katanya sambil menyengir kecil. Tiba tiba Chenle berbisik pelan, tanpa ia sadari, "kyeopta."

hid - chenleWhere stories live. Discover now