//part 21:Amnesia//

567 44 22
                                    

Semua kini berkumpul didepan ruangan fateh,thariq yang sudah sampai dirumah sakit,ia malah menangis dipelukan sajidah

Seorang dokter keluar dari ruangan fateh

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Umi dengan wajah cemasnya bertanya kedokter

"Karna kejadian tadi,fateh mengalami benturan keras dikepalanya dan juga banyak darah yang keluar dari kepalanya,saya minta doanya saja,kurang lebih fateh akan amnesia,itu pun saya juga kurang tau,ibu dan bapak hanya berdoa saja yaa!" Jelas dokter,membuat umi tersenyum miris

"Baik dok,terima kasih" dokter mengangguk

"Saya juga minta donoran darah pada keluarga,karna gelindingan itu membuat fateh banyak mengeluarkan darah" kini umi yang mengangguk

"Baik,saya permisi,kalau ada yang mau donorin darah,bisa keruangan saya saja" dokter meninggalkan umi beserta keluarga

"Ayo masuk" ajak uminya kepada anak-anaknya

"Sudah boleh mi?" Tanya sajidah,umi mengangguk

Kini mereka masuk keruangan fateh,semua melihat fateh terbaring lemas dibrangkar rumah sakit

Kepala yang diperban,tangan yang diinfus,membuat thariq merasa bersalah,ia berjalan kearah fateh

Digenggamnya tangan fateh,diusap dengan lembut,dan dicium dengan penuh kasih sayang,dibelainya rambut hitam fateh,sambil berkata

"Cepatlah bangun,abang minta maaf!"

Enghh....

Mata itu terbuka,,membuat sohwa yang melihatnya senang

"All!" Panggil sohwa

"Apa?" Tanya umi

"Fateh bangun!" Semua langsung mengerubungi brangkar fateh

Fateh pov

Mataku terbuka,sinar lampu memasuki retinaku,mataku menyipit  melihat sebuah keluarga yang sedang mengelilingiku,aku takut,sungguh sangat takut

"Kalian siapa?" Tanyaku dengan gemetar

Mereka bukan menjawab,melainkan memluk satu sama lain,tak hanya memeluk tetapi juga menangis,aku semakin bingung dengan orang dihadapanku

Author pov

"Kalian siapa?" Tanya fateh dengan gemetar

"Abi!" Panggil umi lirih

Sohwa yang sedang memanggil dokter,karna menjalankan perintah uminya

Kini dokter dan sohwa sama-sama diruangan fateh

"Jadi kenapa bu?" Tanya dokter

umi masih setia memeluk abi,dengan suara serak ia berucap " fateh tidak ingat kami"

"Benar kata saya,kemungkinan ia akan amnesia,jadi untuk semua,perlahan saja untuk ia mengingat jangan dipaksakan itu akan berdampak buruk bagi fateh" jelas dokter,sebagian mengangguk

"Baik saya permisi" sang dokter meninggalkan ruangan fateh

"Kalian siapa sih? Kok tiba-tiba nangis?" Fateh membuyarkan keheningan

"Kamu anak umi nak" umi mengelus kepala fateh dengan lembut

"Umi?" Fateh mengingat nama itu,tetapi hasilnya hanya merintih kesakitan

"Umi ateh sayang umi!"

Kata-kata itu terngiang dibenak fateh

"Umi...ahh!" Fateh memegang kepalanya sendiri

Vampire-fatehhalilintar (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang