unlimited love

2. cukup tau

🤡

Hai semua✨ jangan lupa vote lebih dulu ya seblum membaca terimakasih❤️.

"Tak selamanya kebohongan selalu bisa ditututpi, ada masanya semua akan terlihat dengan sendirinya"

- Elicia Angelina griselda

Kepercayaan, gua rasa kalian pun tau apa itu kepercayaan. Tapi gimana kalau kepercayaan itu udah di rusak? Pasti kepercayaan itu akan hilang kan? meskipun berkali-kali dia meyakinkan pasti kalian pernah berpikir bahwa dia akan mengulangi hal yang sama lagi?

Awalnya gua, Fania, Shafira, Dilla memutuskan untuk bersahabat. Tapi ada saat dimana Fania berbohong sama kita, dia bilang ke orang tuanya untuk belajar bareng sama kita sedangkan yang dia lakuin itu pergi sama pacarnya yang notabe nya kaka kelas kita dan mereka baru jadian beberapa minggu yang lalu.

Walaupun dia pernah berbohong kita hanya bisa menasehatinya, dan menjaga jarak karena kepercayaan kita sedikit demi sedikit hilang kepadanya, sejak kejadian itu kita tidak terlalu dekat. Kita lebih sering main ber 3.

Kita ber 3 ikutan daftar jadi calon OSIS, dan gak lama waktu berjalan begitu cepat kita makin akrab, gua yang udah mulai nyaman sama mereka, dan sebaliknya mereka juga udah mulai agak terbuka sama gua tentang kehidupan mereka.

Sayangnya yang kepilih jadi OSIS cuman gua,sama Shafira tapi gapapa kita tetep bisa atur waktu.

Gua yang menyadari kalau baju batik orang yang didepan gua mirip sama yang dipake dilla pun akhirnya gua menannyakan hal itu "Dilla itu orang yang duduk di depan kita satu SMP sama lu ya?"

Saat itu sekolah memang membebaskan siswa/siswinya memakai baju batik bebas.

"Iya, lic coba dah panggil sama lu" kata Dilla.

Gua pun akhirnya manggil dia "Eh SMP di nusa bangsa ya?"

Yang dipanggil pun langusng menyauti "Iyaa" jawab dia yang duduk di depan kita.

Dilla yang baru menyadarinya pun ikut menyaut "Ko gua ga ngeliat lu pas SMP ya?"

Tapi setelah itu, tiba-tiba bu Ani selaku guru ekonomi datang ke kelas dan yaps! siapa yang tidak kesal+ngantuk+bosan mendengarkan guru yang bertele-tele dan suka sekali mendikte tak berjeda.

"Ya, jadi begitu anak-anak kita harus belajar sungguh-sungguh, sama halnya kalian sudah berjuang daftar di sekolah ini kalian harus buktikan yah..." Ucap Bu Ani

"IYAAA BUUUUUUU" ucap para murid.

"Oh, iya disini ada yang daftar sekolah lewat jalur prestasi tidak?" Tanya Bu Ani.

Gua yang merasa pun dengan percaya dirinya mengacungkan tangan, "Saya bu" padahal ada rasa malu dan ragu.

Seketika orang satu kelas pun langsung melirik kearah gua, kecuali Shafira sama Dilla mereka udah tau duluan.

"Prestasi apa kamu?" Tanya Bu Ani

"Karate Bu"

"Juara berapa,dan tingkat apa nak?"

Gua pun menjawabnya sedikit kikuk dan ditambah sedikit cengengesan "Cuman juara 3 Bu, tingkat bupati hehe"

Setelah itu Bu Ani memberikan kita tugas yang bisa dibilang banyak sekali~

***
Bell istirahat pun sudah berbunyi.

Tiba-tiba saja seorang lelaki yang duduk didepan gua dan Dilla nanya ke gua "Eh,lu karate dimana?"