Part 6

78 6 3
                                    

Mentari menyapa pagi.
Memberi sinarnya tanpa belas kasih.
Burung berkicau kesana kemari, mengepakkan sayap untuk siap terbang mengitari embun pagi.
Sementara di rumah yoongi, ibundanya dan bibinya tengah menyiapkan sarapan pagi dgn sandwich berteman susu hangat, smua anggota kluarga duduk manis di meja makan menandakan siap untuk menyantap masakan sang bunda, ayah yoongi yg sudah memakai jas dan dasi rapi bergegas siap bekerja sbg CEO di perusahaannya, sementara yoongi yg masih acak2an, tak heran karna ia baru bangun dr kamarnya.

Stelah selesai makan dan meneguk segelas susu hangat, mereka mengusap mulutnya dgn tisu, ayah yoongi yg sedari tadi menunggu untuk memulai topik pembicaraannya, kini mulai membukanya dgn menatap yoongi serius.

"Yoongi dengarkan ayah, sebelum ayah berangkat bekerja, aku ingin mendengar pengakuanmu, dari posisimu sbg direktur perusahaan ayah dan mengenai tunanganmu euna. Jadi begini, sebelumnya apa kau masih ingat dengan tugasmu sebagai direktur perusahaan ayah?"

"Maafkan aku ayah, aku tidak mengingat sama sekali apa tugasku, bahkan seharusnya aku mempertanyakan apa aku sebelumnya seorang direktur? Perusahaan yg mana yg ayah kelola? Apa jabatan ayah?"

"Hmm, spertinya kau tidak mengingat sama sekali, its ok no problem, apa kau juga tidak mengingat euna? Apa sebenarnya kau pura2 lupa? "
Ucap ayah yoongi.

"Apa ayah meragukanku? Aku tidak mengenalnya bahkan mencintainya, dan tiba2 semua orang bilang dia tunanganku? Lelucon macam apa ini?"

"Hmm, ayah bisa memahaminya, tapi bisakah sikapmu sedikit lebih baik padanya? Kau selalu saja membuatnya tersinggung dengan ucapanmu."

"Aku tidak peduli, aku tidak menyukainya"
Jawab yoongi dgn muka masam.

"Kau tidak menyukainya karna kau menyukai gadis lain? Benar?"
Tanya ayahnya yg langsung membuat yoongi terbelalak menatap ayahnya seakan2 ada sesuatu yg di sembunyikan oleh yoongi. Dan akhirnya yoongi memilih diam membisu.

"Dengar nak, hari pernikahanmu sebenarnya sudah dekat, tapi stelah kecelakaan dan kau kehilangan ingatanmu, keluarga euna dgn terpaksa menunda pernikahan kalian dan menunggumu untuk sembuh, perusahaan ayah dan perusahaan yg di kelola ayahnya juga menjalin kerja sama yg baik, apa kau akan menghancurkan semua keharmonisan ini? Kau tau? Sebelum ingatanmu hilang, kau dan euna saling dekat, kau selalu pergi dgn euna dan bersikap lembut, jadi ayah mohon kau bisa mengerti, ayah paham kau belum mengingatnya, tapi setidaknya jaga sikapmu di depan euna"
Ujar ayah yoongi

Yoongi membalas semua kalimat yg di lontarkan ayahnya hanya dengan menganggukkan kepala.

"Kita seharusnya masih bersyukur anak kita masih mengingat kita sayang, tunggulah beberapa waktu sampai ingatannya pulih dan kembali bertugas mengelola perusahaan bersamamu juga mengingat euna kembali"
Sahut ibunda yoongi.

"Baiklah, aku mengerti, aku berangkat kerja dulu"
Ujar ayah yoongi seraya mengambil tas nya dan kunci mobilnya, lalu pergi berlalu bersama mobil tersebut.

"Nak, hari ini euna akan kemari dan mengajakmu pergi bersamanya, ibu harap kau mau menuruti keinginannya, jangan membuat ayahmu marah lagi akan hal itu, paham kan?"
Ucap ibudanya saat di meja makan.

"Ini seperti sebuah paksaan untukku, tapi siapa yg berani menentang kehendak ayah? Tidak akan ada!"
Jawab yoongi sambil beranjak pergi dr meja makan menuju kamarnya untuk bersiap diri karna ajakan euna hari ini.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Kini yoongi pria dingin itu sudah selesai mempersiapkan diri dan duduk di sofa ruang tamu, sambil menunggu kedatangan gadis yg ingin mengajaknya berkencan hari ini karna keinginan ayah ibunya,
Saat sedang menunggu, yoongi membuka ponselnya dan langsung memberikan pesan singkat kepada yoona.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In Love With AmnesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang