kenaikan kelas

54 3 4
                                    

"nanti kalian cari kelas kalian di daftar nama yang sudah kita tempelkan di jendela masing-masing kelas."

"Siap iya pak!"

"Tanpa penghormatan umum balik kanan bubar jalan."

Serempak semua manusia yang bersekolah disini membalikkan badan dan langsung berhamburan mencari kelasnya.

Gue, sebagai siswi kelas sembilan yang baru naik kelas dan merasa sangat beban karena tahu dikelas ini akan sangat memberatkan.

"Lo kelas 9 apa Sya?"

"Ck, belum tau nih gue belum liat nama gue dari tadi."

"Coba ke TU, katanya yang belum dapet kelas ngelapor ke TU."

Gue ngehelas napas panjang, astagfirullah Yaallah ngapa gini amat ya nasib gue. Kasiani hamba mu ini Tuhan. Aku hanya ingin hidup aman dan nyaman dikelas Sembilan ini. Ingin hijrah.

"Assalamualaikum bu, kata temen saya yang namanya gak ada kesini Bu?"

"Oh iya, siapa nama kamu?"

"Syasya bu."

"Iya sebentar ibu cari dulu."

Sekitar dua menit gue nungguin disamping dia yang lagi ngetik-ngetik nama gue di komputernya.

"Iya nih Gaada."

"Terus gimana Bu? Saya ga sekolah?"

"Ya enggak gitu lah, gimana sih."

"Iya Bu maap."

"Kamu ibu taro di kelas 9 A aja ya?"

Senyum gue terbit gitu aja. woy, 9 A woy. Siapa yang gaseneng coba? Di lantai satu, Deket koperasi, samping-sampingan sama kantin, yaampun surga dunia banget. Yakin banget kehidupan kelas sembilan gue bakalan penuh warna.

"Iya Bu, dengan senang hati."

"Yaudah tuh ya, nama kamu udah ibu tulis di absen 9 A."

"Okey Bu, makasih banyak loh Bu. Sayang deh sama ibu. Dadah Bu."

Gue pergi gitu aja, yang penting udah bilang makasih, bener?

Tibalah gue didepan kelas yang bernama 9 A ini. Masuk. Celingak celinguk. Terperangah,

"Yaampun, kelas gue anak hits semua. Cakep cakep semua. Walaupun gue kayaknya paling buluk, gapapalah cuci mata aja aku Alhamdulillah."

"Sya, perasaan nama Lo Gaada disini dah."

"Gua special."

"Bacot."

"Hm, terserah."

Gue nengok kanan kiri, "gue duduk dimana ya?"

Senyum gue terbit setelah tau temen dari kelas 7 gue ada dikelas ini.

"Ryn, gue duduk Ama lu ya?"

"Iya sayang, sini sini duduk."

"..."

Tiba-tiba perasaan gue gaenak, kayaknya bakal jadi sebuah bencana gue pilih dia sebagai temen duduk.

Bismillah aja.

Semoga tuhan memberkati.

:V

***

"Ah anjing, gerah banget gak sih Ryn?"

Ryani yang duduk disamping gue nengok, "iya sumpah Sya gerah banget. Kenapa ya?"

Junior High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang