apaan sih?

31 10 3
                                    

Setelah semua bahan yang kita butuhkan sudah ada, kita pun kembali untuk pulang. Aku merasa suasana di perjalanan sebelumnya kembali menghiasi perjalanan pulang kami. Kalau dibandingkan dengan Rio dan Nadine, ibarat susu dan kopi. Manisnya mereka berdua dan pahitnya aku dan Reza. Ya.. maklumlah mereka berdua kan sedang in relationship. Sementara aku dan si bad boy ini bukan apa-apa.

Perjalanan kami berempat sudah terpisah, karena beda arah. Aku berpikr untuk diturunkan di jalan saja sama Reza. Karena kebetulan, rumah dia cukup jauh dari rumahku.
“Mmm, Reza, kamu bisa turunkan aku di sini. Aku bisa pulang naik angkot” biar bagaimanapun, aku tidak mau menyusahkan orang lain.
“Jangan. Biar aku antar sampai rumah saja” kupikir dia bakal setuju untuk menurunkanku, ternyata dia mau mengantarku pulang.

Mendekati jalan ke rumahku, tiba-tiba hujan turun. Reza tetap melajukan motornya. Aku juga berharap dia tidak akan berhenti, soalnya hari pun sudah petang.

Tapi, entah keberanian dari mana aku bertanya pada si bad boy ini.
“Reza, kamu bawa jas hujan kan?” aku bertanya seolah aku sedang mengkhawatirkannya.
“Iya” dia menjawab dengan singkat.

Aku pun sampai di rumah. Saat itu pula aku berterima kasih padanya dan di sana aku mulai berani menatapnya.
“Makasih ya!” entah kenapa aku merasa berbeda saat melihat matanya. Tapi, dia hanya membalasku dengan anggukannya.

Tanpa mengeluarkan kata apapun, dia langsung pergi. Anehnya dia masih saja menerobos hujan.
“Dasar bad boy…” kataku.
       NEXT? JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN FOLLOW 💖

🎉 Kamu telah selesai membaca badboy 💐 I Think i'm falling for you 💖 🎉
badboy 💐 I Think i'm falling for you 💖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang