Cowok itu memang tidak seburuk yang dipikirkan. Dia tampan, tinggi, dan sebenarnya tidak begitu banyak bicara. Terkadang dia bersikap konyol saat di kelas. Tapi, kusebut dia bad boy karena dia smoker dan kadang dia suka menggombal, tidak di kelas ataupun di sosmed.
Sesampaiku di kampus, aku bertemu dengan ketua tingkatku yang kebetulan anggota mading juga.
“Rio, hari ini jadi beli bahan mading kan?” Jujur aku semangat dengan mading ini, karena sebelumnya aku tidak ikut kompetisi mading.
“Jadi kok, Win. Nanti sehabis kuliah, kita ke toko bareng-bareng” aku berharap Nadine bawa motor hari ini.Jam kuliah pun berlalu. Dengan penuh harapan, aku menghampiri Nadine dan bertanya pada dia.
“Nad, kamu hari ini bawa motor?” tanpa basa-basi, aku langsung menanyakannya.
“Nggak. Soalnya, Rio yang memboncengku” seketika aku tak bergeming.
“Trus, aku perginya sama siapa?”
“Ya, pasti sama Reza dong” skak mat.Percuma saja aku bertanya lagi, kenyataannya kita hanya ada empat anggota, Rio sama Nadine dan aku sama Reza.
Entah berapa menit aku bergelut dengan pikiranku dan tak menghiraukan ajakan Nadine.
“Winda!!!” teriakannya memecah lamunanku.
“Ahh, sorry. Jadi gimana?” dengan polosnya aku bertanya.
“Ya udah, kita cari mereka berdua. Ini udah sore loh” dengan melupakan pikiranku tadi, aku mengikuti ajakan Nadine untuk mencari Rio dan Reza.Ternyata mereka sedang menonton akustik. Kucoba untuk mengalihkan pandanganku dari si bad boy itu. Aku tidak mau dia mengira kalau aku benar-benar mau dibonceng sama dia. Langkah kami semakin mendekati mereka.
“Rio, Reza, udah hampir sore nih. Kalian nggak lupa kan, kalau kita mau beli bahan?” kata NadineAku hanya diam. Kubiarkan Nadine yang memanggil mereka. Akhirnya Rio dan Reza beranjak dari tempat mereka. Sialnya, si bad boy itu jalan lebih dulu dan dia sekarang tepat di depanku.
“Ayo” dengan wajahnya yang sok cool atau kenyataannya memang cool, dia hanya mengatakan hal singkat itu padaku.Aku terdiam beberapa saat. Menatapnya tanpa merespon apapun dari ajakannya. Tapi, aku kembali sadar dan mengikutinya dari belakang. Sampai di parkiran kampus, aku pun naik ke motornya.
“Jangan lupa pegangan” tanpa berpikir panjang, aku memegang punggung tasnyaWinda
Reza🔥
Next? JANGAN LUPA LIKE,KOMENT,DAN FOLLOW 💖
"BERSAMBUNG"
KAMU SEDANG MEMBACA
badboy 💐 I Think i'm falling for you 💖
Teen FictionCerpen Karangan: Putra Mikael Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Remaja karangan pertama ku 😁