Kepalaku terasa sangat pusing,banyak orang yang mengerumun di sekitarku dan entah mengapa bajuku berlumuran darah dan memegang sebuah pisau
"Dasar kau pembunuh!"
"Apa,aku seorang pembunuh?"tanya Putra
Papa ASEAN pun melihat ada
keributan dan langsung melihat anaknya Clara (Filipina) terluka di bagian perut"Siapa yang melakukan ini semua?!" kata papa histeris."si kak Putra pa, yang melakukannya!" teriak singa " bu-bukan aku yang melakukannya,aku sendiri tidak tahu apa yang terjadi!" Putra nembela dirinya
"Cukup,Indo pergi kau dari sini!"bentak ASEAN.
"Ta-tapi pah..."
"Cukup, pergi kau dasar anak kurang ajar!" (menampar pipi Putra dengan sangat keras)*POV INDONESIA*
"papa.... "
Baiklah aku pun segera berlari meninggalkan rumah yang tak layak kusebut rumah ku lagi. Aku berlari melewati deras air hujan yang turun dari langit, entah apa perasaan yang sedang ku rasakan sekarang antara sedih,marah,kecewa dan lainnya.
Sehingga aku tak menyadari bahwa aku sampai di rumah nya Rusia
Aku memberanikan diriku untuk mengetuk rumahnya Rusia...
*tok tok tok* "Ivan kamu ada didalam?
"ya sebentar" *ceklek* oh Putra apa kabar?"
"Hah,iya kabarku baik baik saja kok Van"*bruk*
*POV RUSIA*
"Putra?? Put, hello?""Waduh, Putra pingsan lagi... Di luar kan hujan kenapa ke sini ya?
Sudahlah nanti kutanyakan saja*menggendongnya*
hmm...Putra badanya panas juga akibat hujan hujanan kali ya?"Setelah itu aku menggantikan bajunya yang basah dan membuatkan dia sup dan saat ke tempatnya aku melihat bahwa Putra sudah sadar
Aku pun memberikan sup yang. kubuat dan dia entah menangis tiba. tiba.aku pun tak tega melihatnya menangis,sehingga aku bertanya
"hei kenapa put,ada masalah?""ah,tidak kok a-aku ti-tidak apa apa"
aku merasakan dia sedang tidak baik baik saja sehingga entah darimana ada kucing berwarna oren datang dan duduk di pangkuan Indo. Dia seperti ingin menenangkan Indo untuk tidak menangis lagi tetapi Indo semakin kencang saja menangisnya, aku tak tau apa yang perlu kulakukan sekarang.
Selain itu juga aku merasakan hawa yang tidak enak dari kucing itu,
Seperti komunis,tetapi aku tetap positif saja terhadap kucing ituSemakin malam Indo masih saja menangis,aku pun memeluknya dengan erat, aku tidak tahan melihat orang yang ku sayangi menagis
"apa aku seorang pembunuh Van?"
seketika aku kaget mendengar apa yang di ucapkan nya .
"bukan,Putra yang kukenal bukanlah seorang pembunuh"
"mengapa kau berpikir kau seorang pembunuh?"
.
.
.
.
.
.
."tadi aku di bilang pembunuh,karna menusuk perut Clara dengan pisau"
.
.
."Apa?!"
"Bagaimana bisa?!"
"waktu itu aku tidak sadar kalau aku menusuk perutnya""seingatku aku sedang berada di kamar dan aku mendengar ada yang memanggilku ke dapur setelah itu aku pergi ke dapur dan aku sudah tak ingat apa selanjutnya dan aku bangun tiba tiba ada keributan yang terjadi"
"Meeoongg"
*END POV*
Seketika keluar asap yang mengepul dari kucing tersebut dan keluarlah wujud yang mirip dengan Indo tetapi banyak luka ditubuhnya dan mata yang di tutup perban sehingga membuat Indo terkejut
"kakak?!"
"Putra lebih baik kau pulang saja ke rumah"
"Ta-tapi gak bisa kak!"*/melihat adiknya/*
"hufh.... "Ivan.."
"eh, ya?"
"tolong jaga adikku, aku akan bilang ke kak ****dan lainnya"
.
.
.
.
.
.
"JANGAN KAK!!"
"Kenapa?"
"jangan kasih tau ke lainnya dulu kak.."
*/melihat indo /*"hufh, baiklah ... Kalau ada sesuatu panggil saja kakak!
"baik kak"
"nanti jangan lupa datang di rapat lo ya.
" Baik kak""sampai jumpa lagi"
Indo: "Dah"
Russia:"tadi siapa Put?
Indo: "nggh,oh itu tadi kakakku...
Tahu saja dia...."Russia: "habis itu,siapa saja kakakmu?
Indo: "ahh,aku punya 2 kakak dan 2 adik termasuk dia tadi?"
Russia: "siapa saja?"
Indo: "yang pertama........."
BERSAMBUNG
Disini Author sungguh bahagia sekali .
Karna saya akhirnya publis cerita ini
Cerita ini hanya fiksi belaka dan tidak nyata
Disini cerita gaje dan garing, kalau gak suka silahkan minggat dari sini
Silahkan beri vote dan komen kalian
Bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
fitnah (CH & Hetalia?) [ END]
AzioneCerita dari personifikasi Indonesia,dari masalah fitnah yang harus dilewati Putra, pertemuan dengan yang tidak terduga,pembullyan yang dianggapnya tidak mudah untuk diselesaikan,dan masalalu yang terus terulang, Disini menceritakan kehidupan pa...