"Sampai kapan kau mau melanjang?" Jaemin menghela nafas nya. Bosan rasanya ditanyakan hal yang sama setiap kali bertemu dengan manusia-manusia seperti ini.
"Sampai aku bisa menutup mulut mu dengan tempat sampah ini!" Geramnya.
"Kau terlalu lama melajang!"
"Dan kau terlalu lama bernafas, pergi lah dengan tenang."
"Jahat. Aku ini sudah berbaik hati selalu mengunjungimu." Jaemin mendekatkan jaraknya dengan sesosok yang sedari tadi tidak berhenti berceloteh.
"Memang aku memintamu untuk datang, Yeri? Sudah berapa kali aku bilang untuk tidak datang dan pergi seenaknya ke apartemen ku. Bagaimanapun juga, aku ini masih bisa membuat perut kesayangan mu itu membesar. Mengerti?"
"Wah, kau bisa mesum juga rupanya!" Jaemin memutar bola matanya, malas. Astaga wanita yang satu ini memang perlu diberi pelajaran.
"Na, berikan aku alasan mengapa kau masih terus melajang. Padahal begitu banyak orang yang mengambil nomer antrian untuk mu."
Jaemin berfikir sesaat sambil mengambil peralatan untuk memasak pancake untuknya dan Yeri, teman kecil pengganggu nya itu.
"Aku suka menjadi single. Tidak ada yang memberitahu ku apa yang harus aku lakukan, tidak perlu membatasi hubungan dengan seseorang hanya karena pasangan ku tidak menyukainya dan memiliki pasangan itu terlihat merepotkan. Saling mengabari, cemburu yang berlebihan, ah... merepotkan."
"Kau tahu tidak semua orang seperti itu bukan? Dan memang kau tidak merasa kesepian? Aku saja sering merasa kesepian, jadi aku selalu datang kesini. Anggap saja aku ini pacar mu."
"Aku masih waras untuk tidak mengencani makhluk seperti mu. Madu atau sirup?"
"Madu. Hei, jawab!"
"Mengapa kau banyak tanya, tumben sekali."
"Rahasia."
"Kau menjualku lagi ya?"
"Yap!"
"Sialan."
"Hei jawab! Kalau tidak, aku tidak akan membantumu keluar dari wanita-wanita yang menempel seperti lintah padamu lagi."
"Hahhh... jujur, walaupun aku suka menjadi lajang, aku ini tetap manusia biasa. Sometimes, I just want somebody to hold me, memelukku dengan hangat dan memberikan ku kata-kata penyemangat. Aku suka menjadi single, tapi aku terkadang merasa ingin memiliki seseorang. Dan menurutku itu wajar, karena hampir semua orang merasakannya."
"Kalau begitu, berikan mereka dan dirimu kesempatan."
"Kesempatan apa?"
"Wah, adonan pancakenya kau buat sendiri kan? Aku suka, tolong buatkan aku lagi. Hehehe." Yeri tersenyum senang melihat Jaemin yang membuatkan nya pancake lagi. "Oh ya, kesempatan. Tentu saja kesempatan untuk mu mencoba merasakan bagaimana rasanya memiliki pasangan."
"Entahlah, aku tidak begitu yakin. Kali ini cobalah dengan sirup blueberry, aku ada ice cream juga. Kau mau?"
"Uwah! Jaemin kau yang terbaik!"
Aku akan sangat bersyukur mendapatkan seseorang sebagai soulmate ku. Tidak peduli ia perempuan atau laki-laki, aku hanya ingin seseorang mengisi hati yang kosong ini. Dear no one, di mana pun kamu berada, aku bersumpah akan memperlakukanmu sebaik mungkin. - Na Jaemin.
______________________
"Kapanpun itu, asal bukan sekarang, aku akan merasa tenang." Gumamnya ketika ia melihat sepasang pelajar saling merangkul dan tertawa satu sama lain di sore yang ramai ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
kisahnya💫
Fanfictionini kisahnya Mark dan Jaemin, Jaemin dan Mark bukan yang lain 💫