tiga

42.2K 1K 23
                                    

Klarisa menapakkan kakinya di ruang kelas yang sudah lama ia rindukan. Ia menatap teman-temannya yang menatap memuja ke arah dirinya. Dan seperti yang kalian tau, pernikahan terpaksanya ini memang dilakukan secara besar-besaran tidak ditutup-tutupi, justru mengundang beberapa media masa dan rekan kerja Damian yang memang kalangan atas semua.

Klarisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Hai, i'm back, guys."

Semuanya berteriak heboh, agak berlebihan sih, tapi bayangin aja kalian punya teman dan teman itu menikah dengan orang terkaya di dunia apalagi laki-laki yang dinikahinya sangat tampan dan resepsi pernikahannya yang benar-benar mewah menjadi bahan yang paling seru untuk dibicarakan.

Dengan napas lega ia mencari tempat duduknya yang sudah lama tidak ia tempati, ah rasanya libur seminggu itu berasa satu tahun. Ia mengira teman-temannya akan menjauhi dirinya karena menikah dengan om-om dan ternyata berkebalikan pikirannya.

Hari ini, Klarisa memakai jaket kulit hitam tanpa menata rapih rambutnya. Memberikan kesan nakal namun menggemaskan.

@klarisavnya

klarisavnya i'm back

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

klarisavnya i'm back

❤️10897 likes
comment
@grisellaaurel panukanku comeback❤️
@jremyfrans ugh sexyyy
@paulaaa tell me something about u and Damian, cass!
@jessiekriel ini si emang cocok jadi pendampingnya Damian
@rifalbrams kalau yang modelan begini sih lebih cocok sama rifal
@damianRwilson my sexy lips❤️
@grisellaaurel OMG DAMIANNNN!!
@herlieyaps duh mau juga dong dikomen sama Damian sayang
@vransssss cantik

Klarisa hanya memposting, namun tidak pernah membalas komentar siapapun. Ia hanya membaca dan sesekali me-like beberapa komentar dari mereka. Namun rasanya berbeda saat Damian mengomentari postingan nya tersebut.

@damianRwilson my sexy lips❤️
@klarisavnya u too, my big boss❤️

Ah dan ya banyak sekali yang mengomentari jawabannya. Ia tidak pernah memiliki musuh, jadi setiap ia memposting foto, hanya ada komentar positif saja. Ia tidak ingin ambil pusing jika memiliki musuh.

"YA AMPUN RATUKU KEMBALIII."

Suara cempreng itu, sumpah Klarisa tidak merindukannya sama sekali. Kalau ia boleh memilih ia ingin kabur saat ini juga dan kembali meminta Damian untuk kembali memberinya jatah liburan. Klarisa sebal dengan suara cempreng Paula, membuat telinganya berdengung sakit.

Sedangkan Paula memandang Klarisa dengan mata berbinar. Dan merentangkan kedua tangannya. "I miss u so much, do u miss me, princess? Hug me please, i miss u."

Klarisa dengan sedikit geli dengan tingkah Paula akhirnya tetap membalas pelukan sahabatnya itu. Ia malas jika nantinya Paula ngambek dengan dirinya, itu memakan waktu tiga hari. Bayangin aja gimana Klarisan tanpa Paula. Ke kantin sendiri, tidak ada teman ngobrol, bahkan ia merasa canggung jika mengobrol dengan orang selain Paula. Aneh memang tapi itulah Klarisa.

"Kamu itu sekarang gadis paling booming di kampus, Cass. Omg ur the queen righ now."

Klarisa hanya terkekeh, sahabatnya ini memang pintar sekali membangkitkan suasana. Lihat, kelas kembali bersuara mendengar ucapan Paula.

"Iya bener Klarisa jadi kayak ratu banget ih iri deh sama dia."

"Klarisa dan Damian, ugh serasi."

"Aku mikirin gimana anak mereka nanti ya."

"Pastinya mirip aku lah secara Klarisa pernah terang-terangan menyukai gaya rambut ku."

"Apa masalahnya sama rambut?"

Semakin absurd saja mereka, suka melenceng dari topik yang dibicarakan. Klarisa hanya terkekeh geli lalu mengusir Paula dari bangku di samping nya yang memang bukan tempat Paula.

Vrans Moreo Luis, laki-laki pertama yang berhasil membuat Klarisa tidak canggung saat mengobrol dengan orang selain Paula. Ia juga kapten basket di kampus ini. Wajah yang dilihat dari sudut manapun tidak akan pernah mengubah ketampanannya. Ia memberi salam selamat pagi pada Klarisa. Ah dia merindukan gadis ini.

"Bagaimana kabarmu?"

Klarisa tersenyum menatap Vrans. "Sangat baik, bahkan lebih baik dari sebelumnya."

Pasalnya, Klarisa sangat paham jika Vrans ini menyukai dirinya. Terlihat dari cara dia berbicara yang selalu saja gugup dari awal berkenalan dengan dirinya sampai sudah dekat seperti sekarang. Namun Klarisa tidak menjauhi Vrans karena laki-laki itu menyukai dirinya. Menurutnya suka itu manusiawi, kan?

Vrans hanya mengangguk dan membuka tasnya. Ia sangat gugup bahkan terlihat beberapa bulir keringat menetes dari dahinya. Klarisa tersenyum simpul setiap kali Vrans segugup itu terhadap dirinya.

Sekotak coklat sudah terletak di tangan Vrans, ia memberikannya untuk Klarisa. "Maaf, hanya ini yang bisa aku berikan untuk ucapan happy wedding mu."

Dengan senyum yang lebar Klarisa mengambil kotak coklat tersebut dan berucap terimakasih.

"Tidak apa, Vrans. Ini sudah lebih dari cukup."

Klarisa itu pecinta coklat. Apapun yang berbau coklat pasti ia sangat menyukainya. Bahkan tak jarang ia singgah ke supermarket hanya untuk membeli coklat batangan. Menurutnya coklat dapat memperbaiki moodnya.

Vrans tersenyum hangat menyadari Klarisa sebahagia itu. Jika saja Klarisa adalah kekasihnya, mungkin ia sudah mengulurkan tangannya untuk mengelus lembut rambut gadis itu. Sayangnya Klarisa sudah mempunyai suami, Damian, garis bawahi, Damian. Laki-laki yang terbilang acuh tau acuh pada sekitar, tidak pernah dikabarkan dekat dengan wanita. Tiba-tiba mengadakan resepsi besar-besaran tentang pernikahannya. Tentu saja membuat gempar media massa dan publik. Bahkan awalnya rekan kerja Damian tidak percaya, namun dengan adanya bukti surat undangan online rasa tidak percaya itu terkubur sudah.

"Coba aja kamu itu milikku." Gumam Vrans tanpa sadar. Ia asik melamunkan dan memikirkan berbagai hal sampai tidak sadar apa yang ia ucapkan.

Klarisa mengerjapkan matanya, namun memilih untuk berpura-pura tidak mendengarnya. Ia tidak ingin kehilangan Vrans, seperti dirinya tidak ingin kehilangan Paula. Ia memasukkan coklat pemberian Vrans ke dalam laci mejanya. Dan menata buku apa saja yang akan diperlukan saat pelajaran berlangsung.

Namun...

Ting

Ting

Ting

Klarisa melirik ponselnya, lalu membaca sederet nama yang mengiriminya tiga buah pesan.

Dam(n)ian❣️
Nanti sepertinya saya akan pulang terlambat, nanti akan ku kirimkan supir untuk menjemputmu.

Dam(n)ian❣️
See u, semangat belajarnya, jangan lupa isi perut mu dengan sesuatu yang sehat.

Dam(n)ian❣️
I love u

Tanpa bisa disembunyikan semburat merah muda yang ada di pipinya, Klarisa mengulum senyum geli. Baru kali ini Damian berkata i love you kepadanya. Sangat teramat mempengaruhi kinerja jantungnya. Ya tuhan!

Klarisa
Iya orang tua, dasar bawel. wleeee

Klarisa
Nanti aku makan kok, kamu juga ya jangan sampai kamu sakit, aku tidak mau mengurusmu, repot. hihi

Klarisa
Love u more my big boss

Tanpa disadari Vrans memperhatikan semuanya. Dari pesan masuk di ponsel Klarisa sampai Klarisa mengetik balasan untuk Damian. Panas, hatinya sangat pilu mengetahui kenyataan sepahit ini.

Namun kembali lagi ke Klarisa, gadis itu tengah sibuk menutupi wajahnya yang hampir seluruhnya memerah akibat malu.

Bisa-bisanya Damian melakukan ini kepadaku, malu tau!

Next chapter...
❤️❤️❤️❤️❤️❤️

My Sweet Husband [TERSEDIA DI DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang