PROLOGUE

21.3K 525 17
                                    

Hello! Welcome to my world!

This is my original story from my imagination!

Let's fall in love with my story without plagiarizing!

Full of love,
v

aardhpx

⚫⚫⚫

Selepas turun dari kendaraan umum berwarna kuning dengan plakat kecil diatap bertuliskan 'Taxi', gadis berbalut suit white yang nampak cocok dengan shoulder bag berwarna hitam serta stiletto berwarna serupa tersebut menarik kedua sudut bibirnya keatas saat hal pertama yang netra abunya tangkap adalah suasana kota dimalam hari.

Walaupun malam sudah tiba, New York tetap tidak pernah kehilangan kilau semangatnya. New York merupakan kota tersibuk sampai-sampai dijuluki sebagai kota yang tidak pernah tidur karena menjadi salah satu kota besar paling padat penduduk di Amerika Serikat. Seakan tidak pernah habis, New York disebut juga sebagai pusat dari berbagai aspek--budaya, teknologi, industri--dan menjadi simbol perekonomian dunia. Meskipun demikian, hal itulah yang menjadikan New York terasa begitu hidup dan bercahaya.

Ketika matahari mulai kembali ke peraduan, tidak sedikit dari penghuni kota yang selesai dengan pekerjaannya memilih untuk menghabiskan waktu diruang publik guna menghilangkan lelah yang mendera. Pusat perbelanjaan, restoran, dan berbagai tempat hiburan publik lainnya tentu saja tidak luput dari jangkauan para penghuni kota yang berkumpul bersama teman dan keluarga untuk sekadar mencari hiburan atau melepas kepenatan.

Berada ditengah-tengah keramaian--terlebih keramaian kota saat malam hari mungkin merupakan salah satu musuh terbesar bagi kebanyakan manusia yang tergila-gila mengeram dikamar. Tapi sepertinya hal itu menjadi pengecualian bagi gadis berusia dua puluh satu tahun yang suka meresapi semaraknya aktivitas kehidupan orang-orang dibalik hiruk pikuk keseronokan kota dimalam hari yang tidak jarang memekakkan telinga dan memusingkan kepala.

Setelah berjalan menyusuri jalan khusus pejalan kaki kurang lebih dua menit, gadis berambut ginger itu menghentikan langkahnya tepat di sebuah kedai yang menyempil diantara deretan pertokoan disepanjang jalan. Sama seperti New York yang dijuluki 'kota yang tidak pernah tidur', kedai satu ini memiliki gelar'kedai yang tidak pernah tidur'. Bukan tanpa alasan jika karena kedai es krim satu ini tidak pernah nampak sepi dari hari ke hari. Seperti sekarang contohnya, dari muda sampai tua berbondong-bondong mengantri untuk membeli makanan dingin nan manis itu. Padahal sudah jelas-jelas menyantapnya diw udara dingin bukanlah hal yang tepat, tapi walaupun begitu es krim legendaris ini memang terlalu sayang dilewatkan.

Kedai bernamakan 'Delicious Ice Cream' dengan ikon-ikon es krim menggemaskan yang turut menghiasi cover kedai itu konon katanya didirikan setelah beberapa tahun perang dunia kedua berakhir. Elle tentu saja mempercayainya, mengingat keadaan di beberapa bagian bangunan kedai es krim itu yang sudah nampak lapuk dimakan usia, baik arsitektur dan interiornya mirip seperti bangunan-bangunan kuno abad ke-20. Meskipun demikian, berkat ke-autentikannya itulah yang menjadi salah satu daya tarik pengunjung sesungguhnya.

Setelah menempuh perjuangan panjang--mengantri diantara banyaknya pengunjung selama setengah jam lamanya, tidak memungkiri kalau rasa pegal menggerayangi kaki hingga menjalar ke punggungnya. Tapi setidaknya untuk saat ini Elle dapat bernapas lega sesudah mendapatkan tempat duduk untuk melegakan kakinya. Elle mengedarkan netra abunya menjelajahi sekitar--mencari keberadaan seseorang yang menjadi alasannya duduk di sini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EndlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang