Bilik-bilik kayu bergetar tanpa henti Suara mesin menderu menyayat hati Roda-roda robot merobek menjahit kulit bumi Datanglah mobil mercy mengkilap dengan gagah berani Di iringi mobil-mobil ber plat merah berpatroli Keluar seperti laki-laki tak bersimpati Dengan jas mengkilap tak lupa sepatu bermerk luar negeri Disisi lain ironi terjadi tanpa henti Tetesan air permukaan berebut tak kunjung henti Pohon-pohon layu dengan warna kuning tak bernutrisi Jeritan anak melengis meminta dikasihani Tak sungkan berdiskusi dengan rayuan ibu pertiwi Apalah daya apa yang harus diberi dan dikasihani Nak ibu mengerti apa yang kamu cintai Apalah daya ibu tak bisa menggapai apa yang ingin ku beri Makan minumpun menjadi tekanan sehari-hari Bukankah negeri ini untuk kami namun apa yang terjadi
YOU ARE READING
Ironi Negeri Ini
PoetryMneceritakan sebuah ilusi dinegeri yang kaya akan sumber daya alam