seven

4K 622 30
                                    

.
.
.
.
Beberapa hari telah berlalu ...

Jeno bersiap berangkat ke sekolah, seperti biasa Taeyong ibunya menitipkan kantong sampah untuk di buang . Jeno berhenti ketika atensi nya menangkap keberadaan Renjun yang sepertinya telah menunggunya.
Berdiri di depan pagar besi , mengenakan kaos kebesaran ,serta membawa boneka kuda nil.

Jeno pun tak ingin menghiraukan , dia harus segera berangkat ke sekolah. Tapi Renjun berusaha menarik perhatian Jeno dengan sedikit memekik seperti hendak memanggil nama Jeno.
Jeno menoleh.

"Aku harus sekolah ...!"

Jeno tak peduli , Renjun paham atau tidak perkataannya.

Renjun dengan pelan mengangkat tangan kanannya , menyodorkan sebuah permen lolipop. Berharap Jeno mau menerimanya.

Jeno menatap permen itu . Jeno hafal, itu merupakan salah satu kudapan manis yang selalu ibu Renjun tinggalkan untuk Renjun. Jeno lalu menatap wajah Renjun, luka di pelipisnya masih di plester.

Jeno sedikit mengangkat salah satu sudut bibirnya, dan segera pergi berlalu tanpa menerima permen pemberian Renjun.

================================

"Cepat kemasi bukumu , kita harus segera berangkat , nanti terlambat ...!!"

Jeno segera mengemasi peralatan tulis menulisnya , memasukkanya ke dalam tas. Taeyong , ibunya sudah bersiap, berjalan menuju mobil di ikuti Jeno.

Ya...Jeno kini mengikuti bimbel dan jadwalnya setiap siang hari setelah pulang sekolah. Ibunya selalu mengantar jemput dia.

Jeno ingin memperbaiki nilai pelajaranya, dia harus berusaha agar ayahnya tidak memarahinya lagi. Jeno ingin seperti kakaknya , Mark, yang selalu meraih juara bahkan penghargaan di sekolah.

Mobil pun melaju . Melewati jalanan .
Jeno melamun melihat keluar dari jendela kaca mobil. Atensinya mendapati pemandangan taman , tempat terakhir kali dia bersama Renjun . Dia mengingat saat insiden perkelahian beberapa hari yang lalu.
Jeno ingin melupakanya.

================================

Jeno sedang membaca buku pelajaranya. Panggilan ibunya menginterupsi.

"Jeno , bantu ibu mengambil belanjaan di mobil ...!"

Dengan sedikit terpaksa Jeno melaksanakan perintah ibunya itu.
Dia menuju mobil yang terparkir di depan rumahnya, mengambil beberapa kantong belanjaan . Sepertinya ayah dan ibunya baru saja pulang dari shoping.

Terdengar suara raungan dan beberapa benda terlempar . Suara itu berasal dari rumah Renjun , mungkin itu Renjun yang melakukannya. Jeno hanya terdiam mendengarkan suara itu . Raungan dan tangisan yang menyedihkan . Jeno berharap ibu Renjun segera memberi obat penenang pada Renjun.

 Jeno berharap ibu Renjun segera memberi obat penenang pada Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Time Has Passed || Noren✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang