chapter 01~senja

39 12 11
                                    

Aku berjalan menelusuri koridor sekolahku,disinilah aku SMA cakrawala 01.sesekali mataku memperhatikan lapangan yang ada di bawah sana,beberapa anak laki-laki sedang bermain bola basket sedangkan para anak perempuan sibuk bersorak ria di pinggir lapangan.beberapa ada yang memekik kencang mungkin suara mereka sampai ke ruang perpustakaan yang jaraknya jauh dari sini,saking kencang suara lengkingan siswi perempuan itu.

Setelah lama memperhatikan para siswa laki-laki yang bermain basket mataku kini tertuju pada satu anak laki-laki yang turut serta bermain basket dibawah.namanya langit dia adalah siswa yang paling populer di sekolah ini,dia kaya,tampan,tinggi.dan cukup sempurna untuk seseorang lelaki.

Mataku tak bisa beralih saat menatapnya,seolah terpaku di suatu tempat bahakan mataku tak beralih lagi.dia memikat hatiku sepertinya itu yang ku rasakan.
Tapi apa harapan untuk orang seperti aku ini,di antara siswa perempuan mungkin aku termasuk siswa yang kurang menarik.
Aku hanya diam dan terus memperhatikan 'langit' mataku rasanya tak bisa beralih saja.

"Heh!kamseupay!"ku alihkan lirikanku pada seorang anak perempuan yang kini berada dekat denganku.orang ini clara justin anak dari tuan justin setauku ayahnya seorang asitant direktur di suatu perusahaan.

"Ya?apa aku punya masalah denganmu?"tanyaku datar,dan itu berhasil memamcing emosinya.
"Heh!nantangin loh ya!!"ucapnya berteriak dan itu keras sekali sampai aku harus menutup telingaku.aku menghela nafas, dan hendak berjalan meninggalkan mereka tapi tangan 2 teman clara dengan cepat menarik kera baju tengkuk belakangku.dan itu memundurkan diriku ke belakang.

"Apa yang kalian inginkan!"teriakku kesal,sebenarnya aku paling malas berurusan dengan mereka sangat malas dan bahkan tak mau.clara dan juga teman-temannya tertawa mengejek.

"Kau berani sekali ya anak kampung!"ujur clara,tangannya terlipat di dada sambil menatapku nyalang.aku hanya menatapnya dengan tatapan datar lalu mencoba melepaskan pegangan tangan sarah dan maya.pegangan tangan mereka terlepas lalu ku tatap tajam mereka sambil melangkahkan kakiku cepat.

"Dengar kalian,kita harus memberi anak itu pelajaran beraninya dia menantang clara justin dia pikir dia siapa"
Sarah dan maya hanya mengguk mereka mau tak mau harus ikut dalam rencana ini.

***

"Anak-anak,ibu harap kalian mengerjakan tugas yang ibu suruh awas ada yang tidak buat"ucap bu meka,lalu berjalan pergi meninggalkan kelas,ini jam istirahat dan aku cukup bosan disini.hampir semua teman dekatku berbeda sekolah denganku.
"Senjaa..."aku menoleh dan mendapati tiara yang sudah duduk di sebelahku.tiara anak yang baik,ceria,pintar, dan dia juara kelas disini.
Aku tersenyum lalu menyembunyikan wajahku di antara pelepatan tanganku,tiara nampak kesal dengan sikapku yang kurang ceria.

*plak

"Aw-,tiara kamu apa-apaan sih"teriak ku kesal,dan itu membuat tiara tertawa.ya tuhan apa yang lucu pikirku.tangankku sudah berada di telinga tiara dan menjewernya.

"Sakit gak?,sakit kan"

"Haha,iya ampun ampun"

Ku lepaskan jeweranku dari telinga tiara,aku ini teman yang baik jadi tidak akan menyakiti temanku.pengecualian yang tadi.

*Brak...

Aku dan juga tiara langsung menoleh saat mendengar gubrakan dari seseorang,dan itu clara.dasar cewek pencari masalah,ku datarkan wajahku saat menatapnya yang kini sudah ada di depanku.

"Heh!cewek kampung,lo ngga usah cari masalah ya ama gue"clara berbicara sambil meneriakiku,tentu saja aku tak terima ku dorong clara ke depan sampai dia tersungkur ke lantai,aku ini anak karate jadi sudah ku pastikan dorongan yang ke berikan tadi akan terasa sangat sakit,tapi aku tak peduli siapa suruh megangguku.

|| SENJA di LANGIT ke TUJUH ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang