Ch 1. Prison

274 28 9
                                    

Author : Almida Rahayu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author : Almida Rahayu

****

Jika ini hari pernikahannya bukannya seharusnya ia memakai gaun pengantin indah dan berdiri di depan sebuah altar gereja, jika ini hari pernikahannya bukannya seharusnya ia tersenyum manis, jika ini hari pernikahannya bukannya seharusnya ia merasa bahagia. Dan alasan semua ketidaksenangan itu hanya karena laki- laki itu.

Jeon Wonwoo.

Tanpa sebuah senyuman dari kedua mempelai, momen pernikahan itu berlangsung tanpa kesakralan sama sekali. Ini bahkan belum sampai beberapa jam dari kedatangan awal laki- laki itu. Setelah sempat berdebat dan terpaksa dia harus menuruti kemauan seenakanya laki- laki yang bahkan baru ia kenal itu.

Kim Jaemi dengan ekspresi datar menandatangani dokumen pernikahan yang disodorkan kepadanya. Dengan tangan gemetar ia menandatangani dokumen pernikahan tersebut. Lelaki yang berada di sampingnya juga melakukan hal sama. Lelaki tanpa ekspresi yang berhasil merenggut kebebasannya. Harus dengan cara apa lagi dia mengumpat laki- laki itu?

"Sekarang kau sudah resmi menjadi istriku."

Omong kosong. Apa hanya dengan menandatangani secarik kertas bisa mengubah statusnya menjadi seorang istri? Apa menikah memang semudah ini?

"Bersiaplah. Kita akan berangkat ke Seoul." Ujar lelaki itu datar kemudian berlalu. Lelaki kejam yang memaksanya menandatangi dokumen pernikahan. Tidak! Ini bukan pernikahan, melainkan penjara. Mulai dari hari ini, ia akan menjalani penjara yang tersembunyikan dengan sebutan nama 'pernikahan'. Kenapa ia harus mendapati nasib sial seperti ini? Laki- laki itu akan membawanya pergi jauh. Kim Jaemi memikirkan kembali saat ia harus meninggalkan kakeknya. Karena di dunia ini ia hanya punya kakek, dan ia ingin bisa selamanya merawat tubuh renta laki- laki yang sudah membesarkannya itu. Ia menundukan kepalanya, berusaha menahan tangis.

"Jaemi ya?" kehangatan tangan itu mengelus bahunya membuat Jaemi menoleh. Dan saat itu juga ia tidak bisa menahan tangisnya lagi. Ia langsung memeluk sang kakek.

"Maafkan kakek." Ujarnya lelaki tua itu sembari mengelus punggung cucunya.

Jaemi menggeleng- gelengkan kepalanya sembari masih menangis. Jika tidak ada dia, siapa yang akan mengurusi kakeknya? Jarak Seoul dan Jeju itu bukannya dekat dan tidak mungkin ia bisa setiap saat menjenguk sang kakek. Apa yang harus ia lakukan?

Dari sebuah celah pintu, Yoon Jeonghan melihat adegan itu. Sebenarnya apa yang dipikirkan keluarga Jeon sampai harus melakukan hal seperti ini? Memisahkan seorang kakek dan cucu. Siapa sebenarnya Kim Jaemi? Dan kenapa Jeon Wonwoo tiba- tiba saja mau menikahi wanita itu. Meskipun Jeon Wonwoo saat ini masih bungkam, tapi laki- laki itu harus menjelaskannya nanti di Seoul.

____*****____

Seoul, Maret 2020

CROSS THE LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang